Le Mythe de Sisyphe: Filsafat Absurdisme dan Kompatibilitas terhadap Novel L'Étranger

Le Mythe de Sisyphe: Filsafat Absurdisme dan Kompatibilitas terhadap Novel L'Étranger

 

                                sumber: https://vientosur.info


oleh: Fatin Az Zahra, Peserta Didik SMAN 34 Jakarta


    Le Mythe de Sisyphe merupakan sebuah karya filsafat pada abad ke-20 (tahun terbit 1942) yang paling berpengaruh. Ditulis oleh seorang sastrawan eksistensialis dan lebih terkenal sebagai absurdis, beliau adalah Albert Camus. Penulis asal Prancis-Spanyol kelahiran Aljazair ini memperkenalkan pandangan eksistensialisnya serta konsep yang berkaitan keabsurdan kehidupan manusia. Menurutnya, alam semesta atau manusia tidak absurd dengan sendirinya, namun menjadi absurd ketika keduanya saling diposisikan satu sama lain; manusia dan dunia berkedudukan dengan tidak saling kompatibel.

Dalam alegori mitos Sisifus karya Camus ini menggambarkan, bahwa kehidupan dunia memanglah suatu keabsurdan, digambarkan secara jelas oleh seseorang yang bernama Sisifus. Menurut mitos dari Yunani Kuno, Sisifus pada awalnya adalah seorang raja dari Kerajaan Efira. Perangainya tiran, bengis, dan kejam. Berkali-kali ia membangkang terhadap dewa, berbuat hal-hal mengerikan kepada rakyatnya, serta yang paling besar dosanya adalah membocorkan rahasia Dewa Zeus.

Atas perilaku itulah yang membuat dirinya mendapat hukuman dari Dewa di Gunung Olympus. Sisifus menjalani hukuman dan tepatnya ia dikutuk untuk mendorong batu raksasa ke puncak gunung, ketika batu itu sampai di atas, maka batu itu akan menggelinding kembali ke bawah dan Sisifus harus mengulanginya lagi dari awal secara berkelanjutan, hingga ditelan masa akhir hidupnya.

Parsial kehidupannya berjalan seperti itu. Monoton. Absurd, tentu. Interpretasi atas kesadaran itu dapat dikorelasikan oleh Camus tentang kehidupan dan nasib manusia di dunia. Logikanya mungkin kutukan abadi itu merupakan suatu anomali yang menyedihkan dan suram. Melainkan olehnya, fenomena ini diibaratkan seperti manusia yang lahir ke dunia, bergelut dengan kehidupan klise antara suka dan duka berjalan simultan, kesia-siaan, monoton, dan semuanya itu berujung dalam sinkhole keabsurdan.

Pemikirannya yang dituangkan dalam esainya ini (Le Mythe de Sisyphe) bukan hanya mengenai absurditas melainkan juga pemberontakan dan bunuh diri. Dalam kompleksitas mengenai keabsurdan melahirkan suatu masalah dalam filsafat yaitu bunuh diri. Bagi Camus, eksistensi bunuh diri merupakan salah satu resolusi dari absurditas, dikarenakan atas rasa absurd itu sendiri yang menitik fokuskan pada pertentangan antara kesadaran manusia dan kenyataan dunia yang paling dalam, bukan pada dunia ataupun manusia secara harfiah.

Kehidupan Sisifus (Sisyphe) melalui hidupnya yang penuh kutukan terus terulang itu memberikan kesadaran, bahwa mata rantai kehidupan yang mekanis menyebabkan manusia memiliki kesadaran tentang pembebasan diri dari kehidupan, akan tetapi bukan dengan cara bunuh diri. Dengan bekal kesadaran yang dimiliki itulah manusia kembali menjalani kehidupan yang penuh harapan dan gairah pemberontakan seperti Sisifus yang tidak pernah putus asa meski seluruh kehidupannya dihabiskan oleh kesia-siaan dengan menggotong batu.

"Seseorang harus membayangkan Sisifus bahagia." -Albert Camus

Pemikirian Albert Camus dalam paham absurdisnya yang tertuang dalam esai mitos Sisifus mempunyai hal yang tidak dapat dipisahkan relasinya dengan novel “L'Étranger”. Novel roman yang terbit pada tahun yang sama dengan esai mitos Sisifus (1942) berlatar di Aljazair, menggambarkan seorang tokoh bernama Meursault. Kehidupan yang monoton dan mekanistis melingkupi dunia Meursault.

Menurutnya, hakikat kepuasan dalam kehidupan hanyalah bersumber dari aktivitas sehari-harinya yang monoton. Jika kita lirik alur cerita kehidupannya dalam novel tersebut, Meursault menjalani kehidupan sebagai seorang pekerja. Ia mengawali hari-harinya untuk pergi ke kantor dengan naik trem pada pagi hari. Di siang harinya, ia ke restoran untuk makan siang dan waktu istirahat kantor ia manfaatkan untuk pulang ke rumah sejenak. Hingga malam harinya ia pulang dan tidur sebelum melakukan pekerjaan kembali di esok hari.

Aktivitas Meursault yang berulang-ulang sepanjang hidupnya membuat dirinya menjadi sosok yang tidak visioner. Adanya rasa cita dan duka pun tidak mampu menyentuh atau bahkan menyayat perasaannya. Dari kematian ibunya sampai rasa cinta pada kekasihnya, Marie Cardona; Meursault tak menganggap adanya eksistensi emosional dalam dirinya. Bahkan, peningkatan jabatan direktur dari atasannya pun ia tolak. Pemahaman atas kehidupan bagi Meursault adalah bahwa perubahan dalam hidup tidak akan pernah terjadi dan kepuasan tersendiri baginya adalah tetap berada dalam kegiatan repetitifnya sehari-hari.

Namun, suatu ketika di mana musibah menimpa dirinya. Di saat ia sedang berlibur bersama kekasihnya di sebuah pantai. Meursault terlibat dalam pertengkaran antara sahabatnya, Raymond dengan seorang pria asal Arab yang di mana, dia adalah saudara dari mantan pacar Raymond. Saat itu, Meursault mengalami disorientasi terhadap panas dan cahaya matahari, ia melihat orang tersebut sedang mencabut pisau.

Hingga pertengkaran berujung pada Meursault yang menarik pelatuk pistol untuk pertamanya dan berujung pembunuhan. Kondisi pantai saat itu sangat silau membuat Meursault menambah tembakan pistol sebanyak empat kali. Kejadian itu membawa perubahan dalam hidup Meursault.

Kutipan dalam novel L'Étranger:

 

J’ai compris que j'avais détruit l'équilibre du jour, le silence exceptionnel d’une plage où j’avais été heureux (Camus, 1957:95).

(Saya mengerti bahwa saya telah menghancurkan keseimbangan hari itu, kesunyian luar biasa dari pantai tempat saya bahagia).

Alhasil dari perbuatannya tersebut, ia ditangkap dan dibawa ke penjara. Kemudian ia diajukan ke pengadilan setelah melewati masa tahanan selama satu tahun. Secara pribadi, Meursault adalah sosok yang tidak mengerti atau memang merasa tak acuh dengan proses hukum yang sedang dijalankan. Hingga semua hal yang memang benar terjadi, ia ungkapkan. Meursault divonis mati.

Namun, penjatuhan hukum pidana tersebut didasarkan atas alat bukti yang tak lazim. Misalnya, dilatarbelakangi oleh sikap Meursault yang tidak berkabung atas masa kematian ibu kandungnya, tidak ingin melihat wajah ibunya untuk terakhir kali dalam hidupnya, kemudian berkencan dengan kekasihnya sehari setelah pemakaman. Terlebih lagi, saat pengadilan menimbulkan presumsi atas Meursault sebagai pembunuh yang sunyi dan liar dengan dasar pembunuhan satu kali penembakan, diikuti keempat tembakan selanjutnya. Semua didasarkan atas bukti yang tak valid; tidak seperti halnya hukum yang hidup dalam keabsahan.

Meursault seorang manusia yang pada awalnya jauh dari kata 'berharap' dengan sesuatu, kondisinya di dalam penjara membuatnya mengharapkan pembebasan. Bukan hanya itu, mendapatkan pengampunan dari berbagai pihak seperti halnya yang didapatkan oleh orang lain juga hadir sebagai kesadarannya.

N'avez-vous donc aucun espoir et vivez-vous avec la pensée que vous allez mourir tout entier? — Oui», ai-je répondu.

"Jadi, apakah Anda tidak punya harapan dan apakah Anda hidup dengan pikiran bahwa Anda akan mati sepenuhnya?” “Ya”, saya menjawab.”

Keabsurdan mencapai titik puncak pada pemberontakan. Meursault dianggap sebagai manusia absurd sejati. Sebutan itu dianggap berawal dari penyebab kemarahan atas kesadaran tentang kenyataan yang dihadapi. Singkatnya, sebelum pelaksanaan hukuman mati, ada seorang paderi mendatangi Meursault yang memberikan pencerahan dan harapan. Pada intinya, paderi menjelaskan bahwa walaupun vonis mati sudah dijatuhkan oleh pengadilan, Meursault tetap akan menanggung dosanya kepada Tuhan.

Selain itu, paderi memberikan harapan-harapan baru tentang kehidupan akhirat kepadanya.  Hingga pernyataan irasional dari paderi tersebut menyulut kemarahan Meursault sebagai korban atas provokasi. Kemarahan tersebutlah yang menandakan adanya eksistensi gairah pemberontakan dari dalam dirinya yang absurd; sekali lagi, Meursault sosok manusia absurd sejati.

Perjalanan kehidupan Meursault yang terbilang ‘flat’ diiringi dengan ketiadaan kesadaran dalam dirinya; pembunuhan sampai diadakannya proses pengadilan menimbulkan kesadaran untuk mulai mempertanyakan nilai serta norma dalam hidup.

Kehidupan itu sangat berarti dalam setiap bagiannya, begitulah yang dipandang oleh manusia absurd; sebagaimana kata-kata Meursault berikut:

Et moi aussi je me suis senti prêt à tout revivre. Comme si cette grande colère m’avait purgé du mal, vidé d’espoir, devant cette nuit chargée de signes et d’étoiles, je m’ouvrais pour la première fois à la tendre indifférence du monde. De l’éprouver si pareil à moi, si fraternel enfin, j’ai senti que j’avais été heureux, et que je l’étais encore. Pour que tout soit consommé, pour que je me sente moins seul, il me restait à souhaiter qu’il y ait beaucoup de spectateurs le jour de mon exécution et qu’ils m’accueillent avec des cris de haine (Camus, 1957:188).

“Dan aku juga, aku merasa siap untuk memulai hidupku yang baru. Seolah-olah kemarahanku telah membebaskanku dari segala derita dan membersihkan diri dari segala harapan. Di hadapan malam yang penuh dengan isyarat dan bintang-bintang, untuk pertama kali kubuka diriku bagi kemasabodohan dunia yang mesra. Untuk membuktikan bahwa begitu pula aku rasakan begitu dekatnya dan bersaudara. Kurasakan bahwa selama ini aku hidup bahagia dan sampai saat ini pun aku tetap merasa bahagia. Agar segalanya tercurahkan, agar aku tak merasa terlalu kesepian lagi, hanya satu yang kuharapkan, agar pada hari eksekusi ku nanti akan berduyun-duyun orang datang menonton, dan mereka menyambutku dengan teriakan-teriakan kebencian.”

Inti absurditas dalam esai mitos Sisifus dan novel L'Étranger adalah mengenai kehidupan dan dunia yang melingkarinya berjalan secara tidak bermakna dan irasional, tergambar dalam sikap Meursault yang hambar, sadrah, dan abnormal: dan Sisifus dengan gairah pemberontakannya dalam kesia-siaan.

Simpulnya, teori filsafat dalam esai Le Mythe de Sysiphe dihidupkan kembali oleh novel L'Étranger sehingga mengenai teori dan konsepnya dapat dimengerti dengan baik. Lalu, apakah kalian dapat meresepsi kehidupan dari hipogram mitos Sisifus yang terjadi di masa sekarang? Ya, tentu kehidupan sekarang. Kehidupan sehari-hari kita. Absurd, kah?

DAFTAR PUSTAKA:

 

Camus, Albert. 1942. Le Mythe de Sisyphe: Essai sur l’Absurd. Paris: Gallimard _______. 1957. L’Etranger. Paris: Gallimard

 

Fitch, Brian T. 1972. L’Etranger d’Albert Camus: Un Texte, Ses Lecteurs, Leurs Lecteurs. Paris: Librairie Larousse.

 

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/view/4596/4181

 

https://www.kompasiana.com/mochaldyma2224/602e2059d541df3912013cf2/si-pemberontak-camus-mitos-sisifus-bunuh-diri-leap-of-faith-dan-keabsurdan-yang-tulus?page=2

 

https://id.wikipedia.org/wiki/Eksistensialisme#Absurdisme

 

https://lpmperspektif.com/2018/01/26/orang-asing/

Baca selengkapnya »
Mengenal Asal Mula Emosi dan Cara Mengontrolnya

Mengenal Asal Mula Emosi dan Cara Mengontrolnya

 

                                sumber gambar: dictio.id


Oleh: Imandita Putri Shafira, Peserta Didik SMAN 34 Jakarta


    Emosi merupakan hal yang tidak asing bagi tiap orang. Kita pasti pernah merasakan emosi senang, marah, sedih, takut, gugup, dan sebagainya di kehidupan sehari-hari. Emosi mewarnai hidup kita sehingga tidak monoton dan membosankan. Namun, dari mana emosi itu berasal? Bagaimana emosi bisa terbentuk? Apa bisa kita mengontrol emosi dan membuat suatu emosi tertentu sesuka hati?


Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat. Emosi juga bisa didefinisikan sebagai keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan). Perlu dipahami bahwa sulit untuk mengerti emosi seseorang. Kita sering memperhatikan seseorang, seperti nada bicara, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan situasi yang sedang dialaminya, lalu menebak emosi yang orang itu sedang rasakan. Namun, ekspresi yang sama dapat menggambarkan emosi yang berbeda. Sebagai contoh, orang yang sedang berteriak bisa saja sedang merasakan emosi takut, marah, senang, frustasi, maupun terkejut. Emosi yang sama juga bisa digambarkan dengan ekspresi yang berbeda, seperti emosi gembira yang dapat digambarkan dengan tawa, tangis, dan jeritan. Oleh karena itu, dengan hanya memperhatikan visual seseorang, kita hanya bisa menebak emosi apa yang sedang dirasakan, bukan memahaminya.

 

Bagaimana emosi bisa terbentuk?


Emosi bukanlah hal yang didapat dari lahir, tetapi sesuatu yang dilatih oleh otak dari situasi yang dialami. Lisa Feldman Barett, seorang peneliti neurologi, menjelaskan bahwa emosi terbentuk dari tiga hal: prediction, affect, dan concept.


Prediction adalah prediksi yang dibuat dan diolah di otak. Setiap saat, otak memprediksi dan mencoba memahami situasi yang sedang terjadi saat ini dengan menggunakan ingatan pengalaman yang pernah dialami. Prediksi diperoleh secara otomatis dan tanpa sadar.  Berkat prediksi yang dibuat otak, kita dapat menebak arah gerak busur panah yang melaju sangat cepat hingga tidak bisa ditangkap mata. Berkat prediksi juga kita dapat menerka rasa manis dari permen yang dijual di toko, bau daging yang dibakar di video, dan suara riuh dari kerumunan yang tergambar di buku komik.


Affect merupakan hal yang lebih mendasar dari emosi. Affect ada karena otak bertugas untuk melancarkan body budget atau hal yang mendorong tubuh untuk bekerja, seperti kadar air, gula, garam, hormon, dan sistem imun. Affect dapat digambarkan sebagai berikut:


                        sumber gambar: slidetodoc.com

Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa affect bisa dijabarkan dari kondisi kenyamanan dan tingkat energi (arousal). Kondisi kenyamanan dapat digambarkan dengan pleasant yang memiliki arti nyaman dan unpleasant yang berarti tidak nyaman. Arousal atau energi dapat dinyatakan dengan high atau tinggi dan low atau rendah. Semua itu merupakan hasil dari aktivitas yang telah dilakukan, misalnya lamanya waktu tidur, jenis makanan yang dimakan, aktivitas fisik yang baru dilakukan, dan lain-lain.


Concept adalah prediksi dari pengalaman masa lalu yang telah dibuat batasannya dan dapat disingkat dengan kata. Concept dapat dipengaruhi oleh kultur atau pengetahuan yang dimiliki seseorang selama tumbuh besar. Sebagai contoh, reaksi tiap orang terhadap konsep kecoa dapat berbeda sesuai concept yang mereka ketahui. Ketika kita melihat kecoa di rumah mungkin kita akan merasa takut atau jijik, tetapi jika orang yang menyukai kecoa goreng melihat kecoa mungkin mereka akan senang karena kecoa nikmat dimakan untuk mereka.


Emosi dibuat dari concept berdasarkan prediction yang mengartikan affect tertentu di lingkungan seseorang. Sebagai contoh, ketika otot tubuh menegang, kita akan menebak sebab rasa tidak nyaman itu dengan prediction dari pengalaman masa lalu dan concept yang kita pahami. Bisa saja situasi yang akan dihadapi adalah saat kita akan tampil di depan banyak orang dan otak secara otomatis memprediksi kita akan melakukan kesalahan hingga merasa malu karena pengalaman lama yang membekas. Dengan begitu, kita dapat mempersepsikan bahwa emosi yang sedang dirasakan adalah gugup atau gelisah.

 

Bagaimana cara mengontol emosi?


Setelah memahami bagaimana emosi terbentuk, mungkin kita akan bertanya mengenai cara mengontrol emosi tersebut. Lisa Feldman Barett menjelaskan bahwa mengubah lingkungan dan affect dapat mengubah prediction yang akan memengaruhi emosi yang dirasakan. Mengikuti contoh sebelumnya, ketika perasaan gugup atau gelisah itu ingin dikontrol, maka menghirup udara segar, melakukan peregangan, atau berpikir positif dapat membantu. Dengan begitu, emosi dapat dikendalikan dari sebab awalnya.


Emosi dapat memengaruhi tingkah laku yang akan dilakukan seseorang. Begitu juga sebaliknya, tingkah laku pun dapat memengaruhi emosi. Emosi mampu berfungsi sebagai dorongan untuk melakukan sesuatu dan menyelesaikan masalah. Misalnya, ketika ada bahaya, yang menggerakkan tubuh kita untuk mencari perlindungan secepat-cepatnya agar selamat adalah emosi dan insting, bukan logika yang membutuhkan waktu lebih lama. Dengan lebih mengenal emosi, kita dapat memanfaatkan emosi sebaik-baiknya untuk membantu kehidupan kita sehari-hari.


Referensi:


“How Emotions are Made (Cinematic Lecture)” yang diunggah kanal YouTube Flow (link: https://youtu.be/0rbyC5m557I)


“MARSHA LINEHAN – The Function of Emotions” yang diunggah kanal YouTube Borderline Notes (link: https://youtu.be/tR-O12A78hw)

Baca selengkapnya »
Dasar Kesehatan Mental dan Ciri-Cirinya

Dasar Kesehatan Mental dan Ciri-Cirinya

 

        Sumber: https://www.psychologytoday.com/


Oleh: Bunyanah Khairunnisa, Peserta Didik SMAN 34 Jakarta


    Dengan kondisi seperti sekarang ini dan semua kegiatan dilaksanakan secara daring, mungkin beberapa dari kita pasti merasa tertekan; entah dari tugas yang menumpuk, guru, orang tua, lingkungan, sosial, dan lainnya. Tapi, apakah kalian sudah tahu, kalau mental health atau Kesehatan Mental itu sangat penting?

 

Saat ini, Kesehatan Mental itu sama pentingnya dengan Kesehatan fisik. Maka dari itu, sekarang Kesehatan Mental adalah salah satu hal yang mulai sering dibicarakan oleh publik.

 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO):

“Kesehatan Mental adalah keadaan sejahtera, di mana seseorang menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.”

 

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penyakit mental seperti: kondisi sosial-ekonomi, tingkat keterlibatan sosial seseorang, pendidikan, kualitas perumahan, atau hal lain yang dapat mengganggu mental seseorang.

 

Gangguan kesehatan mental yang umum


Jenis penyakit mental yang paling umum adalah sebagai berikut:


Anxiety disorders atau Gangguan Kecemasan


Orang dengan kondisi ini memiliki ketakutan atau kecemacan yang parah akan suatu hal. Kebanyakan orang yang memiliki gangguan kecemasan cenderung memilih untuk menjauh dari hal yang dapat memicu kecemasan itu.

 

Contoh dari gangguan kecemasan:


Generalized anxiety disorder (GAD) atau Gangguan Kecemasan Umum


GAD adalah perasaan cemas, khawatir, atau gugup akan pelbagai hal dan kondisi. Bila kondisi ini menjadi tidak terkendali, hal ini dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari dan hubungan pribadi penderita.

 

Gejala pada setiap orang berbeda, lebih baik atau lebih buruk dalam periode waktu yang berbeda pula.

 

Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin terjadi,


Gejala emosional dan kognitif GAD meliputi:


-    Kekhawatiran, ketakutan, dan kekhawatiran yang tidak terkendali dan terjadi secara terus-menerus

 

-    Ketidakmampuan untuk menghadapi ketidakpastian tentang masa depan

 

 

-    Takut membuat keputusan yang "salah"

 

Gejala fisik meliputi:

-    Kesulitan tidur

-    Kelelahan

-    Mudah terkejut

-    Keringat berlebih

-    Ingin buang air kecil lebih sering dari biasanya

 

Gejala perilaku meliputi:

-    Beralih di antara tugas atau tidak menyelesaikan tugas karena sulit berkonsentrasi

 

-    Mengulangi tugas karena tidak "sempurna"


-  Menghindari situasi yang memicu kecemasan, termasuk bersosialisasi dengan orang lain dan berbicara di depan umum

 

-    Bolos sekolah atau bekerja karena kelelahan, ketakutan, atau gejala lainnya


-    Membutuhkan kepastian dan persetujuan dari orang lain

 

Post-traumatic stress disorder (PTSD) atau Gangguan Stres Pascatrauma


PTSD adalah kondisi di mana seseorang merasa dan berpikir, bahwa nyawa mereka atau nyawa orang lain dalam bahaya. Kondisi ini dapat terjadi setelah orang itu melihat, menyaksikan, atau mendengar peristiwa yang menegangkan atau traumatis.

 

Biasanya, orang yang mengalami kondisi ini sulit untuk mengendalikan diri sendiri dan takut atas apa yang terjadi. Contohnya, seseorang yang mengalami kecelakaan tragis dan sulit untuk melupakan kejadian tersebut.

 

Phobias atau Fobia

Ada berbagai jenis fobia:


- Fobia sederhana: jenis ini mungkin melibatkan ketakutan yang berlebih terhadap objek, sutuasi, atau hewan tertentu. Umumnya, fobia ini muncul saat masih anak-anak atau remaja dan cenderung berkurang saat beranjak dewasa. Ketakutan akan laba-laba adalah contoh yang umum.

 

- Fobia sosial: Kadang-kadang dikenal sebagai kecemasan sosial, jenis ini adalah ketakutan akan bertemu atau berhubungan dengan orang banyak maupun orang yang dianggap asing. Orang dengan fobia sosial sering membatasi paparan mereka terhadap lingkungan sosial.

 

- Agoraphobia: ini adalah istilah untuk rasa takut yang menyebabkan penderitanya sulit pergi ataupun meninggalkan suatu tempat secara mendadak. Seseorang dengan kondisi ini biasanya menghindari tempat umum, ruang terbuka dan ruang tertutup seperti: mal, transportasi umum, restoran, bioskop dan lainnya.

 

Mood Disorders atau Gangguan Mood


Orang dengan kondisi ini memiliki perubahan suasana hati yang signifikan, periode energi dan kegembiraan yang tinggi, atau depresi . Contoh gangguan mood meliputi:

 

- Depresi berat: Seseorang dengan depresi berat mengalami suasana hati yang terus-menerus rendah dan kehilangan minat pada aktivitas dan acara yang sebelumnya mereka nikmati. Jika tidak segera diatasi orang yang mengalami kondisi ini bisa merasakan kesedihan yang berkepanjangan.

 

- Gangguan bipolar: Seseorang dengan gangguan bipolar mengalami perubahan yang tidak biasa dalam suasana hati, tingkat energi, tingkat aktivitas, dan kemampuan untuk melanjutkan kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa membuat penderitanya mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba sangat senang (manik) ataupu suasana hati yang sangat sedih (depresi).

 

- Gangguan afektif musiman atau Seasonal Affective Disorder (SAD): biasanya penderitanya mengalami suasana hati yang relatif sama dengan kurun waktu muncul dan berakhirnya tiap tahun. Jadi, misalnya saat penderita mengalami gejala gangguan afektif musiman di musim gugur, ini akan berlanjut hingga saat musim dingin tiba yang akan benar-benar membuat energi seperti terkuras. Penderitanya akan murung sepanjang dan setiap harinya, sementara pada musim semi atau musim panas kasus kesehatan mentalnya cukup jarang terjadi.

 

Tetapi, jika kalian mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas, disarankan untuk tidak melakukan self-diagnosis atau diagnosis mandiri, karena bisa menyebabkan salah penanganan dan melewatkan hal penting yang mungkin berpengaruh.

 

Ada beberapa hal yang bisa kalian lakukan sebagai upaya self-help membantu pencegah gangguan mental atau stres seperti melakukan olahraga, menonton film atau drama kesukaan, bersosialisasi, membaca buku, jurnaling, shopping, dan lakukan hal yang membuat lebih rileks.

 

“There isn’t anybody out there who doesn’t have a mental health issue, whether it’s depression, anxiety, or how to cope with relationships. Having OCD is not an embarrassment anymore – for me. Just know that there is help and your life could be better if you go out and seek the help.” – Howie Mandel

 

Sumber referensi:


https://www.medicalnewstoday.com/articles/154543#common-disorders


https://halosehat.com/penyakit/depresi/gangguan-afektif-musiman

Baca selengkapnya »
Maginot Line: Proyek Militer Prancis yang Berujung Ironis

Maginot Line: Proyek Militer Prancis yang Berujung Ironis

 

        Ilustrasi dari Maginot Line dilihat dari interiornya

Oleh: Fahd Haykal Abdalla, Peserta Didik SMAN 34 Jakarta


    Pada tahun 1939-1940, Jerman sudah menginvasi Polandia dan telah memicu mulainya Perang Dunia II. Akibat dari invasi tersebut, Inggris Raya dan Prancis mendeklarasikan perang kepada Jerman. Prancis sudah mengalami trauma akan Jerman sejak perang Franco-Prussia pada tahun 1870-1871. Saat itu, Kerajaan Prussia mengalahkan Prancis dengan cepat, tepat, masif dan berhasil menduduki wilayah Prancis.


Tetapi, bukan itu saja trauma yang dialami Prancis akibat Jerman. Pada Perang Dunia I, Prancis diinvasi kembali oleh Jerman dan sangat hampir dikalahkan oleh Jerman, jika tidak bukan karena bantuan dari sekutu. Dari pengalaman itulah, Prancis mulai membangun pelbagai pertahanan terhadap Jerman.


Dibangun pada tahun 1928-1938, fortifikasi Prancis yang membentang dari negara Swiss sampai Belgia itu, dibangun untuk menahan berbagai serangan dari Jerman. Fortifikasi ini dinamakan dengan “Maginot Line”, karena fortifikasi ini dibangun oleh André Maginot yang sekaligus sebagai Menteri pertahanan Prancis. Sialnya, dia telah meninggal pada saat mengkontruksi fortifikasi yang sedang berjalan. Benteng utama Maginot Line membentang dari dari La Ferte hingga ke Sungai Rhine. Akan tetapi, tembok pertahanan juga membentang hingga perbatasan Belgia. Para pakar militer Prancis menganggap, Maginot Line sebagai hasil karya seorang jenius yang diperkirakan mampu mencegah agresi Jerman.

 

Maginot Line merupakan salah satu bukti dari kemajuan teknologi bersenjata pada Perang Dunia II dan dianggap sebagai salah satu proyek militer yang paling hebat. Sistem pertahanan yang dianut juga berbeda dengan fortifikasi lainnya. Maginot Line cenderung memiliki pertahanan linier yang tipis, tetapi memang sengaja dibangun sedalam mungkin. Upaya pembangunan fortifikasi ini juga tidak main-main. Fortifikasi ini dibangun menggunakan beton setebal hampir 4 meter! Maginot Line terdiri dari benteng dan fasilitas militer seperti pos penjaga perbatasan, pusat komunikasi, barak infanteri, barikade, artileri, senapan mesin, dan meriam anti-tank, depot pasokan, dan juga pos pengamatan.


   Berbagai jenis turret dan senjata berat yang digunakan.

Perlengkapan penghalau berbagai serangan Jerman juga dinilai sangat mutakhir. Di garda terdepan, ada benteng pertahanan yang sengaja dibentuk seperti rumah hunian dan dibangun beberapa meter dari Maginot Line. Bentuk pertahanan ini dibuat untuk mengamati pergerakan musuh dan untuk menyalakan alarm, jika ada serangan darat yang akan datang. Lima KM dari perbatasan Prancis-Jerman, juga terdapat persenjataan anti-tank yang digunakan untuk melumpuhkan kendaraan berat yang datang ke Maginot Line.


Dan, untuk hidangan utama terdapat benteng yang merupakan tempat meluncurkan serangan defensif terhadap berbagai ancaman. Benteng ini dinamakan gros ouvrage. Benteng ini terdapat banyak blok yang memisahkan berbagai artileri, mortar, dan senjata otomatis.


Maginot Line tidak hanya dibangun untuk menghalau serangan dari Jerman, tetapi digunakan untuk menghadapi serangan mendadak dari Jerman sehingga tidak perlu lagi tergesa-gesa untuk membangun pertahanan, seketika jika jerman melakukan ofensif. Fortifikasi ini juga tidak hanya untuk menghadapi serangan dari jerman, tetapi juga mencegah segala ancaman lintas batas. Maginot Line juga berdiri untuk melindungi Alsace-Lorraine, karena daerah tersebut terdapat di perbatasan Prancis-Jerman, dan juga karena daerah tersebut merupakan tempat kawasan industri Prancis. Selain itu, Maginot Line juga diharapkan dapat mengurangi tenaga militer ketika serangan terjadi, sehingga tenaga militer yang tersisa bisa dialihkan untuk penggunaan lainnya.


            Peta agresi Jerman terhadap Prancis melalui Belgia

Mungkin semua upaya yang telah dilakukan oleh Prancis, terkiranya sudah cukup untuk menghalau gempuran dari Jerman. Tetapi, ada dua hal yang dilewatkan oleh Prancis dan juga kesalahan yang paling fatal; Maginot Line tidak mencakup hutan Ardennes dan pertahanan di perbatasan Belgia tidak sekuat dengan yang ada di perbatasan Jerman.

 

Jenderal Philippe Pétain pun menganggap hutan Ardennes tidak dapat ditembus, karena medan yang sulit dan jalur komunikasi yang susah dijangkau. Karena dinilai sulit ditembus, Jerman menganggap ini sebagai keuntungan untuk bisa menginvasi Prancis, meskipun strategi ini sangatlah berisiko. Dengan strategi Blitzkrieg, Jerman mulai dengan menginvasi Belgia yang merupakan negara netral untuk bisa masuk ke hutan Ardennes.

                                    Peta Maginot Line

Rencana Jerman untuk menginvasi Prancis melalui Maginot Line, disebut Sichelschnitt atau rencana Manstein karena direncanakan oleh Erich von Manstein. Sejumlah tank dan tentara ditugaskan untuk menjadi umpan Maginot Line dengan cara melakukan serangan defensif yang tidak terlalu mengerahkan banyak tenaga dan amunisi. Dan, serangan utama ditujukan kepada negara rendah yaitu Belanda, Luxemburg , dan Belgia. Dengan demikian, tentara jerman dapat menghindari serangan langsung dari Maginot Line yang memang sudah diciptakan untuk bertahan dari serangan berat dari Jerman, meskipun harus melanggar kenetralan Belanda, Luxemburg, dan Belgia.

 

Para tentara jerman segera melakukan invasi melalui hutan Ardennes. Suatu serangan yang dianggap Prancis merupakan serangan yang mustahil. Sebanyak 1 juta prajurit dan 1500 tank berhasil melewati hutan Ardennes yang tampaknya tidak bisa ditembus. Ketika Maginot Line ditembus, fortifikasi tersebut seolah-olah sudah tidak berguna lagi sejak Jerman berhasil menembus pertahanan Prancis. Dan akhirnya pada tanggal 25 Juni, pertempuran Prancis dan negara rendah, akhirnya selesai dan para negara-negara tersebut menyatakan menyerah kepada Jerman. Pada tanggal 25 Juni 1940, juga merupakan akhir dari western front yang merupakan usaha invasi Jerman terhadap beberapa negara di Eropa Barat dan Eropa Utara.

 

Maginot Line bisa saja berhasil sebagai penghalau serangan Jerman dan mempertahankan tanah Prancis, jika Maginot Line berakhir di perbatasan Belgia. Kekalahan Prancis akibat gagalnya Maginot Line, juga menyebabkan Maginot Line dimasukkan ke dalam kamus yang berarti upaya mahal yang menawarkan rasa aman palsu.


Jadi, kesimpulannya adalah sebanyak apapun dana yang anda keluarkan, tidak berarti usaha yang anda lakukan akan berhasil, tetapi usaha anda akan berhasil jika dipikirkan secara matang-matang. Terima kasih!


Sumber :

 

https://en.wikipedia.org/wiki/Battle_of_France

 

https://www.historylearningsite.co.uk/world-war-two/world-war-two-in-western-europe/the-attack-on-western-europe/the-maginot-line/

 

https://en.wikipedia.org/wiki/Maginot_Line

 

https://dailyhistory.org/Why_was_France_defeated_in_1940%3F

 

https://www.history.com/topics/world-war-ii/maginot-line

 

https://www.casemate-rieffel.fr/en/the-maginot-line/

 

https://www.wearethemighty.com/mighty-history/maginot-line-was-good-idea/

Baca selengkapnya »