Sebuah Ambisi

 oleh: Muhammad Oktavian K.T, Peserta didik SMAN 34 Jakarta


Ambisi


Bebaskan semua resah yang ada

rasakan semua amarah merasuk jiwa yang hampa

berlarilah hingga menembus batas imajimu...

terbanglah hingga kau terbawa ke alam rebah, “ucapku”

 

melodi musik melupakanku atas sebuah karya egoku...

seolah terpejamkan oleh satu kisah saat aku tertidur...

yang terus menekan dan memaksa untuk mengejar sebuah angan yang tercipta

tapi... adakah satu tempat untuk seorang bayang bertepi ? “tanyaku”

 

manusia hidup terlalu memikiran sebuah pendapat tanpa memikirkan sebuah logika

yaa... dentingan itu selalu terdengar saatku berlari

pilihlah sebuah langkah, lalu rasakanlah merdeka

berlarilah yang cepat untuk sebuah hasil yang hebat, “ucapku”



Cahaya Senja


Hai senja.. Betapa rindunya anganku tentang bayangmu

Seperti seorang pujangga yang terus menulis kata puitis yang indah

Hai senja.. mulai ku tulis semua kehidupan di kertas.

Yang Seolah terbutakan oleh satu cermin tentang dirimu

 

Hai senja... indahmu membangunkanku dari satu sisi lemahku

Yang terendapkan jauh di dalam ego dan ambisiku

Hai senja.. seperti satu cerita yang kuketik dengan indah, itulah dirimu

Yang melebur jauh didalam rasa ambisiku “ ucapku



Pantang Menyerah


Apa gunanya mata bila tak pernah menatap masa depan

Apa gunanya kaki bila tak bisa melangkah

Apa gunanya ambisi bila tak bisa berfikir

Apa gunanya mimpi bila tak pernah di wujudkan

 

Sejenak aku terdiam akan mimpiku dan lamunanku

Bertepi aku terus bertepi, demi saatnya aku melangkah

Berlari lalu terjatuh itulah yang selalu kurasakan

Terdiam dan menangis itulah yang pernah Menghantuiku

 

Akankah ada satu celah untuk terus berkarya ? “tanyaku”

Seperti mewarnai ruang mimpi yang entah kapan bisa terwujud.

Hai teman...tinggalkanlah kejenuhan yang terus menghabisimu..

Teruslah merasa rendah sampai akhirnya kau menjadi raja seperti kisah cinderella.


Sebuah Ambisi