Sumber: https://www.nytimes.com/
Oleh: Falito Villienuve Tandra
“The best investment you can make is
an investment in yourself.” - Warren Buffett
Investasi merupakan kegiatan
menanamkan modal kepada beberapa pilihan instrumen, dengan harapan adanya
keuntungan atau kenaikan nilai dari investasi tersebut. Banyak alasan mengapa
kita harus berinvestasi. Beberapa alasannya adalah untuk melindungi nilai uang
atau aset yang kita miliki dari inflasi, karena seperti yang kita ketahui,
bahwa inflasi menyebabkan nilai dan daya beli uang yang kita miliki menurun.
Selain itu, investasi juga harus
dilakukan untuk menjadi sumber pendapatan pasif kita, karena tentunya, kita
tidak akan selamanya bekerja. Maka dari itu, perlunya membuat uang yang bekerja
untuk kita dengan cara berinvestasi. Namun, terkadang orang masih beranggapan
bahwa investasi sama dengan judi. Hal tersebut terjadi, karena kurangnya
literasi finansial terutama di Indonesia, sehingga banyak orang yang belum memahami
cara untuk berinvestasi.
Seperti yang kita ketahui, ada
banyak sekali instrumen investasi yang bisa kita jadikan pilihan dalam
berinvestasi. Namun, belakangan ini ada satu instrumen yang sedang ramai
diperbincangkan dan sedang berkembang dengan pesat peminatnya yaitu; saham.
Sebenarnya, apa itu saham? Saham merupakan bukti kepemilikan dari sebuah
perusahaan, di mana jika kita membeli sebuah saham, maka kita ikut serta
menjadi pemilik dari perusahaan yang sahamnya kita beli. Saham ini
diperdagangkan di bursa saham atau pasar saham yang diatur oleh BEI (Bursa Efek
Indonesia), yang dinyana, bursa efek berperan sebagai pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem untuk memperjualbelikan saham.
Bisa kita simpulkan bahwa, kegiatan memperjualbelikan saham ini seperti layaknya kita berbelanja di pasar; ada penjual dan pembeli, serta yang menentukan harga adalah supply and demand dari saham itu sendiri. Jika kita ingin mulai berinvestasi saham, maka kita juga harus membuat rekening efek melalui sekuritas, di mana sekuritas adalah perantara kita sebagai investor dengan bursa efek atau pasar saham untuk melakukan transaksi jual beli saham.
Analoginya seperti ini; jika kita pergi ke sebuah pusat perbelanjaan, Bursa
Efek Indonesia berperan sebagai penyelenggara pusat perbelanjaan tersebut, sekuritas berperan sebagai toko-toko yang ada dalam pusat perbelanjaan, yang di
mana, kita dapat mendatangi toko tersebut untuk berbelanja dan melakukan
negosiasi harga, dan kita sebagai pengunjung mal yang berperan untuk melakukan
transaksi di toko-toko yang ada dalam pusat perbelanjaan tersebut. Berinvestasi
saham juga tentunya sangat aman, karena sudah diregulasi dan diawasi oleh OJK
(Otoritas Jasa Keuangan).
Jadi, kita tidak perlu khawatir
lagi. Modal yang diperlukan untuk berinvestasi saham juga tidaklah besar, cukup
dengan uang 100 ribu, kalian sudah bisa membeli saham perusahaan tertentu, minimal
pembelian 1 lot (100 lembar) sesuai dengan minimal pembelian saham di
Indonesia.
Tentunya, saham sebagai salah satu
pilihan produk atau instrumen investasi bisa menghasilkan keuntungan bagi para
investor. Keuntungan yang bisa didapat dengan berinvestasi saham ada 2, yaitu
dividen dan capital gain. Dividen
merupakan pembagian keuntungan atau laba dari perusahaan berdasarkan banyaknya
jumlah saham yang kalian miliki.
Sebagai contoh, kalian membeli saham
perusahaan A sebanyak 100 lembar (1 lot) dan perusahaan A akan membagikan
dividen sebanyak Rp20/lembar. Maka, dividen yang akan kalian terima sebesar 100
lembar (1 lot) dikali dengan jumlah dividen yaitu Rp20 yaitu Rp2.000. Tentunya,
semakin besar kepemilikan saham kalian dalam sebuah perusahaan, akan semakin
besar pula dividen yang kalian terima.
Namun sebagai catatan, tidak semua
perusahaan rutin membagikan dividen, karena dividen hanya bisa dibagikan jika
perusahaan yang kalian beli memiliki keuntungan serta para pemilik saham setuju
untuk membagikan dividen dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Karena tidak
semua perusahaan membagikan dividen secara rutin, maka ada 1 lagi keuntungan
yang kalian bisa dapatkan dari berinvestasi saham yaitu capital gain.
Mudahnya, capital gain adalah
keuntungan yang didapatkan dari kenaikan harga saham yang kalian beli. Sebagai
contoh, kalian membeli saham perusahaan B sebanyak 500 lembar (5 lot) di harga
Rp2.000/lembar dengan nominal sebesar Rp1.000.000.
Satu bulan kemudian, harga saham perusahaan ABMM mengalami kenaikan dari Rp2.000/lembar
menjadi Rp2.500/lembar. Maka dari itu, keuntungan yang kalian dapatkan dari
jumlah saham yang kalian miliki yaitu 500 lembar (5 lot) adalah Rp250.000 dari
nominal sebelumnya Rp1.000.000 menjadi Rp1.250.000 dengan jumlah saham yang
sama yaitu sebesar 5 lot yang kalian sudah beli.
Setelah kita mengetahui apa saja
keuntungan yang bisa kita dapatkan dari saham, kita juga harus mengetahui
bagaimana cara menganalisa sebuah saham. Ada dua cara menganalisa saham, yang
pertama ada analisa fundamental, di mana kita menganalisa kondisi perusahaan
yang ingin kita beli mulai dari kondisi keuangan perusahaan tersebut dan
industri terkaitnya.
Biasanya, analisa fundamental ini
tidak terlalu mementingkan pergerakan sahamnya secara terus-menerus selama kita
dapat menganalisa nilai intrinsik dari sebuah perusahaan tersebut, supaya kita
tahu kapan harus menjualnya. Yang kedua adalah analisa teknikal, di mana kita
menganalisa pergerakan historis harga saham dengan melihat grafik-grafik dan
indikator tertentu.
Jika kita menggunakan analisa
teknikal, maka kita harus melihat harga saham secara berkala untuk mengetahui
kapan kita harus membeli dan menjual saham tersebut. Ada juga strategi yang
dapat diterapkan dalam memilih saham, yaitu top-down
analysis. Dalam analisa ini, kita menganalisa dari atas ke bawah mulai dari
kondisi makro ekonomi, lalu kondisi industri dari saham tersebut, dan yang
terakhir baru pemilihan emiten saham yang akan kalian beli. Sebagai contoh,
saat ini kondisi perekonomian sedang kurang stabil dikarenakan krisis energy,
maka sangat dibutuhkan komoditas batu bara untuk mengatasi krisis tersebut.
Dengan adanya kebutuhan batu bara
yang meningkat cukup pesat, maka menyebabkan harga batu bara naik. Setelah kita
tahu bahwa rata rata harga komoditas sedang naik, maka kita harus memilih
perusahaan terkait. Dalam kasus ini adalah perusahaan batu bara, kita bisa
memilih beberapa emiten batu bara dengan fundamental yang baik dan harga yang
masih rendah untuk menerapkan strategi top-down
analysis. Contoh emiten batu bara yang dapat dipilih adalah ABMM, ADRO,
ITMG, dll. Begitulah, contoh penerapan top-down
analysis dalam pemilihan saham.
Keuntungan lain yang bisa didapatkan dari berinvestasi saham adalah kita ikut serta memajukan negara dalam jangka panjang. Dengan menanamkan modal kita sendiri di perusahaan dalam negeri, kita dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap arus investasi dari asing, secara mudahnya kita sebagai warga Indonesia yang memodali negara kita sendiri ketimbang harus selalu mengandalkan dana dari asing.
Kita juga bisa
memaksimalkan daya serap tenaga kerja dengan berinvestasi, karena tentunya jika
kita memilih perusahaan yang baik untuk diinvestasikan, dana yang kita tanamkan
akan digunakan untuk ekspansi perusahaan dan tentunya akan menyerap tenaga
kerja serta memajukan perekonomian. Banyak sekali dampak positif dan keuntungan
yang bisa kita dapatkan baik bagi diri kita dan juga orang lain dengan
berinvestasi di saham.
Kita haruslah mulai berinvestasi
sedini mungkin, entah di instrumen manapun, namun secara khusus di saham,
karena masih sangat besar potensi kenaikannya. Bisa kita lihat sepanjang 2020
terjadi kenaikan sebesar 56% dari 2019 dengan total menjadi 3,8 juta investor
dengan dominasi generasi milenial di pasar saham dan tentunya akan terus naik
meningkat secara pesat. Pasar saham pun juga sudah mulai didominasi dengan investor
lokal jika kita bandingkan dengan tahun 2013, di mana sangat bergantung dengan
investor asing. Namun, kembali lagi tetap kita harus memiliki analisa yang baik
dan kesabaran dalam saham yang kalian akan investasikan.
Akhir kata, kalian tidak harus
sangat pandai ekonomi atau menganalisa saham untuk berinvestasi, namun
investasi merupakan sebuah keharusan, di mana pun kalian menanamkan modal, tidak
harus di saham. Yang terpenting, kalian juga harus berinvestasi dalam diri
kalian untuk menciptakan fondasi yang kuat untuk mencapai tujuan hidup kalian.
Jika kalian sudah berinvestasi dalam diri kalian dengan baik, barulah kalian berinvestasi di instrumen keuangan seperti saham untuk mencapai tujuan finansial kalian. Mulai berinvestasi sekarang dan rasakan manfaatnya suatu saat nanti.
Saham indeks IHSG yang bisa kasih return cukup baik dan bagus diinvest in long term apa ya?
BalasHapus