Mengapa Ka'bah Berbentuk Kubus?

oleh: Galih Pambayun


    Bagaimana asal-muasal Ka'bah? Mengapa berbentuk kubus? Di mana orang mendapatkan ide ini? Apakah itu berasal dari arab pra-Islam? Haruskah kita melihat kembali ke zaman Ibrahim? Beberapa orang telah bertanya di internet tentang bangunan Ka'bah. Pertama-tama bagi Anda yang tidak tahu banyak tentang Islam, Ka'bah adalah sebuah bangunan berbentuk kubus dengan kain hitam besar di atasnya, sehingga terlihat seperti benda hitam persegi besar.


Jamaah mengelilingi bangunan kubus ini selama ibadah mereka. Ada beberapa orang yang berpikir, bahwa, bangunan Ka'bah adalah batu hitam itu sendiri. Namun, itu kesalahan yang mereka buat. Ada batu hitam  diletakkan dalam wadah perak, batu itu adalah jenis batu basal kecil atau mungkin meteorit, tetapi kita tidak tahu asal-usulnya dengan pasti.

 

Dahulu kala pada masa perebutan batu, batu itu pecah menjadi tujuh bagian dan potongan-potongan yang akhirnya ditempatkan di bangku perak yang melekat pada salah satu sudut bangunan Ka'bah. Disebut bangunan Ka'bah karena memang begitulah, Ka'bah yang terbuat dari balok-balok batu yang memiliki pintu tinggi yang sangat besar di salah satu sisinya dan di dalamnya terdapat sejumlah tiang.

 

Buku Al-Tabari menceritakan kepada kita tentang seorang raja Yaman Al-Touba sekitar tahun 400 M yang berjalan dengan tentaranya ke utara keluar dari Yaman yang sedang marah ke kekaisaran Bizantium dan dia berbaris melawan mereka. Jadi, pertama-tama dia menaklukkan Madinah, lalu dia meninggalkan seorang putra di sana untuk memerintah daerah dan kemudian dia pergi lebih jauh ke utara menuju kota suci. Sekelompok orang berkata kepada raja dan pasukannya, ''Oh Raja, izinkan kami untuk membawa Anda ke Perbendaharaan Kuno yang sebagian besar telah dilenyapkan, yang telah diabaikan oleh raja sebelumnya, yang berisi mutiara, rubi, emas dan perak. Tempat tersebut berada Mekah. Di sini orang-orang beribadah dan berdoa, tetapi ada dua rabi Yahudi yang memberi tahu raja, bahwa, orang-orang ini merencanakan untuk membunuhnya”.


Raja Touba kemudian bertanya kepada orang-orang Yahudi ini sendiri, ''Mengapa kamu tidak beribadah di kuil ini?'' Orang-orang Yahudi menjawab, ''itu memang kuil nenek moyang kami Abraham, seperti yang telah kami kasih tau kepada Anda, tetapi penduduk setempat di sana telah menempatkan 'penghalang' antara kami dan di kuil mereka telah memasang pelbagai berhala di sekitarnya, dan mereka menumpahkan darah di sana, mereka adalah orang musyrik dan najis’’. Raja Touba kemudian melanjutkan perjalanan sampai dia mencapai Mekah.


Diwahyukan kepadanya dalam mimpi, bahwa dia harus menutupi kuil. Jadi, dia menutupinya dengan lembaran anyaman pohon palem, kemudian dalam mimpi kedua terungkap kepadanya, bahwa, dia harus menutupinya dengan sesuatu yang lebih baik. Lalu, dia menutupinya dengan kain Yaman yang sederhana, kemudian dalam mimpi ketiga dia bermimpi bahwa dia harus menutupinya dengan sesuatu yang lebih baik, lalu dia menutupinya dengan potongan-potongan tenunan kain halus.

 

Kemudian, Al-Tabari memberi tahu kita bahwa Raja Touba adalah orang pertama yang menutupi bangunan Ka'bah. Saya pikir semua terjadi di Petra di Yordania, di mana itu dikenal sebagai Mekah karena terkait dengan kedua tempat. Sekarang, saya menemukan hal ini menarik, karena kisah ini terjadi sekitar 400 M atau hampir 200 tahun sebelum Nabi Muhammad. Namun, kita membaca dalam Al Tabari 23:181, bahwa pada tahun 91 setelah hijrah, Khalifah Al Walid membawa penutup Ka'bah di Mekah dan orang-orang kagum karena mereka belum pernah melihat hal seperti itu. Ini adalah pertama kali mereka menutupi Kabah dengan menggunakan kain. Sekarang bagaimana ini bisa dijelaskan? Apa perbedaan yang tidak ditutupi sebelumnya? Dan, mengapa ada hal baru ini berada di Mekah?


Saya kira jawabannya sederhana, saya kira pertama kali raja Touba menutup Ka'bah di Petra, pada tahun 91 setelah hijrah khalifah datang dan menutupi bangunan Ka'bah di Mekah. Ada sebuah prasasti di dekat Mekah, Arab Saudi, prasasti itu memberi tahu kita bahwa Masjid Al-haram dibangun di sana pada tahun 78AH. Jadi, penutup ini diletakkan di atas Ka'bah hanya 13 tahun setelah dibangun di Mekah di Arab Saudi, sehingga Ka'bah di Mekah sekarang terlihat seperti Ka'bah di Petra. Sekarang kain penutup itu disebut kiswah dan penutup baru dikenakan setiap tahun pada hari kesembilan bulan haji, yaitu hari para jamaah haji berangkat ke dataran Gunung Arafat selama haji.

 

Sekarang pertanyaan yang kita miliki adalah tentang bentuk Ka'bah. Apakah ada arti penting dari bentuknya? Jika kita melihat-lihat, tidak ada yang memberi kita petunjuk. Mekah dan Arab Saudi memiliki sejarah yang sangat sedikit, tidak ada kuil kuno dari zaman pra-Islam, tidak ada prasasti kuno yang memberi kita petunjuk kecuali salah satu petunjuk yang kami miliki yaitu adalah bentuk bangunan Ka'bah itu sendiri. Di satu sisi Ka'bah, dinding hateem telah terpasang dan jika kita memeriksa arah dinding itu, Ka'bah menghadap ke Ka'bah yang asli di Petra, sekarang keduanya berbentuk kubus. Kubus di Petra lebih besar dari yang ada di Mekah. Kubus di Petra sesuai dengan deskripsi dan ukuran bangunan Ka'bah yang diceritakan oleh Az zrakky ketika dia mendeskripsikan Ka'bah yang berdiri selama masa Nabi Muhammad dan setiap masjid di seratus tahun pertama Islam menghadap ke bangunan Ka'bah di Petra bukan di Mekah.

 

Jadi, dapatkah kita menemukan jawaban atas pertanyaan kita tentang bentuk kubus di Petra? ketika wisatawan melewati pintu masuk gerbang Petra, hal pertama yang mereka temui adalah beberapa batu kubus besar yang diukir, orang Badui setempat menyebutnya "Batu Jin" dan ada lebih dari 20 batu berbentuk kubus raksasa ini di sekitar kota Petra yang menandai area suci. Setelah Anda melewati penanda ini, Anda kemudian berada di area suci, masing-masing penanda ini mengingatkan Anda bahwa area di dalam kota itu suci. Dikatakan suci karena di sana dilarang untuk membunuh apa pun, dilarang untuk melakukan hal-hal yang salah dan jika musuh masuk melewati batu, mereka akan aman karena mereka tidak akan saling menyerang. Jadi, pada dasarnya, kota Petra adalah sebuah kota perlindungan bagi suku-suku Arab. Orang-orang Yahudi memiliki enam kota perlindungan tetapi hanya ada satu kota ini kita tahu untuk orang Arab dan kota ini memiliki dua puluh kubus besar yang dipotong dari batu.

 

Jadi, mengapa orang Nabatea menggunakan bentuk kubus untuk menandai area suci? coba pikirkan lagi, 20 kubus besar di sekitar kota dan di pusat kota adalah kubus suci, kubus itu tepat di kota Petra dan saya pikir itu bisa memberi kita petunjuk tentang asal-usul bentuk kubus. Ajaran Islam mengatakan Ka'bah asli dibuat oleh Abraham, mereka memberitahu kita bahwa Abraham membantu putranya Ismail membangun sebuah mezbah untuk Tuhan, atau disebut rumah Tuhan, dalam bahasa Ibrani sebutannya adalah 'beit el' dan seperti yang kita sudah tahu ada sebuah ‘beit el’ yang sudah dibangun untuk anak-anak Ishak. Namun, menurut ajaran islam, Abraham pergi dengan putranya dan membangun sebuah rumah untuk Tuhan, atau sebuah altar untuk anak-anak Ismael. Ini sangatlah menarik bahwa bentuk altar awal semuanya adalah kubus dan Ibrahim menyembah Tuhan dengan membangun mezbah berbentuk kubus.


Saya percaya pada saat bangunan berbentuk kubus itu menjadi perwakilan dari Tuhan Abraham. Jika anda tahu, Tuhan Abraham ada di mana-mana, dia tidak tinggal di rumah, dia tidak memiliki bentuk manusia atau hewan, kecuali tuhan-tuhan para penyembah berhala. Para pengikut Abraham menyembah Tuhan yang tidak memiliki bentuk. Hanya ada altar tempat pengorbanan diberikan dan di Petra, hanya beberapa kilometer dari tempat Abraham menggembalakan domba-dombanya. Abraham membangun sebuah altar berbentuk kubus untuk putranya Ismael dan keluarga untuk mempersembahkan pengorbanan kepada Tuhan.


Di Petra itulah bentuk kubus menjadi terkait dengan simbol untuk Tuhan dan di seluruh kota Anda akan menemukan simbol-simbol ini. Biasanya, ada altar kecil dan di sana Anda akan menemukan simbol-simbol ini. Masing-masing simbol ini menggunakan bentuk kubus untuk mewakili Tuhan, atau disebut oleh para arkeolog dan sejarawan "Blok Tuhan. Akhirnya, bentuk kubus itu sendiri adalah untuk mewakili Tuhan itu sendiri. Di altar kecil terkadang ada satu blok, terkadang ada dua blok bersama mewakili dua dewa. Beberapa kali Anda dapat menemukan di kota Petra tiga blok bersama-sama mewakili tiga dewa atau seperti beberapa menyebutnya tiga putri Tuhan. Quran dengan jelas berbicara kepada penduduk kota suci dan dalam Quran dikatakan ''Percaya kepada Allah dan rasul-rasulnya jangan mengatakan,'' tiga'', berhenti - itu lebih baik bagi Anda, memang Allah adalah satu Tuhan mereka tidak harus mengatakan tiga melainkan Tuhan adalah satu''. (An-Nisa- 171)

 

Pada masa Yunani dan Romawi, beberapa orang di kota suci mendapatkan pada tekanan dari negara-negara sekitarnya. Untuk negara-negara itu, Tuhan mereka memiliki wajah dan bentuk bahkan kepribadian sehingga kadang-kadang di Petra Anda dapat menemukan dewa kubus dengan wajah tradisi ini lebih populer selama zaman Romawi, tetapi awalnya semua yang digunakan adalah bentuk kubus untuk mewakili Tuhan.


Bahkan, makam dipotong seperti kubus mereka seperti persegi panjang besar dan beberapa memiliki dekorasi, tetapi jika Anda melihat makam itu pada dasarnya persegi panjang seperti kubus. Di mana pun Anda menemukan makam Nabataean, Anda biasanya menemukannya dalam bentuk persegi panjang atau kubus, ''Blok Dewa'' tanpa wajah, makam persegi panjang, kubus raksasa yang dipasang di sekitar kota Petra untuk menandai area suci dan tepat di tengah kota di antara semua kuil berhala. Di tengah semua kuil ini ada struktur berbentuk kubus polos di mana anak-anak Ismael mengingat Abraham dan mereka ingat bahwa Abraham menyembah Tuhan tanpa wajah dan tanpa tangan. Akhirnya, mereka menjadi politeis, tapi mereka tetap mengingat Ibrahim dan mengasosiasikannya dengan struktur kubus sederhana.

 

Jika Anda mencari asal-usul di balik kubus yang disebut Ka'bah di Mekah, Arab Saudi, beralihlah ke kota Petra di Yordania yang dikenal sebagai "Ibu dari semua pemukiman" dan di sana anda akan menemukan bangunan suci tertua yang tidak lebih dari sebuah bangunan berbentuk kubus untuk mengingat Tuhannya Ibrahim.

 

Terima kasih telah membaca!

 

Mengapa Ka'bah Berbentuk Kubus?