Ruang, Waktu, Konsep, dan Cara Berpikir Sejarah

Ruang, Waktu, Konsep, dan Cara Berpikir Sejarah

oleh: Nayla Maqbullah Balqis, Assagaf Ramadandi, Azkal Arya Ramadhan, Chiquita Queena Pelangi Cinta Yunico, Dinara Safina, Indana Kamila


    Seperti yang kami ketahui bersama, di awal materi telah mempelajari arti pengertian dari sejarah. Kata sejarah berasal dari Bahasa Arab yakni “syajaratun” yang artinya pohon. Mengapa demikian? Karena pohon diibaratkan seperti simbol kehidupan manusia yang terus berkembang dari waktu ke waktu dan saling berkaitan. Kemudian, di dalam ilmu sejarah kita akan lebih banyak berkenalan dengan aspek-aspek seperti manusia, ruang, dan waktu, diakronis dan sinkronis, periodisasi, kronologi dan anakronisme, dan masih banyak lagi.

 

Manusia, ruang, dan waktu dalam pandangan ilmu sejarah. Pada pertemuan yang lalu, kami semua sudah membaca teks yang berjudul Ki Hadjar Dewantara: “Lebih Baik Tak Punya Apa-Apa Tapi Senang Hati Daripada Bergelimang Harta Namun Tak Bahagia”. Setelah membaca teks tersebut, kami dapat menyimpulkan peran manusia dalam sejarah dapat dibagi menjadi dua yaitu, manusia sebagai peneliti (subjek) dan manusia sebagai penggerak (objek).

 

Manusia sebagai peneliti (subjek) maksudnya adalah manusia yang mengkaji dan menulis peristiwa sejarah yang telah terjadi. Sedangkan, manusia sebagai penggerak (objek) adalah manusia yang menjadi objek untuk diteliti. Manusia sebagai penggerak juga dapat diartikan bahwa segenap gagasan dan tindakan mereka dapat membawa perubahan di masyarakat. Selanjutnya, akan dipaparkan aspek-aspek dalam ilmu sejarah yang lain. Dimulai dari aspek yang pertama yaitu ruang dan waktu. Tapi sebelum itu coba perhatikan gambar di bawah ini:


 Gambar 1, dikutip dari https://images.app.goo.gl/vZ9nfv9wUFk9ji2HA


Apa yang kalian ketahui dari gambar tersebut? Apa yang terjadi pada gambar tersebut? Dapatkah kalian menjelaskan mengenai peristiwa yang terjadi di dalamnya? Ya, benar sekali, gambar tersebut merupakan gambar peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi di tahun 1946. Sebelum membahas peristiwa itu ada baiknya kita membahas konsep ruang dan waktu terlebih dahulu.

 

Ruang dan Waktu

Ruang (dimensi spasial) adalah suatu tempat di mana terjadinya berbagai peristiwa alam ataupun peristiwa sosial serta peristiwa sejarah dalam proses perjalanan waktu. Ruang disebut spasial karena berasal dari kata dasar space yang artinya tempat/lokasi. Sehingga, dapat disimpulkan ruang adalah tempat dimana suatu peristiwa terjadi. Berikut secara umum penjelasan konsep ruang dalam mempelajari sejarah :

 

Ruang adalah tampat terjadinya berbagai peristiwa-peristiwa dalam perjalan waktu.

 

Penelaahan suatu peristiwa dimana berdasarkan dimensi waktunya tidak bisa terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.

 

Saat waktu menitikberatkan terhadap aspek kapan peristiwa tersebut terjadi. Maka konsep ruang menitikberatkan terhadap aspek tempat dimana peristiwa tersebut terjadi.

 

Waktu (dimensi temporal) memiliki dua makna, ialah makna denotatif dan konotatif. Makna waktu secara denotatif ialah suatu satu-kesatuan, di mana detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad, serta seterusnya. Sedangkan, makna waktu secara konotatif adalah waktu sebagai konsep. Sehingga dapat kita simpulkan waktu dalam sejarah merupakan kapan peristiwa itu terjadi.

 

Di dalam konsep waktu, sejarah membaginya menjadi 4 bagian yakni perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan. Ilmu sejarah mempelajari bagaimana suatu peristiwa berkembang dan berkesinambungan dalam kurun waktu tertentu, kemungkinan terdapat pengulangan kejadian/peristiwa, serta peristiwa bersejarah yang menimbulkan perubahan di suatu masyarakat atau pun negara.

 

Kembali ke gambar awal, pada gambar tersebut menjelaskan peristiwa Bandung Lautan Api. Yang mana peristiwa tersebut merupakan salah satu contoh dari aspek ruang dan waktu dalam sejarah. Dari peristiwa itu terjadi peristiwa pembakaran besar-besaran di wilayah Bandung yang dimulai dari tanggal 23 Maret 1946 hingga 24 Maret 1946. Wilayah Bandung yang di bumihanguskan adalah bagian dari konsep ruang, dan tanggal pelaksanaannya merupakan bagian dari konsep waktu.

 

Diakronik

Diakronik berasal dari bahasa Yunani yaitu dia yang artinya melalui dan chronos yang artinya waktu. Sehingga dapat disimpulkan, diakronik adalah cara berpikir sejarah yang runtut dan sistematis untuk membahas suatu peristiwa secara berurutan dari waktu ke waktu. Konsep ini memanjang dalam waktu, namun menyempit dalam ruang. Di dalam cara berpikirr diakronik juga terdapat dua aspek yang mempengaruhi yaitu kronologi dan periodisasi. Kronologi dalam hal ini digunakan sebagai ilmu bantu dalam menyusun peristiwa sejarah berdasarkan urutan waktu. Dan periodisasi adalah sejarah dibuat dalam klasifikasi tertentu dari peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi. Adapun terdapat ciri-ciri dari cara berpikir diakronik yakni sebagai berikut :

 

Memanjang dalam waktu dan menyempit dalam ruang

Cara berpikir diakronik lebih mengutamakan urutan waktu dan sedikit memerhatikan keluasan ruang.

 

Fokus pada urutan waktu kejadian (kronologis)

Kronologis digunakan untuk menempatkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya secara berurutan

 

Bersifat vertikal

Alur waktu berjalan lurus tanpa ada penjelasan lebih luas.


Pembahasannya lebih luas

Cara berpikir diakronik mementingkan proses atau urutan waktu dari suatu peristiwa yang terjadi, maka cakupan bahasan dalam konsep ini akan lebih luas, menyeluruh, dan mendetail

 

Memiliki konsep perbandingan

Terdapat perbandingan antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya untuk mengetahui sebab akibat terjadinya peristiwa tersebut

 

Bersifat historis

Karena cara berpikir ini lebih mementingkan proses dari waktu ke waktu maka terdaoat unsur histroris dalam proses berpikirnya

 

Berkesinambungan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam peristiwa sejarah pasti ada sebab dan akibatnya. Maka diperlukan kesinambungan antar peristiwa agar ceritanya menjadi runtut dan mudah dipahami

 

Berikut ini contoh dari cara berpikir diakronik dalam mengkaji kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia:



Sinkronik

Sinkronik berasal dari bahasa Yunani, "Syn" artinya dengan/bersamaan dan "khronos" artinya waktu atau masa. Sinkronik dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa pada suatu masa. Berpikir sejarah secara sinkronik berarti berpikir meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Jika dalam diakronik berfokus pada urutan waktu, namun dalam sinkronik berfokus pada aspek-aspek peristiwa. Pendekatan sinkronik biasa digunakan dalam ilmu-ilmu sosial. Adapun terdapat ciri-ciri dari cara berpikir sinkronik yakni sebagai berikut :

 

Mengkaji pada waktu tertentu, artinya sinkronik hanya focus mengkaji sau waktu tertentu saja untuk mendalami peristiwa sejarah dan pembahasan dalam sinkronik lebih luas saat membahas ruang

 

Menitikberatkan pengkajian pada struktur, seperti struktur pemerintahan dan struktur masyarakat

 

Bersifat horizontal, sinkronik melihat peristiwa sejarah pada ruang yang lebih luas dalam berbagai aspek seperti aspek sosial, ekonomi, politik, dan budaya

 

Contoh peristiwa yang dikaji degan cara berpikir sinkronik adalah kondisi ekonomi Indonesia pada masa awal kemerdekaan tahun 1945-1950. Setidaknya ada tiga kondisi yang menggambarkan kondisi ekonomi Indonesia pada masa tersebut. Yang pertama terjadinya inflasi yang tinggi, hal ini dikarenakan beredarnya mata uang Jepang yang jumlahnya tidak terkendali yang dimana saat itu Indonesia belum memiliki mata uang resmi. Kondisi yang kedua adalah blokade ekonomi dari Belanda, Belanda melakukan blokade ekspor-impor dengan Indonesia yang mengakibatkan barang dagangan Indonesia tidak bisa diekspor ke luar negeri. Dan yang terakhir adalah kekosongan kas negara, hal tersebut disebabkan karena pajak dan bea masuk yang saat itubelum ada dan diperpara dengan meningkatnya pengeluaran negara.

 

 

Kronologi

Kronologi adalah istilah yang artinya diambil dari bahasa Yunani chronos yang artinya waktu dan -logi yang artinya ilmu maka disimpulkan kronologi adalah ilmu yang mempelajari waktu atau sebuah kejadian pada waktu tertentu. Kejadian atau peristiwa dalam kronologi diatur sedemikian rupa dari awal hingga akhir supaya peristiwa sejarah makin mudah dipahami dan dipelajari. Selain itu, makna dari mempelajari konsep kronologis ini adalah agar dapat mengerti runtutan kejadian secara rinci tanpa adanya peristiwa yang terlewat. Salah satu contoh peristiwa sejarah yang dikaji dengan kronologi adalah peristiwa kemerdekaan Indonesia.

 

Dimulai dari pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 yang mengakibatkan Jepang kalah dalam Perang Asia Timur Raya dan terjadi kekosongan kekuasaan di Indonesia. Berita tersebut didengar oleh Sutan Syahrir, sehingga golongan muda mendesak golongan tua untuk mempercepat proses kemerdekaan. Tanggal 16 Agustus 1945 terjadi peristiwa Rengasdengklok yakni penculikan Soekarno dan Hatta oleh golongan pemuda untuk mendesak kemerdekaan dan menghindari pengaruh dari Jepang. Dan pada tanggal 17 Agustus 1945 dilakukan pembacaan teks proklamasi di kediaman Ir.Soekarno

 

Periodisasi

Dalam cara berpikir diakronik terdapat aspek lainnya yaitu periodisasi. Periodisasi adalah pembabakan waktu dalam sejarah dengan cara menghubungkan berbagai peristiwa sesuai dengan masanya dalam satu periode. Tujuan dari periodisasi adalah untuk memudahkan memahami suatu peristiwa bersejarah dalam renatng waktu dan klasifikasi tertentu. Peristiwa sejarah yang sangat panjang dan beragam apabila tidak diklasifikasikan maka akan membuat kita kesulitan untuk memahaminya. Salah satu contohnya adalah periodisasi sejarah Indonesia yang terdiri dari ; masa revolusi, masa demokrasi liberal, masa demokrasi terpimpin, masa orde baru, dan masa reformasi.

 

Di masa revolusi terjadi salah satu peristiwa yang sangat terkenal yaitu agresi militer belanda 1 yang bertujuan untuk menguasai sumber daya alam yang ada di Pulau Sumatera dan Jawa. Kemudian di masa demokrasi liberal terdapat kampanye pemilu 1955, yang dimana melahirkan empat partai sebagai pemenang yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI) Masyumi, Nahdlatul Ulama (NU), dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada masa demokrasi terpimpin terdapat peristiwa dekrit presiden 1959, yang di latar belakangi oleh kegagalan Badan Konstituante dalam menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950. Lalu, di masa orde baru ditandai dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966 yang menandai berakhirnya masa pemerintahan Soekarno dan digantikan oleh Soeharto. Terkahir, masa reformasi ditandai dengan kerusuhan masyarakat di bulan Mei tahun 1998 tepatnya saat turunnya Presiden Soeharto dan digantikan oleh BJ.Habibie.

 

Anakronisme

Anakronisme adalah ketidak sesuaian kronologis dalam suatu karya. Anakronisme berasal dari kata ana yang artinya "melawan" dan kronos yang artinya "waktu". Dapat disimpulkan bahwa anakronisme adalah segala hal yang tidak bersesuaian dengan urutan waktu. Jika pada kronologi membahas sejarah dengan urutan waktu yang baik dan benar, lain halnya dengan anakronisme yang  membahas sejarah tidak dengan urutan waktu yang benar. Terdapat unsur imajinasi agar pembahasannya menjadi tidak sesuai. Anakronisme yang umumnya terjadi adalah penempatan objek yg tidak sesuai dengan latar waktu/zaman.

 

Dampak dari anakronisme yaitu dapat terjadi kesalahpahaman karena mengubah kebenaran dan menimbulkan kesalahpahaman. Contoh dari anakronisme adalah manusia praaksara yang memasak menggunakan microwave, Ir.Soekarno yang masih hidup, Sultan Raden Fatah beli senjata di mall, dll.

 

Sumber referensi :

1. Modul pembelajaran SMA sejarah Indonesia Kelas X: konsep berpikir sinkronik dan diakronik dalam sejarah, http://repositori.kemdikbud.go.id/21630/


2. Penjelasan bagian diakronik:  https://www.gramedia.com/literasi/cara-berpikir-diakronik/amp/


3. Penjelasan bagian sinkronik: Modul Suplemen Kelas X, Mitra Pelajar


4. Pengertian kronologi: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kronologi


5. Contoh kronologi: catatan pribadi siswa


6. Penjelasan bagian periodisasi: Buku paket IPS kelas X dari sekolah dan penjelasan ruangguru


7. Penjelasan bagian anakronisme:


    Pengertian: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Anakronisme


    Contoh: https://nekopencil.com/pendidikan/majas-anakronisme/


    Perbedaan anakronisme dan kronologi: https://roboguru.ruangguru.com/question/apakah-yang-dimaksud-dengan-kronologi-dan-anakronisme-dalam-sejarah-_QU-TF7YZ2SK?action=login&_tracker=question_detail_lock


Baca selengkapnya »
Antara Aku dan Rindu

Antara Aku dan Rindu


 oleh: Septiara Rizkika Rahma Dani


    Konon, banyak yang berkata rindu adalah beban berat bagi diri sendiri. Antara cinta dan rindu, rasanya lebih berat menahan rasa rindu dibanding rasa cinta. Cinta mungkin bisa ditahan sampai kapanpun, tapi tidak dengan rindu. Tak mudah, memang, menyimpan rasa rindu yang menumpuk di hati.  Merindu akan hadirnya seseorang yang pernah melukis warna dalam setiap langkah menjalani hari, hadirnya yang indah sebagaimana pelangi yang menghiasi langit setelah sepeninggal hujan. Suara hati yang selalu memanggil namanya, tetesan air mata yang terjatuh saat mengingat dirinya, dan goresan tawa yang aku jadikan sebagai senjata untuk membohongi diriku sendiri tatkala aku merindukanmu.

 

Tuhan tak pernah melarang hambaNya untuk jatuh cinta, tapi Tuhan telah memberi peringatan kepada hambaNya agar jangan pernah terjatuh dalam harapan yang lebih pada manusia. Namun, mengapa aku selalu mengharapkan adanya pertemuan setelah kerinduan ini? Setitik rindu yang tertanam dalam hatiku, bagai sepenuhnya memenuhi hati, rinduku padamu membutakan rasa hatiku pada orang lain selain dirimu. Ikhlas yang mengharuskan diriku merelakan kepergianmu, tetapi takkan ada yang bisa melarang  diriku untuk selalu merindu padamu. Denyutan nadi yang aku hitung ketika aku berkata kepada diriku sendiri bahwa, "aku merindukanmu lagi" aku selalu bertanya kepada diriku sendiri tentang di mana keberadaanmu saat ini. Air mata yang membasahi pipiku pada malam hari selalu menjadi saksi bahwa aku menginginkan kehadiranmu.

 

Bagaimana caranya diri menerima keadaan yang bahkan terkadang hati saja tak bisa untuk menerimanya. Suasana malam yang membawaku pada rindu, dirimu dan hadirmu yang masih aku cari hingga saat ini, "di mana dirimu?" Itu yang selalu aku tanyakan pada hatiku. Hari yang terasa berat membawa beban rinduku padamu, setiap detik yang penuh harap untuk bertemu denganmu, setiap langkah yang ku hitung ketika aku berjalan tanpamu, lembar foto yang selalu kutatap di setiap keindahan senja sore.

 

Aku tersadar kesulitan terbesarku bukanlah melawan amarahku, tetapi menahan kemauan egoku yang terus ingin bertemu denganmu sedangkan sampai saat ini pertemuan masih dalam kata tanya. Teruntuk dirimu, yang masih belum bisa kutemui hingga detik ini. Tuhan memberi perlindungan untukmu, ribuan pesan rinduku padamu yang selalu ku utarakan padaNya. Ruang dihatiku telanjur sepenuhnya terpenuhi oleh rinduku padamu.

 

Pembahasan di setiap curahan sepertiga malamku yang masih membahas tentang rinduku padamu, aku tak tahu kapan pertemuan akan datang untuk mengobati rinduku padamu. Namun, aku tahu bahwa Tuhan telah merencanakan waktu terindah, di mana aku bisa menatap matamu kembali, melihat manisnya senyum bibirmu, dan mendengar indahnya suaramu. Rindu yang telah aku kemas rapi dalam memori hidupku suatu saat akan terkenang di museum rindu. Seribu satu cerita dalam kehidupanku, merindukan dirimu kini masih menjadi lembaran kisah terindah dalam hidupku. Bagai hal yang menyiksa, tapi aku merasakan bagaimana indahnya menyimpan rinduku padamu dalam diamku.

 

Kini, waktu sore menghujam, kerinduan yang melanda diriku masih penuh harap untuk bisa melihat dirimu dalam pertemuan. Tumbuh dalam hari yang kujalani tanpamu bagai mempunyai penghapus tapi tak memiliki pensil. Sama halnya denganku, aku bisa menghapus fotomu dalam albumku, tapi tidak dengan menggambarkan kembali indahnya memori hidupku ketika bersamamu.

 

Perginya sesuatu dari kehidupan kita bukan berarti akhir dari harapan, bukan berarti akhir dari tekad, dan bukan berarti akhir dari perjuangan. Untuk saat ini mungkin sedang diuji bagaimana caranya menguatkan diri sendiri tanpa penguat, dan meyakinkan diri bahwa hanya Ia satu-satunya untuk segalanya. Ujian yang silih berganti datangnya, berat ataupun ringan, jangan lupa disyukuri. Ada keresahan yang tak mungkin diceritakan, ada kesedihan yang tak sanggup diungkapkan, ada tangisan dibalik sebuah senyuman. Luka yang dalam sering kali tak terlihat oleh kasat mata, dibalik ketenangan seseorang ada seribu satu kisah yang tersembunyi.

 

Engkau adalah orang yang ingin kulihat di setiap saat kubuka dan pejamkan mata, dan saat suka maupun duka. Teruntuk mu, satu nyawa yang ku kenal tanpa sengaja, seseorang yang pernah hadir dalam hidupku . Selayaknya bintang malam yang hadir untuk menghiasi langit, bagai senja yang memancarkan keindahannya bagi mata yang memandangnya. Terima kasih karena telah tercipta sebagai teman merindu yang sangat indah. Satu insan yang diciptakan Tuhan sebagai tempatku merindu. Aku dan rinduku menunggu kehadiranmu di sini. Sampai jumpa dititik temu terbaik menurut takdir.

Baca selengkapnya »