Dasar Kesehatan Mental dan Ciri-Cirinya

 

        Sumber: https://www.psychologytoday.com/


Oleh: Bunyanah Khairunnisa, Peserta Didik SMAN 34 Jakarta


    Dengan kondisi seperti sekarang ini dan semua kegiatan dilaksanakan secara daring, mungkin beberapa dari kita pasti merasa tertekan; entah dari tugas yang menumpuk, guru, orang tua, lingkungan, sosial, dan lainnya. Tapi, apakah kalian sudah tahu, kalau mental health atau Kesehatan Mental itu sangat penting?

 

Saat ini, Kesehatan Mental itu sama pentingnya dengan Kesehatan fisik. Maka dari itu, sekarang Kesehatan Mental adalah salah satu hal yang mulai sering dibicarakan oleh publik.

 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO):

“Kesehatan Mental adalah keadaan sejahtera, di mana seseorang menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.”

 

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penyakit mental seperti: kondisi sosial-ekonomi, tingkat keterlibatan sosial seseorang, pendidikan, kualitas perumahan, atau hal lain yang dapat mengganggu mental seseorang.

 

Gangguan kesehatan mental yang umum


Jenis penyakit mental yang paling umum adalah sebagai berikut:


Anxiety disorders atau Gangguan Kecemasan


Orang dengan kondisi ini memiliki ketakutan atau kecemacan yang parah akan suatu hal. Kebanyakan orang yang memiliki gangguan kecemasan cenderung memilih untuk menjauh dari hal yang dapat memicu kecemasan itu.

 

Contoh dari gangguan kecemasan:


Generalized anxiety disorder (GAD) atau Gangguan Kecemasan Umum


GAD adalah perasaan cemas, khawatir, atau gugup akan pelbagai hal dan kondisi. Bila kondisi ini menjadi tidak terkendali, hal ini dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari dan hubungan pribadi penderita.

 

Gejala pada setiap orang berbeda, lebih baik atau lebih buruk dalam periode waktu yang berbeda pula.

 

Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin terjadi,


Gejala emosional dan kognitif GAD meliputi:


-    Kekhawatiran, ketakutan, dan kekhawatiran yang tidak terkendali dan terjadi secara terus-menerus

 

-    Ketidakmampuan untuk menghadapi ketidakpastian tentang masa depan

 

 

-    Takut membuat keputusan yang "salah"

 

Gejala fisik meliputi:

-    Kesulitan tidur

-    Kelelahan

-    Mudah terkejut

-    Keringat berlebih

-    Ingin buang air kecil lebih sering dari biasanya

 

Gejala perilaku meliputi:

-    Beralih di antara tugas atau tidak menyelesaikan tugas karena sulit berkonsentrasi

 

-    Mengulangi tugas karena tidak "sempurna"


-  Menghindari situasi yang memicu kecemasan, termasuk bersosialisasi dengan orang lain dan berbicara di depan umum

 

-    Bolos sekolah atau bekerja karena kelelahan, ketakutan, atau gejala lainnya


-    Membutuhkan kepastian dan persetujuan dari orang lain

 

Post-traumatic stress disorder (PTSD) atau Gangguan Stres Pascatrauma


PTSD adalah kondisi di mana seseorang merasa dan berpikir, bahwa nyawa mereka atau nyawa orang lain dalam bahaya. Kondisi ini dapat terjadi setelah orang itu melihat, menyaksikan, atau mendengar peristiwa yang menegangkan atau traumatis.

 

Biasanya, orang yang mengalami kondisi ini sulit untuk mengendalikan diri sendiri dan takut atas apa yang terjadi. Contohnya, seseorang yang mengalami kecelakaan tragis dan sulit untuk melupakan kejadian tersebut.

 

Phobias atau Fobia

Ada berbagai jenis fobia:


- Fobia sederhana: jenis ini mungkin melibatkan ketakutan yang berlebih terhadap objek, sutuasi, atau hewan tertentu. Umumnya, fobia ini muncul saat masih anak-anak atau remaja dan cenderung berkurang saat beranjak dewasa. Ketakutan akan laba-laba adalah contoh yang umum.

 

- Fobia sosial: Kadang-kadang dikenal sebagai kecemasan sosial, jenis ini adalah ketakutan akan bertemu atau berhubungan dengan orang banyak maupun orang yang dianggap asing. Orang dengan fobia sosial sering membatasi paparan mereka terhadap lingkungan sosial.

 

- Agoraphobia: ini adalah istilah untuk rasa takut yang menyebabkan penderitanya sulit pergi ataupun meninggalkan suatu tempat secara mendadak. Seseorang dengan kondisi ini biasanya menghindari tempat umum, ruang terbuka dan ruang tertutup seperti: mal, transportasi umum, restoran, bioskop dan lainnya.

 

Mood Disorders atau Gangguan Mood


Orang dengan kondisi ini memiliki perubahan suasana hati yang signifikan, periode energi dan kegembiraan yang tinggi, atau depresi . Contoh gangguan mood meliputi:

 

- Depresi berat: Seseorang dengan depresi berat mengalami suasana hati yang terus-menerus rendah dan kehilangan minat pada aktivitas dan acara yang sebelumnya mereka nikmati. Jika tidak segera diatasi orang yang mengalami kondisi ini bisa merasakan kesedihan yang berkepanjangan.

 

- Gangguan bipolar: Seseorang dengan gangguan bipolar mengalami perubahan yang tidak biasa dalam suasana hati, tingkat energi, tingkat aktivitas, dan kemampuan untuk melanjutkan kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa membuat penderitanya mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba sangat senang (manik) ataupu suasana hati yang sangat sedih (depresi).

 

- Gangguan afektif musiman atau Seasonal Affective Disorder (SAD): biasanya penderitanya mengalami suasana hati yang relatif sama dengan kurun waktu muncul dan berakhirnya tiap tahun. Jadi, misalnya saat penderita mengalami gejala gangguan afektif musiman di musim gugur, ini akan berlanjut hingga saat musim dingin tiba yang akan benar-benar membuat energi seperti terkuras. Penderitanya akan murung sepanjang dan setiap harinya, sementara pada musim semi atau musim panas kasus kesehatan mentalnya cukup jarang terjadi.

 

Tetapi, jika kalian mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas, disarankan untuk tidak melakukan self-diagnosis atau diagnosis mandiri, karena bisa menyebabkan salah penanganan dan melewatkan hal penting yang mungkin berpengaruh.

 

Ada beberapa hal yang bisa kalian lakukan sebagai upaya self-help membantu pencegah gangguan mental atau stres seperti melakukan olahraga, menonton film atau drama kesukaan, bersosialisasi, membaca buku, jurnaling, shopping, dan lakukan hal yang membuat lebih rileks.

 

“There isn’t anybody out there who doesn’t have a mental health issue, whether it’s depression, anxiety, or how to cope with relationships. Having OCD is not an embarrassment anymore – for me. Just know that there is help and your life could be better if you go out and seek the help.” – Howie Mandel

 

Sumber referensi:


https://www.medicalnewstoday.com/articles/154543#common-disorders


https://halosehat.com/penyakit/depresi/gangguan-afektif-musiman

Dasar Kesehatan Mental dan Ciri-Cirinya