Luka Tak Berarti

Luka Tak Berarti

                    oleh: Fazel Mawla Arkhan

Tulisan ini menjadi bukti, bahwasanya, jangan terlalu larut dalam mencintai seseorang. Karena hati, ambisi, dan perasaan bisa berubah dan waktu akan terus berlalu. Tidak semua mampu menjadi dunianya. Tidak semua mampu menguasainya. Dan, jangan terlalu berharap lebih kepada penduduk bumi. Karena cinta terkadang adalah luka sekaligus penawarnya.

 

Jakarta, 1 Februari 2024

 

Kita berdua hanya insan yang saling asing. Walau masih selalu ingin bersama, tapi takdir memiliki keputusannya sendiri. Kita tidak punya kuasa untuk menghalanginya.  Karena jika melawan pun, hanya akan menimbulkan masalah untukku-untukmu, duniaku-duniamu. Kami masih memiliki harapan yang sama, untuk selalu bersama. Aku selalu menunggu kabar darinya, walau angin riuh selalu mengganggu benakku. Perasaan ini berbisik. ‘apakah aku masih mampu menjalani kisah ini?’


Kisah yang benar-benar penuh pengorbanan. Mungkin lebih baik saat itu aku menyadari bahwa cinta sejati tidak selamanya menyatu. Namun, dalam beberapa waktu memang harus berpisah. Mungkin akhirnya tidak seperti yang diharapkan. Cinta memang buta, tuli, dan keras kepala. Dunia fana yang melibatkan hati, akal, dan perasaan. Namun dia, membuatnya menjadi lebih menyenangkan. Karena, insan mana yang tidak akan jatuh hati padanya?


Sosok yang membawa perubahan terhadap kehidupan dan sudut pandangku tentang cinta. Ia perlahan mengembalikan arah kehidupanku. Namanya Elvina, gadis baik, ramah, dan humoris. Dunianya penuh keceriaan. Ia datang saat aku sedang larut menikmati malam, penuh dengan suara yang saling bersahutan. Di tengah ramainya manusia yang menikmati pesta, aku mengira ketika malam ini berlalu, aku tidak akan mampu mencintai sosok lain. Hatiku lega dengan suasana yang kujalani saat ini. Sepertinya, aku akan sendiri selamanya di sini, tapi kenyataan tidak berpihak padaku.

 

Aku belum mengenal lebih dekat, namun ia ternyata sudah menyadari keberadaanku sejak lama. Tanpa aba-aba, ia mendekatiku disaat aku sedang tidak ingin memiliki siapapun. Hari demi hari berlalu, Aku mulai terpikat oleh daya tarik dirinya. Karena, bagaimana mungkin aku tidak jatuh hati? Hanya aku yang tahu alasannya. Hidup kami berjalan dengan suasana berbeda, merasakan indahnya dunia saat kita bersama. Namun itu semua terjadi begitu singkat, benar-benar di luar kuasa dan kendaliku.


Masalah yang tak pernah luput hadir di hadapanku, dan selalu menghantui malam ke malam. “Apakah ia siap?” gumamku saat itu. Ternyata, ia belum sepenuhnya menghapus sosok lain di masa lalu. Suasana semakin kacau, hati, pikiran, perasaan semakin ricuh dan selalu tempur dari hari ke hari. Sedikit-demi-sedikit cahaya mentari datang, seperti memberikan perintah bahwa kekacauan ini harus segera diakhiri. Pada hari itu ambisiku untuk mempertahankannya masih begitu besar. Tapi Elvina seperti tidak berusaha untuk mempertahankan kami. Ini masalah baru.


Yang aku hadapi kini adalah masa lalunya. Aku berusaha menjelaskan keseluruhan tentang kekacauan ini, tetapi hanya emosi yang dikerahkan saat itu. Pada akhirnya, aku berhasil meyakinkan dan menyelesaikan pertikaian ini. Ya walaupun tidak sepenuhnya percaya, namun dengan waktu singkat akhirnya pertikaian dengan masa lalu nya telah membaik.


Malam datang dengan guyuran hujan yang membuatku sadar akan semua hal yang aku hadapi. Elvina menghubungiku, namun berubah tak seperti biasanya. Sosoknya tiba-tiba hilang bagai abu yang tertiup angin. Kami pernah mempunyai komitmen untuk selalu terbuka satu sama lain. Bukankah itu yang semua pasangan inginkan? Bukankah saling terbuka juga merupakan jalan untuk saling mengenal satu sama lain?,

 

Elvina, mengungkit kisah dirinya di masa lalu.


Gadis itu mulai bercerita padaku, tentang dia, waktu, dan kisahnya.


Tak habis pikir, ternyata ia melakukan hal yang benar-benar aku benci dan berusaha untuk ku hindari. Seburuk-buruknya diriku, aku tidak akan pernah melakukan hal yang dia lakukan. Itu brengsek, itu gila dan di luar akal sehat.


‘Tidakkah manusia tak luput dari kesalahan?’


Benar, tapi bagaimana jika manusia terus berlarut-larut dalam kesalahan yang sama?, Bukankah ia harus segera sadar?.


Saat itu juga, aku benar benar kecewa atas kisahnya. Cinta itu penuh derita, tapi akankah aku mampu untuk terus bercerita?, dengan tegas aku menjawab tidak.


Waktu ku habis sia-sia terbuang begitu saja untuk cerita ini. Aku tahu, kamu masih ingin denganku, aku pun juga. Banyak sudut-sudut kota jakarta yang meninggalkan kisah di dalamnya yang penuh dengan canda-tawa, haru, sedih, dan derita.


Aku tidak mau tahu soal kejadian itu, Itu hanya kesalahpahaman yang membuat ia merasa benar.

 

selesaikan dulu masa lalumu

aku akan beranjak darimu

tetaplah disana,

aku tidak akan kembali menemuimu

 

Semua pikiran ku penuh dengan kalimat-kalimatnya pada malam itu, tetapi ini demi kebaikan ku juga. Kita semua memang punya keinginan, namun takdir punya kenyataan.


Insan mana yang mampu menerimanya?


Ini hanya akan menjadi sebuah perdebatan, aku selalu bertanya pada malam,


‘apakah tindakan yang kulakukan ini benar?’


‘apakah kamu mengujiku dengan ini?’

 

Kalimat dan kata-katamu hanyalah asap bagiku. Aku tak bisa menangkapmu, bahkan menggenggammu. Terbanglah jauh ke langit, jangan dekati aku. Api yang menyala mengingatkanku akan dirimu. Bersamamu hanyalah sebuah mimpi dan ilusi, hanya bisa merasakan kesedihan abadi. Banyak doa yang kusimpan di dalam hati.

 

kalian bilang kami bisa melakukannya kembali

bisa saling mencintai,

bersama sampai nanti.

 

Tetapi bagiku itu hanyalah ilusi. Impian ini mungkin bisa menjadi kenyataan, tapi apa yang terjadi pada hari ini, biarkanlah dunia yang memutuskan. Hanya menjadi harapan bahwa kisah cinta kami akan berubah menjadi sebuah bahagia. Cinta yang dirangkai bersama tidak semudah yang kami duga.

 

Dan untukmu,


Terpaksa aku selesaikan semua cerita kita. Tidak ada lagi matahari yang memulai dan malam yang menyudahi.


Terima kasih dunia, sekarang kamu abadi dalam kenangan.


Di sanalah tempatmu, jangan pernah kembali, atau kita akan menyesali.

 

Dari sekian harapan, semoga Tuhan memberikan jalan untukku, untukmu, dia, dan para pembaca. Apapun yang terjadi, semoga Tuhan memberikan jawabannya atas segala permasalahan yang ada. Jangan berlarut-larut dalam kesedihan. Kamu harus bangun, dan saatnya melihat dunia. Masih terlalu banyak seseorang diluar sana sedang menunggumu.

 

Setiap kalimat ‘sapa’, akan berakhir ‘sampai jumpa’.


Kita harus selalu siap dengan itu.

 

~ Semoga tuhan memberi kita kekuatan, petunjuk, dan jawabannya, Terima kasih.
 

Baca selengkapnya »