oleh: Mahdalena Cahya Febrilia
Teori evolusi Darwin dirangkum dalam
bukunya, “On the Origin of Species” pada tahun 1859. Teori ini
berpendapat, bahwa, organisme berevolusi dari generasi ke generasi melalui
pewarisan ciri fisik atau perilaku. Menurut Darwin, landasannya adalah
keberadaan variasi di ciri-ciri atau karakter tersebut.
Darwin mengumpulkan bukti yang menunjukkan bahwa evolusi telah
terjadi. Ia menyimpulkan bahwa beragam organisme memiliki nenek moyang yang sama
dan makhluk hidup telah berubah secara drastis sepanjang sejarah bumi.
Namun,
terlalu banyak orang salah kaprah terhadap teori evolusi dan seleksi alam yang
dikemukakan oleh Charles Darwin sang “Bapak Evolusi”. Evolusi yang dialami oleh manusia bukan yang
terjadi seperti pemahaman bahwa manusia adalah anak kera besar. “Mengapa bisa
seperti itu? Memang, manusia hasil dari simpanse yang bercabang?”. Nah, dari
hasil pemikiran dan pemahaman saya jauh berbeda, manusia ya manusia, simpanse
ya simpanse. DNA kami identic, tapi bukan berarti manusia lahir dari simpanse. Layaknya
pohon kehidupan dimulai dari bagian awal, yaitu monera yang berkembang biak
hingga menjadi manusia.
Dari
teori Darwin menjelaskan, bahwa, nenek moyang kami sama. Namun, antara manusia
dan simpanse berbeda dalam spesies, tapi famili kita sama. Famili manusia dan
simpanse serta hewan primata lainnya adalah Hominin/Hominidae. Hominidae atau
yang sering diartikan sebagai manusia dan kerabat dekat manusia yang lebih
dekat daripada simpanse. Itulah mengapa simpanse dan manusia saling terhubung
seperti anjing yang banyak spesiesnya, tapi nenek moyang mereka sama yaitu
serigala. Bayangkan, manusia dan jenis anjing zaman sekarang hidup di masa
praaksara, apakah mampu melawan iklim yang ekstrim? Tentu tidak, maka dari
itulah terjadinya evolusi untuk beradaptasi.
Penjelasan
ilmiah
Hominidae
membentuk sebuah keluarga taksonomi dari primata yang mengikuti empat generasi
yang masih hidup, yaitu simpanse (Pan) dan bonobo, gorilla (gorilla), orang-utan
(Pongo), dan tentu saja yang terakhir manusia (Homo). Namun, ada beberapa peneliti
memasukan simpanse, bonobo, dan gorilla masuk ke dalam genus yang sama dengan
manusia yaitu Homo. Fosil relasi yang berdekatan dengan manusia membuatnya
tanpa perlu mengkategorikan dalam sub-keluarga atau tribal lain.
“Fosil yang dimiliki kera besar dan manusia purba sama kan, berarti benar dong manusia lahir dari kera besar?” Homonidae memiliki beberapa spesies dan jenis dari spesies homo, bukan hanya homo sapiens, tapi ada jenis homo yang lebih dahulu, contohnya homo habilis (manusia yang pandai menggunakan tangannya) yang hidup pada masa awal pleistosen. Bayangkan, keadaan di zaman itu. Bentuk manusia dari zaman ke zaman disesuaikan dengan kondisi alam yang dialami.
Zaman dahulu, tangan adalah
bagian tubuh yang sering digunakan karena cara mendapatkan makanan yang harus
mamanjat, sehingga tangan memanjang dan tubuh mengerdil agar mudah dalam
mendapatkan makanan, serta di zaman itu tidak adanya busur dan senapan, sehingga
tangan yang panjang memudahkan manusia dalam membidik hewan buruannya. Rahang
yang besar disebabkan oleh keadaan manusia yang saat itu memakan daging secara
langsung tanpa diolah. Kondisi primitif yang terjadi, menjadikan bentuk manusia
sedemikian mirip dengan kera, karena cara mereka hidup hampir mirip. Evolusi
untuk beradaptasi yang dilakukan dan terjadi sungguh hebat. Pemahaman biologi basic tidak cukup untuk mempresentasikannya
secara jelas.
Konflik
“Saya
menentang akan teori bodoh ini, bagaimana dengan kejadian di mana Allah
menciptakan manusia dari tanah dan meniupkanya roh agar hidup?” Manusia pertama
adalah Nabi Adam dan saya menganggap manusia purba adalah fosil makhluk lain
yang sedikit mirip dengan spesies kera besar dan tidak begitu berbeda dengan
manusia. Di saaat bentuk tubuh manusia seperti manusia saat ini, ia akan kalah
dalam kompetisi seleksi alam. Teori Darwin di sini menjelaskan bahwa manusia
mengalami evolusi karena lingkungan sekitar yang jauh berbeda dari zaman ke
zaman. Perubahan yang dialami spesies homo jelas dipengaruhi oleh zaman, dari
masa paleolitikum di mana manusia masih sangat mengandalkan alam dalam bertahan
hidup sampai masa neolithikum, di mana manusia telah mengalami kemajuan dan
perubahan. Perubahan yang terjadi apakah secepat membalikkan telapak tangan? tentu
tidak, semua membutuhkan waktu yang sangat lama. Dan, perubahan cara hidup itu
pula yang menyebabkan evolusi tubuh manusia dari masa ke masa agar mereka dan
kita dapat bertahan hidup, sehingga terjadinya peradaban karena akal kita pun
mengalami perubahan yang sangat berarti.
Pendapat
“So,
bagaimana tanggapan saya terhadap teori Darwin ini, setuju kah atau menentang?”
Jadi, saya setuju akan teori yang Darwin katakan mengenai evolusi manusia.
Bukan berarti saya menyimpang agama. Saat kalian berpikir menyetujui sains sama
dengan ateis, sebarapa lemahkah Tuhan untuk membuktikan kekuasaanya, apakah
kekuasaan Tuhan yang agung kalah dengan akal manusia ciptaannya? tentu tidak. Namun,
Allah berfirman bahwa Adam adalah manusia pertama? bagaimana dengan firman
Allah menciptakan makhluk lainnya sebelum Adam.
Makhluk
lain sebelum Adam bisa artikan sebagai manusia purba yang dikemukakan dalam
ilmu dan teknologi. Seperti terdapat di bibel di kejadian 1 ayat 21 yang berisi
“Maka Allah menciptakan
binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak,
yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah
melihat bahwa semuanya itu baik”. Terdapat kalimat “segala jenis makhluk hidup
yang bergerak” yang tidak dijelaskan secara perawakan seperti apa bentuknya dan
membuat saya berpendapat bahwa makhluk tersebut adalah manusia purba yang kita
pelajari saat ini
“Kenapa tidak dijelaskan secara gamblang?” agar manusia bertafakur dan bertadabur sehingga bertasyakur. Dan, Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir (al-jatsiyah:13). Telah diperitahkan agar manusia berpikir tentang segala kejadian yang terjadi di alam semesta dan Allah menundukkan langit dan bumi agar manusia mudah memahami dan berinteraksi dengan alam semesta ini.
Sehingga, saya simpulkan kejadian evolusi manusia itu benar
terjadi baik dalam bentuk kerdil maupun raksasa. Alasannya disebabkan oleh
keadaan lingkungan hidup yang dialami.
Sumber materi :
https://www.youtube.com/watch?v=JfBaAkfdbOA
https://www.youtube.com/watch?v=i8XX_FTQ15c
https://www.youtube.com/watch?v=1F7zViy0Se0
https://www.youtube.com/watch?v=l0S9r2X0g1g
https://id.wikipedia.org/wiki/Hominid
https://www.merdeka.com/quran/al-jasiyah/ayat-13