Maginot Line: Proyek Militer Prancis yang Berujung Ironis

 

        Ilustrasi dari Maginot Line dilihat dari interiornya

Oleh: Fahd Haykal Abdalla, Peserta Didik SMAN 34 Jakarta


    Pada tahun 1939-1940, Jerman sudah menginvasi Polandia dan telah memicu mulainya Perang Dunia II. Akibat dari invasi tersebut, Inggris Raya dan Prancis mendeklarasikan perang kepada Jerman. Prancis sudah mengalami trauma akan Jerman sejak perang Franco-Prussia pada tahun 1870-1871. Saat itu, Kerajaan Prussia mengalahkan Prancis dengan cepat, tepat, masif dan berhasil menduduki wilayah Prancis.


Tetapi, bukan itu saja trauma yang dialami Prancis akibat Jerman. Pada Perang Dunia I, Prancis diinvasi kembali oleh Jerman dan sangat hampir dikalahkan oleh Jerman, jika tidak bukan karena bantuan dari sekutu. Dari pengalaman itulah, Prancis mulai membangun pelbagai pertahanan terhadap Jerman.


Dibangun pada tahun 1928-1938, fortifikasi Prancis yang membentang dari negara Swiss sampai Belgia itu, dibangun untuk menahan berbagai serangan dari Jerman. Fortifikasi ini dinamakan dengan “Maginot Line”, karena fortifikasi ini dibangun oleh André Maginot yang sekaligus sebagai Menteri pertahanan Prancis. Sialnya, dia telah meninggal pada saat mengkontruksi fortifikasi yang sedang berjalan. Benteng utama Maginot Line membentang dari dari La Ferte hingga ke Sungai Rhine. Akan tetapi, tembok pertahanan juga membentang hingga perbatasan Belgia. Para pakar militer Prancis menganggap, Maginot Line sebagai hasil karya seorang jenius yang diperkirakan mampu mencegah agresi Jerman.

 

Maginot Line merupakan salah satu bukti dari kemajuan teknologi bersenjata pada Perang Dunia II dan dianggap sebagai salah satu proyek militer yang paling hebat. Sistem pertahanan yang dianut juga berbeda dengan fortifikasi lainnya. Maginot Line cenderung memiliki pertahanan linier yang tipis, tetapi memang sengaja dibangun sedalam mungkin. Upaya pembangunan fortifikasi ini juga tidak main-main. Fortifikasi ini dibangun menggunakan beton setebal hampir 4 meter! Maginot Line terdiri dari benteng dan fasilitas militer seperti pos penjaga perbatasan, pusat komunikasi, barak infanteri, barikade, artileri, senapan mesin, dan meriam anti-tank, depot pasokan, dan juga pos pengamatan.


   Berbagai jenis turret dan senjata berat yang digunakan.

Perlengkapan penghalau berbagai serangan Jerman juga dinilai sangat mutakhir. Di garda terdepan, ada benteng pertahanan yang sengaja dibentuk seperti rumah hunian dan dibangun beberapa meter dari Maginot Line. Bentuk pertahanan ini dibuat untuk mengamati pergerakan musuh dan untuk menyalakan alarm, jika ada serangan darat yang akan datang. Lima KM dari perbatasan Prancis-Jerman, juga terdapat persenjataan anti-tank yang digunakan untuk melumpuhkan kendaraan berat yang datang ke Maginot Line.


Dan, untuk hidangan utama terdapat benteng yang merupakan tempat meluncurkan serangan defensif terhadap berbagai ancaman. Benteng ini dinamakan gros ouvrage. Benteng ini terdapat banyak blok yang memisahkan berbagai artileri, mortar, dan senjata otomatis.


Maginot Line tidak hanya dibangun untuk menghalau serangan dari Jerman, tetapi digunakan untuk menghadapi serangan mendadak dari Jerman sehingga tidak perlu lagi tergesa-gesa untuk membangun pertahanan, seketika jika jerman melakukan ofensif. Fortifikasi ini juga tidak hanya untuk menghadapi serangan dari jerman, tetapi juga mencegah segala ancaman lintas batas. Maginot Line juga berdiri untuk melindungi Alsace-Lorraine, karena daerah tersebut terdapat di perbatasan Prancis-Jerman, dan juga karena daerah tersebut merupakan tempat kawasan industri Prancis. Selain itu, Maginot Line juga diharapkan dapat mengurangi tenaga militer ketika serangan terjadi, sehingga tenaga militer yang tersisa bisa dialihkan untuk penggunaan lainnya.


            Peta agresi Jerman terhadap Prancis melalui Belgia

Mungkin semua upaya yang telah dilakukan oleh Prancis, terkiranya sudah cukup untuk menghalau gempuran dari Jerman. Tetapi, ada dua hal yang dilewatkan oleh Prancis dan juga kesalahan yang paling fatal; Maginot Line tidak mencakup hutan Ardennes dan pertahanan di perbatasan Belgia tidak sekuat dengan yang ada di perbatasan Jerman.

 

Jenderal Philippe Pétain pun menganggap hutan Ardennes tidak dapat ditembus, karena medan yang sulit dan jalur komunikasi yang susah dijangkau. Karena dinilai sulit ditembus, Jerman menganggap ini sebagai keuntungan untuk bisa menginvasi Prancis, meskipun strategi ini sangatlah berisiko. Dengan strategi Blitzkrieg, Jerman mulai dengan menginvasi Belgia yang merupakan negara netral untuk bisa masuk ke hutan Ardennes.

                                    Peta Maginot Line

Rencana Jerman untuk menginvasi Prancis melalui Maginot Line, disebut Sichelschnitt atau rencana Manstein karena direncanakan oleh Erich von Manstein. Sejumlah tank dan tentara ditugaskan untuk menjadi umpan Maginot Line dengan cara melakukan serangan defensif yang tidak terlalu mengerahkan banyak tenaga dan amunisi. Dan, serangan utama ditujukan kepada negara rendah yaitu Belanda, Luxemburg , dan Belgia. Dengan demikian, tentara jerman dapat menghindari serangan langsung dari Maginot Line yang memang sudah diciptakan untuk bertahan dari serangan berat dari Jerman, meskipun harus melanggar kenetralan Belanda, Luxemburg, dan Belgia.

 

Para tentara jerman segera melakukan invasi melalui hutan Ardennes. Suatu serangan yang dianggap Prancis merupakan serangan yang mustahil. Sebanyak 1 juta prajurit dan 1500 tank berhasil melewati hutan Ardennes yang tampaknya tidak bisa ditembus. Ketika Maginot Line ditembus, fortifikasi tersebut seolah-olah sudah tidak berguna lagi sejak Jerman berhasil menembus pertahanan Prancis. Dan akhirnya pada tanggal 25 Juni, pertempuran Prancis dan negara rendah, akhirnya selesai dan para negara-negara tersebut menyatakan menyerah kepada Jerman. Pada tanggal 25 Juni 1940, juga merupakan akhir dari western front yang merupakan usaha invasi Jerman terhadap beberapa negara di Eropa Barat dan Eropa Utara.

 

Maginot Line bisa saja berhasil sebagai penghalau serangan Jerman dan mempertahankan tanah Prancis, jika Maginot Line berakhir di perbatasan Belgia. Kekalahan Prancis akibat gagalnya Maginot Line, juga menyebabkan Maginot Line dimasukkan ke dalam kamus yang berarti upaya mahal yang menawarkan rasa aman palsu.


Jadi, kesimpulannya adalah sebanyak apapun dana yang anda keluarkan, tidak berarti usaha yang anda lakukan akan berhasil, tetapi usaha anda akan berhasil jika dipikirkan secara matang-matang. Terima kasih!


Sumber :

 

https://en.wikipedia.org/wiki/Battle_of_France

 

https://www.historylearningsite.co.uk/world-war-two/world-war-two-in-western-europe/the-attack-on-western-europe/the-maginot-line/

 

https://en.wikipedia.org/wiki/Maginot_Line

 

https://dailyhistory.org/Why_was_France_defeated_in_1940%3F

 

https://www.history.com/topics/world-war-ii/maginot-line

 

https://www.casemate-rieffel.fr/en/the-maginot-line/

 

https://www.wearethemighty.com/mighty-history/maginot-line-was-good-idea/

Maginot Line: Proyek Militer Prancis yang Berujung Ironis