Tentang Proyek Revisi Sejarah Kolonialisme Belanda di Indonesia

Tentang Proyek Revisi Sejarah Kolonialisme Belanda di Indonesia

patung Johan van Oldenbarnevelt pendiri VOC di Hofvijver, Belanda


www.marjoleinvanpagee.nl, 29 December 2021, teks: Marjolein van Pagee Terjemahan: Saut Situmorang


    Belanda adalah negara kecil. Artinya dalam bidang penulisan sejarah kolonial, semua orang saling kenal. Ini juga berarti jika Anda secara terbuka mengkritik seseorang seperti direktur KITLV, Gert Oostindie, banyak pintu akan ditutup. Orang-orang bicara. Banyak gosip. Oostindie punya teman di media dan dia tahu apa yang harus dilakukan untuk membungkam mereka yang berani mempertanyakannya.


Ketika pemerintah Belanda pada tahun 2016 mengumumkan akan menyediakan 4,1 juta Euro untuk penyelidikan besar-besaran terhadap kejahatan perang Belanda di Indonesia, sekelompok kecil sejarawan dan jurnalis Belanda yang tertarik dengan pendudukan Belanda di Indonesia segera mulai mencari peluang. Pada dasarnya, mereka semua ingin meningkatkan karir mereka dengan memamerkan keahlian mereka tentang topik tersebut. Bahkan jika mereka tidak ingin menjadi bagian dari proyek penelitian, karena mereka rasa proyek tersebut politis, mereka tetap ingin jadi sorotan. Dengan pendanaan proyek ini mereka tahu bahwa mereka bisa mendapatkan perhatian (media) dan persetujuan untuk pekerjaan mereka. Sederhananya: ini adalah lowongan pekerjaan!

Ketika proyek tersebut dipresentasikan pada tahun 2017 dua rencana baru ditambahkan:


1) Rijksmuseum Amsterdam mengumumkan sebuah pameran tentang revolusi Indonesia yang pembukaannya awalnya dijadwalkan untuk musim gugur 2021 dan kemudian ditunda hingga Februari 2022.


2) Penyiar TV Belanda VPRO mulai menggarap serial TV 9-bagian tentang revolusi Indonesia, dengan fokus pada kakek presenter Hans Goedkoop, yang adalah seorang perwira tinggi di Tentara Kolonial Belanda (KNIL).

 

Mungkin sulit untuk membuktikan bahwa ada hubungan langsung antara proyek penelitian, pameran Rijksmuseum, dan serial TV, tetapi saya sangat yakin semuanya terhubung. Bukan suatu kebetulan bahwa ketiganya memiliki topik dan periode waktu yang SAMA ketika proyek penelitian diluncurkan. Pembukaan pameran Rijksmuseum juga TEPAT bersamaan dengan presentasi hasil penelitian. Sama seperti proyek penelitian, pameran juga ditunda dari musim gugur 2021 jadi Februari 2022.

 

Peneliti seperti Anne-Lot Hoek dan Remco Raben juga memainkan peran ganda. Selain berpartisipasi dalam proyek penelitian, mereka juga berkontribusi dalam penulisan buku ‘Revolusi! Indonesia Independen’ yang akan diterbitkan Rijksmuseum pada bulan Februari.

Dari kiri ke kanan: Bonnie Triyana, Harm Stevens dan Joss Wibisono, 11 September 2017

Hebatnya, sejarawan Indonesia Bonnie Triyana (Pemimpin Redaksi Historia) berada di Belanda ketika proyek penelitian Belanda tersebut diluncurkan pada September 2017. Saya melihatnya di acara pembukaan. Meski menjauhkan diri dari proyek penelitian, kunjungannya ke Belanda tidak hanya untuk liburan. Hanya beberapa hari sebelum acara kick-off ia bertemu dengan Harm Stevens, kurator Rijksmuseum. Kemudian pada bulan September 2018 Bonnie berbicara pada pertemuan publik kedua dari proyek penelitian tersebut. Dia tidak pernah bergabung dengan kelompok pengkritik yang mempertanyakan garis besar penelitian, apalagi ikut menandatangani surat terbuka Jeffry Pondaag dan Francisca Pattipilohy (Sebenarnya, Pondaag diizinkan untuk bicara pada pertemuan publik kedua itu, namun Francisca Pattipilohy diabaikan oleh para peneliti seolah-olah mereka tidak menulis surat terbuka tersebut bersama-sama.) Pondaag sangat vokal menyatakan bahwa proyek tersebut salah sementara pidato Bonnie Triyana pada September 2018 tidak mengganggu sama sekali bagi para peneliti.

 

Sebelumnya pada tahun 2017 ia juga memberikan wawancara kepada penyiar nasional NOS ketika mereka mempresentasikan proyek penelitian baru yang mendukung Oostindie. Bonnie saat itu mengatakan bahwa Indonesia harus belajar lebih banyak dari apa yang disebut sebagai Bersiap (istilah Belanda untuk kekerasan anti-kolonial Indonesia). Ini persis seperti yang diinginkan Belanda untuk dikatakan oleh orang Indonesia agar memperlancar hubungan kekuasaan yang tidak setara, membingkai 1945-1949 sebagai peristiwa di mana ‘dua pihak bertarung’.

 

Untuk lebih jelasnya: Rijksmuseum Amsterdam didanai oleh pemerintah Belanda juga. Kata “rijks” berarti negara. Rijksmuseum adalah museum negara! Ketika kami bertemu dengan kurator Harm Stevens, dia memberi tahu kami bahwa museum karenanya tidak dapat mengambil posisi dalam hal kejahatan perang. Diakuinya, karena mereka bagian dari struktur, menerima dana pemerintah, mereka terikat untuk tetap netral.

Jika demikian halnya lalu apa yang bisa diharapkan dari pameran ini? Jika Belanda masih belum siap untuk mengutuk kolonialisme sebagai pelanggaran hak asasi manusia lalu apa gunanya semua perhatian atas 1945-1949 ini melalui acara publik, buku, termasuk pameran?

 

Menurut saya, Saut Situmorang benar ketika bicara tentang: Proyek Revisi Sejarah Kolonialisme Belanda. Proyek revisi ini besar dan memiliki tiga bagian yang semuanya mengabaikan Jeffry Pondaag/KUKB/kasus-kasus pengadilan. Setidaknya mereka semua tidak mengakui bahwa karena tekanan kasus-kasus pengadilanlah maka pemerintah Belanda memutuskan untuk mendanai penyelidikan besar-besaran ini sebagai cara untuk berpura-pura bertanggung jawab. Proyek Revisi 3-bagian ini terdiri dari:

 

1) proyek penelitian 4,1 juta Euro,

2) serial TV VPRO yang akan datang,

3) Pameran Rijksmuseum ‘Revolusi’.


Pada hari Selasa 11 Januari (10 pagi CET), Rijksmuseum akan mengadakan konferensi pers. Di situs di bawah ini Anda dapat membaca pengumuman pameran mereka.

 

Yang mengejutkan saya adalah penggunaan konsep kolonial ‘multi-perspektif’ atau ‘multi-vokalitas’. Saat ini di Belanda adalah umum untuk mengatakan bahwa ada berbagai perspektif yang berbeda tentang kolonialisme dan bahwa semua suara yang berbeda ini sah. Namun, gagasan ‘multi-perspektif’ tidak menghapus pemikiran kolonial dan rasis. Pandangan pro-kolonial tidak dikutuk atau dianggap tidak etis. Oleh karena itu, multivokalitas menghindari diskusi tentang apa yang benar dan apa yang salah. Juga menghindari pembahasan tentang struktur kolonial dan relasi kuasa yang timpang.

 

Dalam teks di situs Rijksmuseum mereka berbicara seolah-olah kita semua adalah ‘satu keluarga bahagia’. Seolah-olah ini tentang cerita individu dan bukan tentang menganalisis sistem penindasan di mana orang kulit putih Belanda membentuk elit teratas.

 

Baca misalnya kalimat ini: “Pengalaman individu mereka mencerminkan sejarah dengan banyak wajah dan banyak suara.” Dan: “pengalaman 20 individu – masing-masing di lokasi yang berbeda, dan masing-masing dengan latar belakang dan sudut pandang politiknya sendiri.”

 

Bukan begini cara menganalisis sistem penindasan!

 

Saya menemukan bahwa proyek penelitian tentang 1945-1949 tersebut kolonial karena menggunakan konsep ‘kekerasan ekstrim’, pameran ini pun sama-sama kolonial karena menggunakan konsep ‘multi-perspektif.’ Dari perspektif dekolonial, hanya ada satu perspektif yang dapat diterima secara moral, yaitu yang anti kolonial. Intinya adalah perspektif penjajah perlu dihancurkan! Perspektif penindas tidak dapat dihadirkan sebagai salah satu dari sekian banyak suara yang diperhitungkan. Perspektif amoral inilah yang harus dikutuk!

 

Untuk alasan yang sama Anda tidak dapat merepresentasikan kasus-kasus pengadilan KUKB hanya sebagai salah satu faktor yang memicu perdebatan tentang kejahatan perang Belanda di Belanda. Jeffry Pondaag dan Rémy Limpach (sejarawan yang bekerja untuk NIMH, sebuah lembaga yang berada langsung di bawah Kementerian Pertahanan) saling bertolak belakang. Limpach membantu Belanda untuk merevisi sejarah mereka dengan cara pro-kolonial yang dapat diterima dan nyaman.

https://www.rijksmuseum.nl/en/press/revolusi-indonesia-independent

 

Baca selengkapnya »
Seputar Senioritas di Sekolah

Seputar Senioritas di Sekolah

Oleh: hitam (hu)manis


    Hai guys, jadi kali ini saya ingin menceritakan dan beropini tentang “Senioritas” nih. Cerita dan opini saya ini berdasarkan cerita dari beberapa teman di daerah rumah saya yang kebetulan kita sebaya. Dan biar lebih spesifik lagi, yang bakal saya bahas di sini adalah senioritas yang mengandung makna konotasi "negatif" atau penyalahgunaannya.

 

Tapi sebelum saya bahas lebih jauh, pada tahu tidak sih, artinya senioritas itu apa? Kalau menurut KBBI sebenarnya ada 3 arti. Tapi, di sini saya hanya akan menjelaskan kesimpulannya saja ya, yaitu: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata senioritas adalah perihal senior. Arti lainnya dari senioritas adalah keadaan lebih tinggi dalam pangkat, pengalaman, dan usia. Nah, sementara semenjak penggunaan sistem zonasi dalam sekolah, mulai banyak adik kelas yang seumuran sama kakak kelasnya, sehingga teman-teman saya merasa tidak etis saja, kalau dia harus memanggil orang yang seumuran dengan panggilan “Bang”, “Kak”, dan lain sebagainya. Apalagi, kakak kelas itu selalu beralasan, “Kalau senioritas ini ada, supaya kita bisa menghormati yang lebih tua, supaya lebih solid sama teman seangkatannya, melatih mental supaya kuat dan lain sebagainya."

 

Tapi, yang saya rasa sih, praktiknya benar-benar tidak menunjukkan kalau ini mengajarkan kita dalam hal-hal positif. Beberapa teman saya menceritakan, kalau mereka justru seperti ditindas. Seperti contohnya, biasanya disuruh-suruh sama kakak kelas, dipinta uang atau benda kepunyaan kita secara paksa, dan harus melakukan apa saja yang kakak kelas mereka inginkan. Menurut saya pribadi sih, cara seperti ini, tidak akan membuat kita hormat sama kakak kelas. Dan, kita tahu mereka tidak sebaik itu untuk mengajarkan hal-hal baik ke kita.

 

Sebenernya, mereka hanya dendam saja dan ingin adik kelasnya merasakan apa yang mereka rasakan waktu itu. Dan menurut saya sih, senioritas yang seperti ini, sudah tidak relevan semenjak adanya sistem zonasi. Karena adik kelas pasti cenderung menyimpan bara dendam, dan beda sama Anda, yang di mana dulu diam saja dan tidak banyak yang berani melawan kakak kelas Anda. Angkatan zonasi ini ketika sudah tidak nyaman, kemungkinan mereka buat melawan pastinya lebih besar. Soalnya, umur juga tidak jauh berbeda, dan kemungkinan mereka itu anak-anak yang lebih “nakal” dari pada kakak kelasnya.

 

Teman-teman saya pun, banyak yang pada melawan, dan akhirnya malah terjadi konflik dengan satu sekolah itu sendiri. Karena, ya memang sebenarnya, kita sebagai manusia tuh selalu mempunyai pilihan, dan termasuk juga kita bisa memilih untuk melawan “senioritas” yang tidak benar itu. Menurut saya sih, kalau kalian sebagai kakak kelas ingin dihormati, ajarkan juga adik kelas kalian untuk menghormati dengan cara mencontohkan sama mereka, “Bagaimana sih cara menghormati orang yang lebih tua dengan baik dan benar?” Bukan malah menyuruh mereka seenak jidat dan sewenang-wenang, dan memperlakukan mereka layaknya hewan atau budak. Karena menurut saya, yang sering kali kakak kelas lakukan itu bukan ingin kita “menghormati”, tapi justru “berbakti”.

 

Dan menurut saya juga, berbakti itu hanya sama orang tua kita masing-masing. Wajar, kalau kita nurut dan melakukan apa yang mereka suruh dan tidak membantah mereka. Karena, mereka lah yang melahirkan kita, membesarkan Kita, juga membiayai kita selama hidup. Sementara, kalian sudah kasih apa saja? Kebalikannya, kalian malah memaksa, bertindak sewenang-wenang, dan tidak peduli sama adik kelas kalian. Bagaimana caranya adik kelas mau hormat kalau kalian sebagai kakak kelas juga enggan ingin peduli dan menghargai?

 

Menurut saya sih, wajar kalau kalian ingin dihormati. Yang tidak wajar adalah, kalau kalian “gila hormat”, tetapi tidak peduli dan tidak menghargai sama adik kelas kalian. Sekali lagi, ini pengalaman dari teman-teman saya di beberapa sekolah SMK, SMA, dan STM. Saya juga sekadar bercerita dan memberikan opini saja, sih. Jadi, setuju atau tidak, ya balik lagi ke diri kalian masing-masing.

 

Terima kasih yang sudah mau menyisihkan waktu untuk membaca. Jadi, cerita dan opini saya sampai  di sini saja. Bye guys.
 

Baca selengkapnya »
Jam 21.45

Jam 21.45

Oleh: Lyandra Syahsabila Adhi


Jumat, Jam 19.10

    Ketika itu, Anita sedang bekerja di salah satu perpustakaan yang terletak di kota Lindap. Ia mendapat bagian untuk bekerja pada saat shift malam di tempat tersebut. Ia seharusnya mendapat bagian shift siang. Tapi karena salah satu rekan kerjanya sedang sakit dan tidak ada satu pun pekerja lain yang ingin menggantikannya dengan pelbagai alasan, ia akhirnya terpaksa untuk menggantikan rekannya itu.

Anita memang baru 3 bulan bekerja di perpustakaan itu, tetapi ia sering sekali mendengar tentang cerita kejadian horor tentang kafe itu saat malam hari. Itulah mengapa, para pekerja tidak ingin mengambil pekerjaan pada shift malam. Anita sendiri sebenarnya tidak mempercayai hal-hal tersebut, selama ia tidak berpikiran yang aneh tentang tempat itu. Ia pasti akan aman-aman saja.

Jam 20.45

"Bekerja pada shift malam mungkin bukan hal yang buruk" pikir Anita sambil mendata pengunjung yang datang ke perpustakaan. Setelah ia selesai membuat laporan, Anita pun melihat bahwa perpustakaan tersebut hanya ada beberapa pengunjung yang tersisa di sana. Ia mulai membersihkan mejanya dan mengembalikan buku di rak nya kembali.

Jam 21.05

"Mohon maaf, perpustakaan kami akan tutup dalam 5 menit dari sekarang" ucap Anita kepada salah satu pengunjung perpustakaan tersebut. Tetapi, pengunjung itu tidak menjawab sama sekali dan hanya membaringkan kepala di meja. "Mungkin saja ia sedang tidur" gumamnya dan ia pun pergi untuk memberitahu pengunjung yang lain.

Jam 21.10

Setelah 5 menit, Anita pun kembali ke pengunjung yang sedang tertidur itu. Ia mencoba untuk membangunkan pengunjung tersebut dan beruntungnya, pengunjung itu langsung terbangun yang membuat ia sedikit kaget. "Hmm… iya, ada apa?" tanya pengunjung itu sembari menggosok matanya. "Mohon maaf kak, perpustakaan ini akan ditutup" jawab Anita. Pengunjung itu langsung melihat jam tangannya dan mulai memasukkan barang-barangnya. "Oh iya, terima kasih telah mengingatkanku" ucap pengunjung tersebut sebelum ia pergi, meninggalkan Anita sendirian di perpustakaan itu.

Anita mulai membersihkan tempat itu dan mengembalikan buku-buku pada rak semulanya. Selama ia bekerja di shift malam itu, ia tidak mengalami kejadian-kejadian yang aneh seperti rekan-rekan kerja lainnya. Sepertinya, mereka hanya menakut-nakutinya saja. Setelah membersihkan mejanya dan tempat-tempat lainnya, ia pun mulai mengembalikan buku ke rak-rak buku yang tersedia. Namun, karena gedung perpustakaan itu sangat besar dan memiliki lantai dua tingkat, pekerjaan ini sama susahnya dengan membersihkan perpustakaan. Dikarenakan arena banyak pengunjung lebih memilih untuk membaca di lantai bawah, sehingga area perpustakaan di lantai atas lebih jarang dibersihkan dan hanya dibersihkan ketika akhir pekan saja, dan Anita tidak perlu membersihkan lantai atas.

Jam 21.30

Setelah 20 menit membersihkan perpustakaan dan mengembalikan buku. Ia bersiap-siap untuk pulang ke kosannya. Saat ingin mengunci pintu utama, tiba-tiba saja seseorang berdiri di depan tangga menuju pintu tersebut. "Hallo, kamu namanya siapa?" "Mona" jawabnya. “Lah, Mona udah selesai nonton filmnya?" tanya Anita. Mona tidak menjawab pertanyaannya, melainkan hanya mengucapkan kalimat yang mengembul dari bibirnya, "pinjam buku" saja. Anita sebenarnya ingin menolak permintaannya, tetapi ia memiliki perasaan bahwa Mona sedang sangat membutuhkan buku itu. Anita seharusnya tidak boleh melakukan hal ini, tetapi ia merasa tidak enak kepadanya. Akhirnya, ia memutuskan untuk membuka pintu utama itu dan memperbolehkan Mona masuk.

Tak lupa, ia menyalakan lampu dan bergegas menuju mejanya. "Ingin pinjam buku apa?" tanya Anita kepada Mona. "Buku Fantasi" gumamnya sambil menunduk. Anita pun dengan segera mengasih kartu peminjaman buku kepadanya. "Mona, aku pergi ke kamar mandi dulu ya, kalau sudah selesai tolong isi formulir ini" ucapnya sebelum pergi ke kamar mandi.

Setelah beberapa saat, Anita pun akhirnya keluar dari kamar mandi dan kembali ke mejanya. Anehnya, formulir itu tidak terisi sama sekali.

Jam 21.45

Waktu sudah menunjukkan pukul 21.45, tetapi Mona belum menunjukkan batang hidungnya. Anita harus segera mungkin menutup perpustakaan ini, karena hari sudah larut, dan jika atasan ataupun rekan-rekan kerjanya mengetahui hal ini, pastinya ia akan mendapat masalah. Ia berpikir bahwa kemungkinan, Mona sudah pulang dan lupa mengisi formulir peminjaman. Karena itu, ia mengembalikan formulir di foldernya, lalu mengunci pintu utama dan bergegas pulang ke kosannya.

Keesokan harinya, Anita berbicara tentang yang terjadi kemarin kepada rekan-rekan kerjanya. Ketika ia berbicara tentang Mona, tiba-tiba seluruh rekan kerjanya hanya diam mematung. Raut wajah ketakutan terlihat di wajah-wajah mereka ketika nama itu disebut. Tetapi, ia pun bertanya, “Mengapa rekan-rekan kerjanya sangat ketakutan ketika ia menyebut nama orang tersebut?” Sampai salah satu rekan kerjanya sekaligus seniornya, Radi pun mulai menceritakan tentang sosok Mona.

"Dulu, ada seorang pengunjung sering datang ke perpustakaan yang bernama Mona. Tak ada satu hari pun, di mana ia tidak datang ke perpustakaan untuk membaca maupun meminjam buku. Pada hari Jumat malam, setelah pulang dari bioskop, ia pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku fantasi. Ketika itu, perpustakaan masih buka hingga pukul 23.00 malam, sehingga para pengunjung masih lumayan ramai ketika jam menunjukkan pukul 21.30. Tetapi, karena Mona sangat tertarik untuk segera membaca buku itu, ia pun duduk di salah satu meja untuk membaca, tepat setelah ia mengisi formulir peminjaman. Tak lama kemudian, perpustakaan mengalami konslet listrik yang menimbulkan api membara yang cukup besar. Semua pengunjung dan pekerja saat itu langsung bergegas keluar dari pintu utama.

"Lalu?"

"Sayangnya, api itu sudah sangat besar dan melahap orang-orang yang masih terjebak di dalam gedung"

"Termasuk Mona?"

"Termasuk Mona"

"Terus?"

"Setelah kejadian itu, perpustakaan sempat ditutup untuk sementara waktu untuk direnovasi. Namun, kejadian itu tidak bisa dilupakan oleh para pekerja. Kami pun bersepakat untuk tidak membicarakan ataupun menyebarluaskan ceritanya kepada pengunjung."

Sehabis Radi bercerita tentang kejadian itu, Anita akhirnya percaya dengan perkataan-perkataan rekan-rekan kerjanya itu benar adanya.

 

Baca selengkapnya »
Konspirasi dan Masyarakat yang Kelelahan

Konspirasi dan Masyarakat yang Kelelahan

 

Oleh: Nayaka Iqra Aufklara


    Virus Covid-19 pertama kali terdeteksi pada tanggal 31 Desember 2019 di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok. Virus ini pun mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Virus ini mulai bermutasi di Indonesia pada Senin, 2 Maret 2020 melalui Kota Depok. Kabarnya, virus ini dapat menyebar antar manusia, baik secara langsung, tidak langsung (melalui benda atau permukaan yang terkontaminasi), maupun kontak erat dengan orang yang terinfeksi melalui sekresi mulut dan hidung. Sekresi ini meliputi air liur, sekresi pernapasan, atau droplet (percikan) sekresi (Who.int).

 

Virus Covid-19 memiliki berbagai macam varian: Alpha, Beta, Gamma, Delta, Kappa, dan masih banyak lagi. Mengambil contoh varian delta, varian ini hanya membutuhkan lima hingga sepuluh detik untuk menularkan virus tersebut. Namun, bukan hanya virus Covid-19 yang menyebar secara cepat, namun juga teori konspirasinya. Diantaranya: penanaman microchip rancangan Bill Gates di dalam vaksin, penyebab Covid-19 yang merupakan kebocoran laboratorium di Tiongkok, penularan virus Covid-19 kepada manusia melalui jaringan 5G, dan masih banyak lagi (Kompas, 2021). Teori-teori konspirasi tersebut beredar melalui media sosial maupun dari mulut ke mulut. Konspirasi-konspirasi yang menyebar menyebabkan banyaknya orang menjadi tidak percaya dengan Covid-19 sehingga mereka tidak mau melakukan vaksinasi.

 

Teori konspirasi paling konyol mengenai Covid-19 merupakan tuduhan penanaman microchip rancangan Bill Gates pada vaksin. Jika dipikir-dipikir, siapalah kita sehingga dirasa perlu ditanami microchip dalam tubuh? Karena teori konspirasi ini, masyarakat Indonesia menjadi parno untuk melakukan vaksinasi. Bahkan, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, harus melakukan vaksinasi terlebih dahulu secara siaran langsung agar masyarakat percaya bahwa vaksin tersebut tidak berbahaya. Meskipun Presiden Joko Widodo telah melakukan vaksinasi secara siaran langsung, sangat disayangkan bahwa banyak masyarakat yang justru beranggapan bahwa cairan yang disuntikkan kepada Presiden RI bukanlah vaksin Covid-19. Hal itu membuat pemerintah memutar otak untuk mendapatkan cara agar masyarakat Indonesia mau melakukan vaksinasi. Akhirnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menerbitkan aturan terbaru terkait PPKM Level 4 di Ibu Kota.


Aturan tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) No. 966 Tahun 2021 yang ditekan pada 3 Agustus 2021. “Setiap orang yang melakukan aktivitas pada tiap-tiap sektor/tempat harus sudah divaksinasi Covid-19 (minimal vaksinasi dosis pertama) kecuali bagi warga yang masih dalam masa tenggang 3 bulan pasca terkonfirmasi Covid-19 dengan bukti hasil laboratorium,” tulis Keputusan Gubernur tersebut (Kontan, 2021). Dikarenakan aturan yang diberlakukan, banyak masyarakat yang mulai berkeinginan untuk melakukan vaksinasi agar dapat melakukan aktivitas di luar seperti sedia kala.

 

Teori konspirasi kedua yaitu penyebab Covid-19 yang merupakan kebocoran laboratorium di Tiongkok. Teori konspirasi ini secara tegas dibantah oleh pemerintah Tiongkok. Mereka mengatakan bahwa, meskipun Wuhan adalah tempat klaster kasus pertama yang terdeteksi, hal itu bukan berarti bahwa virus Covid-19 berasal dari wilayah tersebut (bbc.com). Beberapa peneliti juga sudah mengatakan bahwa penyebab dari virus Covid-19 bukan karena kebocoran laboratorium di Tiongkok. Live Science (20/4/2020) menyebut bahwa virus tersebut dibuat sebagai senjata biologis atau bioweapon.

 

Kemudian beredar sebuah penelitian tentang pandemi Covid-19 yang diterbitkan oleh jurnal Nature Medicine pada 17 Maret 2020. Penelitian ini menunjukkan bukti spesifik yang menyangkal teori konspirasi yang merebak jika virus corona, SARS-CoV-2, tidak direkayasa oleh laboratorium di Tiongkok. Selain itu, terdapat pula sebuah penelitian yang dilansir dari Science Daily, analisis data sekuens genom dari virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 menunjukkan virus tersebut adalah produk evolusi alami dan bukan rekayasa genetika di laboratorium (Kompas, 2021).

 

Teori konspirasi selanjutnya merupakan tudingan bahwa jaringan 5G dapat membantu menularkan virus Covid-19 kepada manusia. Teori konspirasi tersebut pertama kali muncul dikarenakan adanya video yang tersebar di beberapa media sosial seperti Facebook, Instagram, dan YouTube mengenai menara ponsel yang terbakar di Birmingham dan Merseyside, Inggris. Namun, para ilmuwan telah membantah bahwa secara biologis, tidak terdapat hubungan antara virus Covid-19 dengan jaringan 5G. Bahkan, teori konspirasi ini dicap sebagai berita palsu terburuk oleh Direktur Medis NHS England Stephen Powis (Kompas, 2021). Teori ini juga dipercayai oleh ahli teori konspirasi, Dana Ashlie, yang disebabkan gelombang radiasi yang dikeluarkan oleh jaringan 5G. Terlebih Wuhan adalah salah satu kota Tiongkok pertama yang mendapatkan 5G. Teori ini berdasarkan pada makalah penelitian tahun 2000 yang menyebutkan 5G berbahaya bagi kesehatan manusia.


Ashlie juga menyatakan bahwa virus ini sebenarnya keracunan radiasi yang membuat sistem kekebalan tubuh cepat lemah dan rentan terkena penyakit. Biarpun Ashlie berdasarkan pada makalah, orang yang berpendapat sebaliknya mengatakan bahwa pernyataan yang tertera tidak dapat dibenarkan karena penelitian tahun 2005 membuktikan bahwa 5G tidak berbahaya bagi manusia. Dan juga mereka memiliki fakta bahwa, Wuhan bukanlah satu-satunya kota pertama yang mendapatkan internet 5G. Bahkan, terdapat 16 kota lain di Tiongkok yang mendapatkan internet 5G (Liputan6, 2021).

 

Menyebarnya teori konspirasi-konspirasi tersebut membuat penanganan wabah ini lebih sulit. Dikarenakan, masyarakat yang mempercayai konspirasi Covid-19 enggan untuk mematuhi protokol kesehatan, terlebih melakukan vaksinasi. Hal ini sangat berbahaya, apalagi jika orang-orang yang berpengaruh seperti influencer maupun tokoh terkenal mempercayai dan sampai-sampai menyebarluaskan teori konspirasi Covid-19. Tidak hanya itu, kepercayaan masyarakat terhadap teori konspirasi yang menyebar luas juga berdampak pada kematian ratusan orang di dunia. Dilansir dari suara.com, terdapat 800 orang yang meninggal dunia dikarenakan kepercayaannya pada konspirasi Covid-19.

 

Kurangnya edukasi membuat banyak lapisan masyarakat percaya terhadap konspirasi-konspirasi mengenai Covid-19. Faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi adalah kurangnya literasi dan juga perasaan jenuh akan kondisi pandemi ini. Bagaimana tidak? Pandemi Covid-19 telah bermutasi di dunia selama hampir dua tahun. Tentu hal ini tidak akan segera berakhir jika masih banyak masyarakat yang masih mempercayai teori-teori konspirasi tentang virus Covid-19 yang tidak masuk di akal. Terutama di Indonesia sendiri, dikutip dari website kabar24, terdapat 17% dari keseluruhan penduduk Indonesia mempercayai konspirasi-konspirasi yang tersebar luas.  Maka dari itu, muncul istilah herd stupidity yang dikemukakan oleh Pandu Riono yang merupakan epidemiolog Universitas Indonesia. Akan tetapi, kita harus melawan herd stupidity agar tercipta herd immunity.

 

Jika dibiarkan begitu saja, hal ini akan semakin berbahaya dan berkepanjangan. Oleh karena itu, kita harus berupaya untuk mengatasinya dengan berbagai cara masing-masing. Kita dapat memulai dari diri kita sendiri dengan cara tidak mempercayai teori konspirasi-konspirasi yang beredar dan mengatakan kepada orang terdekat bahwa teori konspirasi yang beredar tidak benar. Ditinjau dari faktor-faktor tersebut, pemerintah dapat mendukung dengan cara mengedukasi melalui video lalu mengunggahnya di sosial media. Sehingga warga yang malas untuk membaca, tetap tertarik untuk melihat edukasi tersebut.

 

Dan jika ada tokoh yang berpengaruh menyebarluaskan teori konspirasi Covid-19, maka harus segera ditindaklanjuti agar informasi tersebut tidak semakin menyebar luas.

Baca selengkapnya »
Layangan Putus: Arti, Tokoh, dan Sinopsis

Layangan Putus: Arti, Tokoh, dan Sinopsis

 

Oleh: Lavedra Xeizha Sakina Fisabilla


    Sinopsis kisah 'Layangan Putus' kini banyak dicari oleh penggemar tulisan Mommy ASF. Sinopsis kisah 'Layangan Putus' menjadi jendela untuk mengintip seperti apa cerita dengan berdasarkan kisah nyata dan begitu mendalam yang sudah sempat viral sebelumnya. Kisah 'Layangan Putus' menjadi salah satu cerita yang dicari. Kegaduhan cerita nyatanya pada tahun 2019, membuat banyak masyarakat menjadi penasaran dengan kelanjutan realitas cerita tersebut.


Nama Tokoh Utama yang Membintangi Film


Aris (Reza Rahadian)


Aris adalah suami dari Kinan (Putri Marino). Awalnya, Aris selalu bersikap sangat romantis kepada istrinya. Namun, ia perlahan mulai berubah. Aris sering terlambat pulang kerja dan jarang memberi kabar kepada Kinan. Tak hanya itu, Aris juga jadi sering marah kepada Kinan setelah merasa istrinya itu menyadari hal yang ia sembunyikan selama ini. Dalam video YouTube MD Entertainment, Reza Rahadian mengungkapkan hal yang menjadi pertimbangan utama membintangi Layangan Putus adalah cerita yang menarik, serta diangkat dari kisah nyata.



Kinan (Putri Marino)


Kinan merupakan istri Aris yang sedang mengandung anak kedua mereka. Ia merupakan sosok istri yang sabar, mandiri, dan penyayang. Ia rela melakukan apa pun demi keluarganya. Kinan mulai curiga Aris selingkuh, karena suaminya mulai berperilaku tidak wajar. Namun, ia tetap berusaha mempertahankan rumah tangganya. Sama dengan Reza Rahadian, Putri Marino mau membintangi serial ini karena ceritanya yang menarik. Selain itu, ia juga merasa Kinan merupakan karakter yang unik.



Lydia (Anya Geraldine)


Lydia merupakan orang ketiga di rumah tangga Aris dan Kinan. Ia juga merupakan psikolog anak yang menangani Raya, putri Aris dan Kinan. Diberitakan InsertLive beberapa waktu lalu, Anya Geraldine mengaku merupakan penggemar berat Reza Rahadian. Meski beradu peran dengan idolanya, Anya mengaku kesal pada karakter Lydia yang ia perankan. Ia sempat membagikan salah satu adegan Layang Putus di InstaStory. Adegan itu memperlihatkan Lidya yang mengucapkan kata mesra kepada Aris.


Miranda (Frederika Cull)


Miranda merupakan partner bisnis Aris. Ia sempat dicurigai Kinan sebagai selingkuhan Aris karena mereka sering menghabiskan waktu bersama dan berperilaku tidak wajar. Frederika Alexis Cull merupakan model, aktris, sekaligus aktivis yang menjadi pemenang Puteri Indonesia 2019. Ia menjadi perwakilan provinsi DKI Jakarta I. Hal itu mengantarkannya menjadi perwakilan Indonesia ke kontes Miss Universe 2019.



Lola (Raquel Katie)

Merupakan sahabat dari Kinan. Ia juga menjadi orang yang melihat Aris menghabiskan waktu bersama seorang perempuan di klub. Raquel Katie mengawali kariernya di dunia hiburan sebagai model. Ia kini telah membintangi sejumlah film dan sinetron, termasuk Pandawa Terakhir (2021), Bukan Salah Cinta (2020), Sakral (2018), Dear Nathan 2016), High School Love Story (2015), dan Badai (2014).



Nama lengkap, Rafael Guiliano Marthino Lio, Usia 32 tahun, Lahir di Surabaya, pada tanggal 26 Januari 1989. Marthino Lio adalah aktor dan penyanyi berkebangsaan Indonesia yang memulai karirnya sejak tahun 2009.


Dita (Michelle Wanda)

Nama lengkap, Michelle Wanda, Usia 25 tahun, lahir pada tanggal 25 April 1996. Ia merupakan Aktris, Model berkebangsaan Indonesia yang memiliki hobi Olahraga dan mendaki gunung. Tak hanya itu, dara cantik ini pernah menjadi finalis dari ajang Abang None Jakarta tahun 2015.


Irfan (Arif Brata)

Nama lengkap, Arif Brata Usia 30 tahun, Lahir, 11 Juli 1991. Arif adalah salah satu pelawak tunggal atau komika muda yang cukup berprestasi dari Makassar dan juga menjadi komika reguler di komunitas tempat ia berlatih yaitu Stand Up Indo Makassar.



Alif (Ricky Watimewe)

Nama lengkap, Ricky Watimewe, Usia 28 tahun. Selain dikenal sebagai aktor, Ricky Wattimena ini juga merupakan seorang produser sebuah perusahaan di bidang digital kreatif bernama PYKOE dan media online bernama Gooth.



Raya (Graciella Abigali)

Nama lengkap, Graciella Abigail, Usia, 8 tahun, Lahir Jakarta, 14 Desember 2012. Mengawali karir sebagai model cilik, Graciella Abigail merupakan pemenang utama dari ajang Gading Model Search Kids di tahun 2017.


Arti Layangan Putus

 

Tidak sedikit dari kita yang mungkin bertanya-tanya, apa arti atau makna dari Layangan Putus itu. Menurut Mommy ASF (penulis dari kisah layangan putus, layangan putus itu ibarat seorang perempuan yang sedang menjalani rumah tangganya, tetapi kondisinya masih gamang / terombang-ambing.

 

Kinan selalu merasa rumah tangganya adalah layangan, dengan Aris dan dirinya sebagai tuan. Kini ia dihadapkan dengan kenyataan, bahwa Aris memiliki kekasih lain di belakangnya, mengancam rumah tangganya menjadi layangan putus yang tak tentu arah.

 

Sinopsis dari Film Layangan Putus

 

Dikisahkan Kinan, seseorang gadis remaja yang lugu serta polos berasal dari daerah. Dia lalu menetapkan buat mengambil pendidikan pada kota besar  yang iklimnya tidak sinkron dengan daerah asalnya. Niatnya untuk menyelesaikan pendidikan yang tepat, namun tak dapat dipungkiri, waktu berubah seiring dia bertemu sesosok laki-laki

 

Lelaki yang dikenalnya itu mandiri serta seseorang yang teguh pendirian bernama Aris.

Aris mengenalkan Kinan dengan dunia baru yg tidak sama dengan kehidupan Kinan pada wilayah sebelumnya. Aris membuat Kinan jatuh cinta . Merekapun lalu mengikat cinta pada pernikahan. Aris dan  Kinan memulai kehidupan dari nol. Kinan setia menemani Aris untuk bersama membentuk mimpi dari bawah.

 

Perubahan arah pemikiran Aris berhasil mengganti pola pikir Kinan terhadap prioritas hidupnya. Kinan mengubur dalam mimpinya untuk menjadi perempuan karier dan  memilih sebagai ibu rumah tangga seperti permintaan Aris. Sesuai dengan janjinya untuk membahagiakan Kinan, Aris membawa Kinan mewujudkan impian masa kecilnya, yaitu berpetualang memakai balon udara. Namun salah  satu mimpinya untuk mengunjungi kota Caappadocia, ternyata diwujudkan Aris bersama perempuan   lain.

 

Dua belas hari Aris menghilang serta kembali membawa hal baru yang tak pernah Kinan duga. Bagaimana kisah selanjutnya antara Aris dan  Kinan? Apakah mereka bertahan atau menyudahi ikatan?


Baca selengkapnya »
Revolusi Industri Dari Masa ke Masa

Revolusi Industri Dari Masa ke Masa


 Oleh: Fahlefi Kayla Rosid


    Terjadi pada periode antara tahun 1760-1850, di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi ini menyebabkan terjadinya perkembangan besar-besaran yang terjadi pada semua aspek kehidupan manusia. Singkatnya, revolusi industri adalah masa di mana pekerjaan manusia di pelbagai bidang mulai digantikan oleh mesin. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia.

 

Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat. Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya".

 

Revolusi industri merupakan salah satu pendorong imperialisme modern dan pendorong kedatangan bangsa-bangsa barat ke Indonesia. Revolusi industri ini terjadi pada abad ke- 18. Seperti yang kita ketahui, revolusi industri adalah perubahan besar terhadap cara manusia untuk mengelola sumber daya yang akan di produksi seperti yang kita ketahui, revolusi mulai berkembang di abad ke 18 ini mempunyai 4 perkembangan mulai dari era 1.0 sampai ke era 4.0. maka dari itu, saya ingin mengajak kalian semua untuk mengupas dari perkembangan revolusi industri ini sampai tuntas .

 

Revolusi Industri 1.0

 

Meskipun dunia sudah memasuki revolusi industri keempat, bila kita jauh melihat kebelakang lagi. Industri 1.0 itu sudah muncul pada abad ke 18 yang lalu. Penemuan mesin uap pada saat itu oleh James Watt, beliau adalah seorang insinyur kelahiran 19 Januari  1736. Meskipun ia disebut sebagai bapak revolusi, ia juga termasuk orang penting di Skotlandia Britania Raya yang tertarik dengan mesin uap karena memperhatikan mesin uap buatan Newcome yang kurang efisien. Lalu, ia terus melakukan beberapa percobaan dan melakukan beberapa kali penelitian. Dan, ia akhirnyan berhasil menciptakan mesin uap pertama yang efisien. Mesin uap digunakan sebagai alat tenun mekanis pertama yang dapat meningkatkan produktivitas industri tekstil. Selain itu, mesin uap juga digunakan pada bidang transportasi. Transportasi internasional pada masa itu adalah transportasi laut yang masih menggunakan tenaga angin.


Lalu, penggunaan tenaga angin pada alat transportasi pun mulai berkurang semenjak James Watt menemukan mesin uap yang jauh lebih efisien dan murah dibandingkan mesin uap sebelumnya pada tahun 1776. Bahkan, Revolusi Industri pertama kali ini adalah aset pertama yang memungkinkan bangsa Eropa mengirimi kapal perang keseluruh penjuru Kerajaan Afrika dan Asia dengan waktu yang sangat jauh lebih singkat. Dan, akhirnya Revolusi ini dicatat oleh sejarah berhasil mendongkrak perekonomian, di mana  kita semua tau, bahwa, selama dua abad setelah Revolusi Industri 1.0 terjadi, peningkatan rata-rata pendapatan perkapitas negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat. Revolusi Industri 1.0 berakhir pertengahan tahun 1800-an, diselingi oleh perlambatan dalam penemuan makro.

 

Revolusi Industri Kedua

 

Pada era ini, biasa juga dikenal sebagai Revolusi Teknologi yang disebutkan sebuah fase pesatnya industrialisasi di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Revolusi Industri Kedua berlanjut ke abad ke-20 dengan elektrifikasi awal pabrik-pabrik dan lini produksi, dan berakhir pada awal Perang Dunia I. Sebelum diselingi perlambatan penemuan makro yang muncul pada tahun 1870. Seperti layaknya pembuatan alat mesin industri, di abad ke-20 ini juga memproses suatu Bessemer yang menghasilkan baja sebelum perang dunia pertama. Kemajuan di bidang ini juga memungkinkan pengadopsian secara luas dari teknologi yang sudah ada sebelumnya, seperti sistem telegraf dan jaringan kereta api, gas dan air bersih, dan sistem pembuangan limbah.

 

Eksplorasi di bidang Kereta Api dan telegraf besar-besaran di tahun 1870, yang bahkan memungkinkan pergerakan orang dan ide yang belum pernah terjadi sebelumnya, memunculkan gelombang baru globalisasi. Sistem teknologi baru diperkenalkan, yang paling signifikan adalah listrik dan telepon yang berlanjut di abad ke 20. Berikut contoh penemuannya.

 

Rel Kereta Api

 

Rel baja pertama buatannya dikirim ke stasiun kereta Derby Midland. Rel ini diletakkan bagian mendekati stasiun di mana rel besi harus diperbarui setidaknya setiap enam bulan, dan kadang-kadang setiap tiga bulan. Enam tahun kemudian, pada tahun 1863, rel tampak sempurna seperti sebelumnya, meskipun lebih dari 700 kereta melewatinya setiap hari. Hal ini menjadi dasar bagi percepatan pembangunan transportasi kereta api di seluruh dunia pada akhir abad ke-19. Rel baja bertahan 10 kali lebih lama daripada rel besi, dan dengan ongkos baja yang makin murah, dapat digunakan rel yang lebih berat.

 

Hal ini memungkinkan penggunaan lokomotif yang lebih kuat, bisa menarik kereta lebih panjang, dan gerbong kereta lebih banyak, yang amat meningkatkan produktivitas rel kereta api. Kereta api menjadi tulang punggung infrastruktur transportasi di negara industri, terus menyumbang penurunan biaya pengiriman selama sisa abad ke-19

 

Elektrifikasi

Teori dan praktik dasar dalam pemanfaatan tenaga listrik pertama kali dilakukan oleh ilmuwan Michael Faraday. Melalui penelitiannya pada medan magnet di sekitar konduktor yang membawa arus searah, Faraday menciptakan dasar konsep medan elektromagnetik dalam fisika. Hasil temuannya yaitu perangkat elektromagnetik berputar menjadi dasar bagi penggunaan listrik dalam teknologi.

 

Pada tahun 1881, Sir Joseph Swan, penemu pertama adalah lampu pijar, menyediakan sekitar 1.200 lampu pijar Swan ke Savoy Theatre di Kota Westminster, London. Gedung ini merupakan teater dan bangunan publik pertama di dunia yang diterangi sepenuhnya oleh listrik. Lampu bohlam Swan sebelumnya sudah digunakan pada tahun 1879 sebagai penerangan di Mosley Street, Newcastle upon Tyne, menjadi instalasi penerangan listrik pertama di dunia Pemasangan ini menjadi tahap awal bagi elektrifikasi listrik industri dan rumah tangga. Distribusi pasokan listrik skala besar pertama pabrik dibuka di Viaduk Holborn di London pada tahun 1882, dan kemudian di Stasiun Pearl Street di New York City.

 

Revolusi Industri 3.0

 

Pada industri 3.0 ini memasuki era digitalisasi pada industri manufaktur sehingga mulai menggunakan metode komputerisasi pada proses produksi. Pada abad ini, penemuan di tandai oleh penemuan mesin bergerak atau biasa kita sebut komputer dan robot. Salah satu penemuan komputer pertama kali yang dikembangkan di era Perang Dunia II sebagai mesin untuk memecahkan kode buatan Nazi Jerman adalah komputer bernama Colossus.


Komputer yang dapat diprogramkan tersebut itu adalah mesin raksasa sebesar ruang tidur yang tidak memiliki RAM dan bahkan tidak bisa menerima perintah dari manusia melalui keyboard. Namun, komputer purba ini hanya dapat menerima perintah melalui pita kertas yang membutuhkan daya listrik sangat besar, yaitu 8.500 watt.

 

Aneh sekali memang, tapi ini benar benar sudah pernah terjadi. Diselingi penemuan komputer raksasa telah ditemukan semikonduktor, transistor, dan kemudian Integrated Chip (IC) membuat ukuran komputer semakin kecil . Bisnis berbasis teknologi pun mulai muncul yang dikenal dengan istilah Technopreneur. Perkembangan teknologi telekomunikasi selular yang begitu pesat mempercepat proses transformasi menuju Revolusi Industri 4.0.

 

Revolusi Industri 4.0

 

Dibangun di atas Revolusi Digital, mewakili cara-cara baru di mana teknologi menjadi tertanam dalam masyarakat dan bahkan tubuh manusia.


Dan sekarang kita memasuki Industri 4.0, di mana komputer dan otomasi akan bersatu dalam cara yang sama sekali baru. Bahkan, Industri 4.0 memperkenalkan apa yang disebut “pabrik pintar,” di mana semua  sistem cyber-fisik memantau proses fisik pabrik yang membuat keputusan yang terdesentralisasi.

 

Di industri 4.0 ini sudah menghasilkan berapa teknologi yang saya ketahui akan menjadi pilar utama untuk mengembangkan sebuah industri biasa menuju industri yang siap digital. yaitu diantaranya adalah;

 

Internet of Things (IoT)

Di mana internet of things ini menjadi sebuah konsep yang dinyana suatu objek memiliki sebuah keunggulan dalam mentransfer data melalui internet tanpa harus berinteraksi secara non virtual

 

Big Data

Di mana data ini disebut sebagai istilah yang telah menggambarkan sebuah data besar untuk membantu menentukan dibidang berbisnis

 

Argumented Reality

Argumented Reality atau biasa disingkat AR ini adalah teknologi yang menggabungkan Maya dalam dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam lingkungan nyata

 

Cyber Security

Cyber security adalah upaya untuk melindungi informasi dari adanya cyber attack. Cyberattack dalam operasi informasi adalah semua jenis tindakan yang sengaja dilakukan untuk mengganggu kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan ketersedian (availability) informasi.

Baca selengkapnya »