Halo semuanya! Apa kabar? Semoga
baik ya. Kalian pernah dengar soal Kerajaan Tarumanegara, kan? Apa kalian tahu
tentang peninggalan-peninggalan yang asalnya dari Kerajaan Tarumanegara? Di sini
kami akan menjelaskan ke kalian tentang apa aja sih peninggalan - peninggalan
dari Kerajaan Tarumanegara. Simak baik - baik ya!
Kerajaan Tarumanegara merupakan
kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa yang berdiri pada abad ke-4 hingga abad
ke-7. Kerajaan ini juga merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara.
Kerajaan ini berdiri atau berlokasi di tepi sungai Citarum, Jawa Barat.
Maharesi Jayasingawarman merupakan pendiri kerajaan ini dan ia berasal dari
India.
Selama kurang lebih 3 abad
kerajaan ini berdiri, kerajaan ini diketahui memiliki beberapa peninggalan
sejarah yang sangat beragam, di antaranya prasasti dan arca.
Prasasti adalah piagam atau
dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan tahan lama.
Mari kita bahas beberapa
prasasti yang berasal dari kerajaan ini!
Prasasti Ciaruteun
Pertama kali ditemukan di Desa
Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, sekitar 19 kilometer arah barat laut
dari Kota Bogor. Prasasti ini ditemukan oleh pemimpin Bataviaasch Genootschap
van Kunsten en Wetenschappen (Museum Nasional) pada tahun 1863. Prasasti ini
ditulis dengan bahasa Sansekerta serta huruf Pallawa yang berukuran 200cm ×
150cm, yang didalamnya berisi sebuah pesan. Prasasti ini terdiri dari 4 baris
yang ditulis dalam bentuk puisi India yang jika diterjemahkan menjadi: "Kedua (jejak)
telapak kaki yang seperti (telapak kaki) Wisnu ini kepunyaan raja dunia yang
gagah berani yang termasyur Purnawarman penguasa Tarumanegara."
Prasasti Jambu
Ditemukan di puncak Bukit
Koleangkak, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Leuwiliang pada tahun 1854 oleh
Jonathan Rigg. Dalam prasasti ini tertulis sebuah puisi 2 baris sebagai
keterangan dengan sepasang telapak kaki. Berikut ini adalah isi dari
prasasti jambu: "Yang termasyhur serta setia kepada tugasnya ialah
raja yang tiada taranya bernama Sri Purnawarman yang memerintah Taruma serta
baju perisainya tidak dapat ditembus oleh panah musuh-musuhnya; kepunyaannya
lah kedua jejak telapak kaki ini, yang selalu berhasil menghancurkan benteng
musuh, yang selalu menghadiahkan jamuan kehormatan (kepada mereka yang setia
kepadanya), tetapi merupakan duri bagi musuh-musuhnya”.
Prasasti Kebon Kopi I
Tentu ada alasan dibalik
penamaan prasasti ini, yaitu karena prasasti ini ditemukan di sebuah kebun kopi
milik Jonathan Rigg pada tahun 1863, lebih tepatnya di Kampung Muara, Desa
Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor. Dalam prasasti tersebut terdapat cetakan
dua telapak kaki Gajah, yang konon merupakan tunggangan dari raja Purnawarman.
Dalam prasasti tersebut juga terdapat sejumlah keterangan yang ditulis dalam aksara Pallawa serta menggunakan bahasa Sansekerta. Isinya sendiri secara garis besar memberitahukan bahwa dalam batu tersebut terdapat cetakan sepasang telapak kaki yang mirip dengan Airawata, gajah yang disebut penguasa Taruma.
Prasasti Kebon Kopi II
Prasasti Kebon Kopi II atau
disebut juga dengan Prasasti Rakyan Juru Pangambat merupakan prasasti
peninggalan kerajaan Tarumanegara selanjutnya yang ditemukan di kampung Muara,
Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Prasasti ini
ditulis dalam huruf Kawi dengan menggunakan bahasa Melayu Kuno.
Penemuan prasasti ini memang
sempat menjadi misteri. Mengingat beberapa informasi yang ditulis tidak
memiliki akurasi yang tepat. Hanya saja dari isinya sendiri diduga prasasti
tersebut mengenai seorang raja Sunda yang lihai dalam berburu dan telah
dikembalikan status kekuasaannya.
Prasasti Tugu
Prasasti ini adalah satu satu
prasasti yang ping terkenal dari Kerajaan Tarumanegara, prasasti ini ditemukan
di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara di daerah Tugu dan salah satu prasasti
terpanjang yang dibuat oleh Raja Purnawarman. Dipahat di sebuah kayu bulat
panjang, prasasti ini menjelaskan tentang letak ibu kota Kerajaan Tarumanegara,
di satu sisi prasasti ini menerangkan tentang penggalian sepanjang 11 - 12 km
di sungai Candrabaga yang nantinya akan dinamakan "Gomati",
penggalian ini dimaksudkan untuk menghindari bencana kekeringan, banjir dan
lain sebagainya.
Prasasti Cidanghiang
Diketahui atas laporan kepala
Dinas Purbakala Toebagoes Roesjan pada tahun 1947, prasasti ini ditemukan untuk
pertama kalinya. Dalam prasasti ini tertulis kidung kidung untuk Panji
semua raja yaitu Raja Purnawarman.
Prasasti Muara Cianten
Ditemukan pertama kali oleh N.W.
Hoepermans, prasasti ini ditemukan pada tahun 1864 di tepi sungai
Cisadane.
Prasasti ini memuat tahun
prasasti dibuat yang menandakan pemerintahan negara dikembalikan kepada Raja
Sunda.
Prasasti Pasir Awi
Ditemukan di kawasan hutan
perbukitan Cipamingkis, Kabupaten Bogor pada tahun 1864 oleh N.W.
Hoepermans, prasasti ini berisi pahatan pahatan yang terdiri dari
ranting, dahan, buah - buahan serta sepasang telapak kaki dan tidak terdapat
tulisan atau aksara. Setelah mengenal berbagai prasasti di atas, kali ini kita
akan membahas beberapa arca yang ditemukan dan diyakini juga merupakan
peninggalan dari Kerajaan Tarumanegara . Arca
sendiri merupakan seni patung yang memiliki tujuan tertentu saat dibuat. Umumnya
arca dikenal sebagai atau dibuat untuk peribadatan terhadap Dewa – Dewi.
Hingga kini ada beberapa arca
yang ditemukan dan berkaitan dengan kerajaan Tarumanegara, di antaranya yaitu:
Arca Rajarsi
Salah satu arca paling tua, arca
ini tidak diketahui secara pasti dimana tempat ditemukannya, namun arca ini
diyakini ditemukan di sekitar wilayah Jakarta.
Isi Arca Rajarsi ini
menggambarkan sosok salah satu raja kerajaan Tarumanegara yaitu Raja
Purnawarman, pada arca ini Raja Purnawarman digambarkan sebagai sosok yang
mirip dengan sifat Dewa Wisnu.
Arca Wisnu Cibuaya I
Arca ini berasal dari abad ke-7,
dan juga arca ini telah dianggap melengkapi prasasti-prasasti peninggalan Raja
Purnawarman, yang membuat dan membuktikan bahwa adanya aliran seni di Jawa
Barat tepatnya di kerajaan Tarumanegara. Memiliki persamaan dengan arca yang
ditemukan di Semenanjung Melayu, Siam, dan Kamboja, Arca Wisnu Cibuaya I ini
memiliki persamaan berupa adanya langgam seni Pallawa dari India Selatan.
Arca Wisnu Cibuaya II
Arca ini diyakini sangat tua,
arca ini memiliki persamaan yang dapat ditemukan di Arca Seni Pala yang berasal
dari abad ke-7 sampai abad ke-8 Masehi. Selain prasasti dan arca, ada juga
beberapa candi peninggalan Kerajaan Tarumanegara, antara lain:
Candi Batujaya
Candi Batujaya merupakan salah
satu situs bangunan bersejarah peninggalan kerajaan Tarumanegara yang ada di
kota Karawang, Jawa Barat. Struktur bangunan yang berdiri di atas lahan 500
hektar tersebut diketahui merupakan candi peninggalan sejarah tertua yang ada
di Indonesia.
Candi Cibuaya
Letak dari candi Cibuaya ada di Desa Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Candi Cibuaya sendiri mulai pertama kali terdeteksi setelah arca Wisnu Cibuaya I yang diduga peninggalan dari abad ke-7 ditemukan.
Wah, peninggalan Kerajaan
Tarumanegara itu sangat banyak dan beragam ya! Sekarang ini kita bisa
mengunjungi candi-candi tersebut untuk menambah wawasan sekaligus melihat
langsung bukti keberadaan kerajaan yang dahulu pernah menguasai Nusantara.
Kami harap pembahasan kami bisa bermanfaat dan menambah wawasan kita semua, sampai bertemu lagi, Bella Ciao ❤️
SUMBER REFERENSI
https://www.kompas.com/stori/read/2022/05/27/111055479/7-prasasti-peninggalan-kerajaan-tarumanegara
Diakses pada 20 Maret 2023
https://bobo.grid.id/amp/083697279/berbagai-peninggalan-kerajaan-tarumanegara-ada-acra-hingga-karya-sastra Diakses pada 27 Maret 2023
https://keluyuran.com/peninggalan-kerajaan-tarumanegara/
Diakses pada 28
Maret 2023
Diakses pada 28 Maret 2023