Oleh: Fathan Yazid Satriani
World War
I atau Perang Dunia Pertama adalah sebuah perang global yang melibatkan semua
negara dengan kekuatan besar di dunia. Jumlah total korban militer dan sipil
dalam Perang Dunia I sekitar 40 juta (20 juta meninggal dan 20 juta terluka); yaitu
jumlah korban paling banyak dalam suatu perang hingga saat itu.
Perang
Dunia Pertama jarang saya lihat dibahas dalam pelajaran sejarah di Indonesia,
baik dari SD hingga SMA. Menurut saya, hal ini karena adanya Perang Dunia
Pertama tidak ada akibat langsung terhadap Indonesia, sebab memang Belanda juga
tidak terlibat (netral). Beda halnya dengan Perang Dunia Kedua, di mana Belanda
melawan Jerman di Eropa dan melawan Jepang di Indonesia. Oleh karena itu, dalam
teks ini saya akan mencoba membahas tentang Perang Dunia Pertama yang saya ketahui
dari pelbagai sumber diluar sekolah.
Pada
tahun 1914, semua negara di Eropa mengetahui bahwa sebuah perang besar akan
terjadi. Prancis ingin mengambil wilayah Alsace-Lorraine yang sebelumnya
diambil Jerman. Jerman ingin memperluas wilayahnya sehingga mereka memperkuat
militernya. Sedangkan di daerah Balkans, Kerajaan Austria-Hungaria dan Kerajaan
Ottoman (Turki) sedang mengalami krisis di mana bangsa-bangsa di negara mereka
ingin merdeka dan mendeklarasikan independen. Bahkan, beberapa negara sudah
mendapatkan kemerdekaan seperti Serbia, Bulgaria, dan Yunani dengan dibantu
oleh Russia. Selain itu,
teknologi
militer telah berkembang jauh sejak perang besar terakhir jadi bisa
diperkirakan bahwa perang selanjutnya akan menjadi perang yang lebih besar dari
yang pernah terjadi sebelumnya.
Di
kota Sarajevo yang pada saat ini dikuasai oleh kerajaan Austria-Hungary, terdapat
bangsa Bosnia yaitu salah satu bangsa yang ingin merdeka dari mereka. Oleh
karena itu, pangeran agung Austria-Hungary yaitu Franz Ferdinand, datang ke
kota itu untuk mencoba berdiskusi dengan bangsa Bosnia yang ingin merdeka. Tetapi,
ia dan istrinya malah dibunuh dengan ditembak oleh seorang assassin di mobilnya.
Pemerintah Austria-Hungary merasa bahwa Serbia ada di balik pembunuhannya, maka
mereka memberi ultimatum yang bernama Habsburg
Ultimatum kepada Serbia. Ketika Serbia menolak ultimatum tersebut, kerajaan
Austria–Hungary menyatakan perang melawan Serbia. Austria-Hungary dan Jerman
adalah teman sedangkan Serbia dilindungi oleh Russia, yang berteman dengan
Prancis. Jadi, mereka semua menyatakan perang satu sama lain. Sekutunya Serbia
bernama The Entente, yang untuk
sementara terdapat Republik Prancis dan Kekaisaran Russia. Sedangkan sekutunya
Austria bernama The Central Powers
yang untuk sementara juga isinya baru terdapat Jerman. Prancis dan Inggris juga
memiliki semacam aliansi tetapi, Inggris memutuskan untuk tidak ikut intervensi.
Prancis
memiliki banyak benteng dan pertahanan di sepanjang perbatasan negara Jerman. Dan Jerman, tidak bisa membuang waktu
untuk melawan mereka sehingga Jerman memutuskan untuk melewatinya melalui
Belgium. Belgium merupakan negara yang netral di perang ini, tetapi, Jerman
ingin mengirim ratusan ribu tentara melewatinya untuk melewati pertahanan
Prancis. Akan tetapi, hal ini membuat Inggris yang tadinya netral mengikuti
perang di sisi Entente, karena mereka
tidak menyukai bahwa Jerman menyerang negara-negara netral. Tetapi, sebelum
Inggris dapat mengirim tentaranya ke Prancis, tentara Jerman sudah masuk ke
dalam Prancis dan berada di hadapan kota Paris.
Karena
Prancis sedang mengalami kekalahan melawan Jerman, panglima Prancis merasa sesuatu
harus segera dilakukan. Jadi, ia memerintahkan pasukannya untuk berhenti
mundur. Dalam pertempuran yang dihasilkan, celah terbuka di garis Jerman. Jika celah
terbuka, musuh dapat menggunakannya untuk mengapit dari samping dan belakang. Kenyataanya
tentara Jerman harus mundur. Prancis dan Inggris melancarkan serangan balik,
sehingga Jerman menggali posisi bertahan. Prancis dan Inggris melakukan hal
yang sama. Kemudian, kedua belah pihak bergerak ke utara mencoba untuk
mengepung satu sama lain di sepanjang jalan. Ketika mereka sampai di laut, mereka
berada di stalemate dengan sistem
parit berjalan sepanjang jalan dari pantai hingga perbatasan Swiss.
Karena
front perang terjabak di stalemate, maka
kedua pihak mencari dan merekrut negara-negara yang netral untuk ikut perang
disisi mereka. Setelah sekian lama mencari, beberapa negara mengikuti perang di
sisi Entente seperti Italia dan
Portugal. Amerika juga ingin mengikuti perang tersebut karena Jerman telah
mengingkari janji pada Konferens Hague di mana dalam perang, tidak boleh
menggunakan senjata kimia dan menyerang warga sipil. Selain itu, ada juga
negara-negara yang mengikuti perang disisi Central
Powers yaitu Kerajaan Ottoman dan Bulgaria.
Setelah
Kerajaan Ottoman mengikuti perang, pertama mereka mencoba menyerang Russia di
Pegunungan Kaukasus. Tetapi, mereka tidak siap menghadapi dingin dan banyak
dari mereka mati karena kedinginan. Kemudian, mereka melintasi gurun pasir
untuk merebut Terusan Suez dari Inggris, tetapi itu juga gagal. Kerajaan Ottoman
menyalahkan kerugian awal mereka kepada suku / bangsa etnis Armenia yang
tinggal di wilayah Ottoman. Hal ini menyebabkan genosida terhadap suku / bangsa
Armenia terjadi sehingga menyebabkan kematian satu setengah juta orang.
Pada
saat tahun 1917 datang, semua pihak perang sudah kelelahan. Ada pemberontakan
di tentara Prancis, penduduk Jerman kelaparan, dan perang telah menguras semua sumber
daya Russia. Hal ini menyebabkan
pemberontakan
rakyat Russia di Petrograd. Kerusuhan berubah menjadi revolusi skala penuh dan
pemerintahan baru menurunkan pemerintah Tsar. Beberapa bulan kemudian, kaum
Bolshevik menurunkan pemerintahan baru tersebut dan mereka mengganti ideologi
Russia menjadi Komunisme sekaligus menarik Russia yang sekarang menjadi Uni
Soviet keluar dari perperangan.
Walaupun
Russia sudah tidak ikut perang, pihak Central
Powers tetap kalah jumlah dibandingkan dengan pihak Entente karena Amerika Serikat tampak semakin seperti akan
bergabung dalam perang.
Amerika
telah menjual senjata ke pihak Entente selama
perang dan menjadi negara dengan ekonomi terbesar karenanya. Hal ini berbahaya
bagi Jerman, jadi Jerman mencoba merekrut Meksiko untuk menyerang Amerika di
benuanya sendiri. Akan tetapi, komunikasi antara Jerman dan Meksiko dicegat
oleh Inggris yang menunjukkannnya ke Amerika dan setelah itu, Amerika sudah resmi
mengikuti perperangan dan mulai mengirim tentaranya ke Eropa untuk melawan
Jerman.