oleh: Raka Adi Putra Bayu Firmansyah, Annisah Prihartini, Safitri Ningsih, dan Annabel Sahwa. Peserta Didik SMAN 34 Jakarta
Bungkam
oleh: Raka Adi Putra Bayu Firmansyah
Bungkam bukan
berartinya tidak adanya keinginan untuk bersuara
namun...
bungkam untuk tidak menyuarakan dengan adanya keterpaksaan
dari satu pihak yang menyuruhnya
bukan,
bukan karena takut untuk mengkritik
pengkritikan yang salah juga berakibat tidak baik
ya, inilah negeri kita...
perkenalkan negeri kita, negeri yang sangat mempunyai keindahan dan ketertarikan
entah karena pesonanya atau keramahan penduduknya
kebebasan...
kebebasan mempunyai jiwa yang selalu teguh
berjalan lurus ke depan
berwajah cerah bermata kemilau itulah kebebasan
bungkam
jauh lebih tidak peduli dengan kebenaran
lebih baik dipenjara karena terungkapnya kebenaran
daripada harus terus membungkam mulut-mulut orang yang menutupi semua kebohongan dan kebusukan
kasus-kasus yang selalu bergelimpangan dan memenjarakan orang
banyak
Ya,
itu karena pengkritikan oknum yang mengujarkan kebencian dan provokasi
lebih baik tutup mulut daripada harus mengujarkan
kebencian dan melebih-lebihkan apa yang kita tidak tahu
ideologi
doktriner
penuntun kebijakan negara
percakapan arti etika politik dan ketuhanan
itulah pancasila...
pancasila
satu, dengan bunyi ketuhanan yang maha esa
dua, kemanusiaan yang adil dan beradab
ketiga sampai kelima bunyi ini yang penuh arti dan makna
kelima sila yang sudah difinalkan dan dimurnikan
pemuda
dan pemudi yang meneruskan perjuangan
terus berjuang menjunjung tinggi nama ini
meneriakkan sebuah makna yag mendalam
penuh dengan sebuah sejarah
masalah...
masalah tentu ada yang bertentangan dengan kelima sila ini
tapi, semua sirna
sirna dengan perjuangan dan pengakuan rakyat Indonesia
pancasila...
isinya terarah bukan aneh
berharap bisa mencari cahaya dibalik kegelapan yang masih menutupi
dan perjalanan yang bukan hanya sampai sekarang
RINDU SAHABAT
Oleh: Annisah Prihartini
Di kala malam datang
di saat itulah aku selalu merindukanmu
kamu yang dulu selalu bersamaku
kini kau telah jauh di negeri orang
kita dipisahkan oleh jarak yang begitu jauh
andai kau tahu
aku di sini selalu merindukanmu
aku rindu pada sosok dirimu yang begitu ceria
entah bagaimana keadaanmu sekarang
hanya potret gambarmu yang bisa menepis rindu ini
kau adalah sahabat terbaikku
jangan lupakan aku,
walau raga kita jauh, tetapi kita tetap satu tujuan
SAHABAT TERSAYANG
oleh: Annisah Prihartini
Bergandeng tangan
Ke mana pun kita berjalan, berjalan menyusuri lorong
kecil dan jalanan besar
tak pernah sekalipun menyerah
tuk sampai tujuan
erat sungguh kala itu
kau pegang tanganku, begitupun aku
memoriku masih ingat sekali
kala itu kita masih polosnya
berjalan tak peduli itu duri
hujan lebat atapun berliku
kita terjang begitu saja
akupun tak takut apapun itu
karena aku tak sendiri
ada kamu sahabatku…
aku percaya padamu
menyusuri jalan yang berliku
mengambil keputusan tanpa pemikiran panjang
berjalan dan berlari
dengan begitu yakinnya
tak peduli hujan maupun gelap malam
teringat pada tujuan nan jauh di sana
dan kini kita telah sampai, sahabat
lakukan apa yang kau impikan
mari kita lukis kembali perjalanan hidup
di tanah rantau ini
LINGKUNGAN HIDUP
oleh: Annisah Prihartini
Kau kini yang tertawa
bermandikan harta
berkawankan
kemewahan
dari mana kau dapatkan semuanya?
dari pohon yang kau tebang
dari hewan yang kau bunuh
dari tanah yang kian tandus
dan air yang kian kering
dari sungai yang kini kerontang
dari hutan yang kau bakar
serta dari asap tebal pohon yang di bakar
apakah kau tak ingat?
masih ada anak cucu kita
yang mengharapkan udara segar
mengharapkan keindahan dunia
mengharapkan hijaunya daun
dan mengharapkan rindangnya pepohonan
tidak kau sadar
ada banyak nyawa yang kau ambil
ada harapan yang engkau renggut
wahai para perusak alam
ingatlah pada hukum alam
kita butuh alam yang indah
alam yang sejuk
dan kita hidup bergantung pada alam
jagalah alam
seperti kita menjaga rumah sendiri
karena alam kita adalah alam canak cucu kita
Satu Kata 'Merdeka'
oleh: Safitri Ningsih
Hingga detik ini ribuan darah telah tertumpah
hingga detik ini ribuan nyawa telah melayang
hingga detik ini ribuan belulang telah berserakan
sebuah harga yang harus dibayar
demi terwujudnya kemerdekaan bangsa
semi terwujudnya satu kata
merdeka
detik ini bangsa kita telah merdeka
detik ini Indonesia telah merdeka
bangsa besar telah lahir
terwujud dengan semangat para pejuang
yang terbayarkan dengan tetesan darah dan air mata
serta jiwa-jiwa yang terkorbankan
demi satu kata
merdeka
tak terhitung jiwa gugur di medan pertempuran
darah segarmu merasuk ke dalam sela-sela tanah air
dengan bangga jenazahmu tersenyum
menyaksikan kemenangan yang tak pernah kau nikmati
semua demi satu kata
merdeka
Bilakah Indonesia Merdeka
oleh: Safitri Ningsih
Indonesia…
negeri yang menyimpan banyak kisah tentang realita
tempat berkumpulnya para sang dewa
tempat kelahiran para empu-empu yang sakti mandera
guna
yang telah menciptakan banyak benda-benda pusaka
serta tempat kelahiran para wali dan ulama
yang selalu mengajarkan kearifan bersikap dan
bertutur kasta
Indonesia…
tanahnya subur kaya makmur
rakyat berbudi pekerti luhur
semangatnya tak pernah luntur
banyak tantangan tak pernah mundur
zamrud khatulistiwa
itulah julukan Indonesia
terletak di antara dua benua dan dua samudera
terdiri dari aneka ragam seni budaya dan suku bangsa
dan sepertiga hutan tropis dunia
ada di wilayah Indonesia
dari generasi ke generasi
anak-anak bangsa mengobarkan semangat nasionalis
dalam diri
membulatkan tekad berjuang dalam jiwa
menanamkan keberanian dalam raga
untuk mencapai satu tujuan dan cita-cinta
yang akan diraih bersama
demi mempertahankan tanah air tercinta
dan Indonesia merdeka
merdeka…
merdeka…
merdeka…
jayalah terus Indonesiaku
Pendekar Lemah
oleh: Safitri Ningsih
kurus kering dan basah diri
keringat mengucur deras menyusun papan
bekerja sendiri sambil mendidik anak di rumah
panggung
pendekar lemah
membunuh hal biasa dulu kala menginjak yang salah
satu wajar saja
kini wajahmu membayang seperti raja
tinggal cerita pendekar lemah
berguru tanpa bersua
dengan ayat Allah mendoakan keselamatanmu
kau telah mati di dunia ini
namun kau tetap hidup dalam sejarah kami
pendekar lemah
Untukmu, sahabatku
oleh: Annabel Sahwa
Hatiku yang lengah, kini aku mengerti lagu ini
aku ingin bergegas dan mengetahui bagaimana cara
untuk mewarnainya
sehingga aku tidak akan pudar, saat aku melihatnya
nanti
apakah ini nyata? sungguh, aku masih belum percaya
dengan penampilan tak biasa, kita menjalani jalan
yang berbeda
suatu hari aku yakin, kita pasti akan bertemu
meski di dalam kesunyian, suara kita akan bertemu
kita selalu mengkhawatirkan satu sama lain, seperti
saat ini
ingatlah, satu malam yang panjang di masa depan
akan ada bintang yang membuatmu nyaman, itu adalah
aku
kau selalu di hatiku, dan akan menjadi tempatmu
pulang
aku akan membawamu kembali, walaupun itu hanya
menjadi kenangan
ada penyeselan dan juga kesedihan yang
mengingatkanku pada kerinduan
namun, tetaplah berjalan, ikuti cahaya, kau adalah
mimpi orang lain
jika sesuatu terlalu sulit, aku akan menjadi cahaya
hijaumu
tempatkan perasaan bahagia itu dalam hatimu dan
ceritakan padaku
kau bisa menulisnya sampai disini, seperti semua
berjalan apa adanya
Jangan lupakan suaraku yang memanggilmu kapanpun kau
memanggilku
aku tahu perpisahan ini terasa sulit, tapi
percayalah
tidak ada yang mampu mengubah antara kau dan aku
Waktu yang Indah
oleh: Annabel Sahwa
Kamu tahu, aku melakukan apa yang aku suka dengan
caraku sendiri
semuanya harus disesuaikan dengan selera, seperti
seorang gadis nakal
tidak mudah sama sekali untuk bisa menangkap
khalayanku
tapi, untuk hari ini aku terus memikirkanmu
aku peduli dan terus mengawasimu
mengapa aku terus memperhatikanmu lagi, dan lagi
ya Tuhan, perasaan apa ini? ada apa dengan hati ini?
kamu duduk didekat jendela yang cerah karena sinar
matahari pagi
sorot matamu saat menatapku untuk pertama kalinya
senyuman yang kamu tunjukkan, seperti tidak ingin hilang dari kepalaku
hari itu adalah waktu yang sangat indah menurutku
setiap kamu memanggil namaku, aku akan berlari ke
arahmu
sebenarnya aku masih penasaran akan semua hal
tentang dirimu
semakin aku mengetahuinya, semakin ku terpikat
olehmu
kamu dengan mudah masuk ke dalam hatiku yang membeku
seminggu terasa begitu sangat singkat untukku
bersamamu
setiap waktu yang kuhabiskan bersamamu, itu terlalu
buruk untuk diakhiri
ayo kita putus seperti kemarin, seakan bertemu lagi
besok
sepanjang waktu aku sangat bahagia jika bersamamu
akan kah kita dapat bertemu lagi di lain waktu? kuharap
begitu
aku ingat semua momen kami bersama, itu adalah waktu
indah kami
Mimpi
oleh: Annabel Sahwa
Untuk meraih mimpi tentunya memerlukan usaha dan
juga perjuangan
merasakan pahit manisnya perjalanan untuk meraih
impian
banyak kesulitan yang menjadi batu sandungan dalam
perjalan panjang
yang menakutkan, bukan kamu yang tersandung
melainkan kalau kamu yang tidak bisa bangun lagi
jangan buang waktumu,
hanya untuk mendengarkan ocehan orang lain
jangan biarkan orang lain untuk menghancurkan
mimpimu
hanya karena kalimat tak bermaknanya
teruslah berjalan mengikuti kata hatimu
percaya dengan diri sendiri, dan tentunya dengan
rencana Tuhan untukmu
jangan berlarut-larut dengan kesedihan setelah mengalami
kegagalan
lebih baik bangun fondasi semangatmu dan kembali
fokus pada impianmu
menikmati setiap proses dapat menjadikan kunci
sampai pada tujuan
tak perlu takut, pemikiran takut hanya menghambatmu untuk lebih baik kedepannya