Oleh: Azzhara Damar Berliean
Di zaman sekarang ini, mungkin
sudah banyak sekali cerita fiksi remaja yang di mana tokoh utamanya itu
memiliki “Alter Ego”. Bahkan, bukan hanya di novel dan cerita non fiksi lainnya
saja, tetapi di kehidupan nyata pun tidak sedikit juga orang yang mengalami hal
ini. Nah, sebenarnya apa sih alter ego itu? Apakah sebuah penyakit? Atau orang
yang memiliki kepribadian ganda? Nah, di sini akan dijelaskan tentang apa itu
alter ego!
Apa
itu Alter ego?
Alter ego ini adalah sebuah
karakter yang merupakan bentukan diri seseorang dalam keadaan sadar. Karakter
ini seringkali disebut sebagai gambaran ideal tentang diri seseorang yang tidak
bisa terwujudkan.
Nah maksud dari 'dalam keadaan
sadar' ini gimana sih?
Jadi, orang yang memiliki alter
ego dapat melakukan perubahan identitas. Nah, perubahan identitas pada orang
yang memiliki alter ego ini terjadi dalam keadaan sadar dan masih ada dalam
kendali si pemilik alter ego tersebut.
Atau dengan kata lain, orang yang
memiliki alter ego ini, tetap ingat dengan semua keadaan yang dialaminya,
walaupun mengalami perubahan karakter.
Oh iya, tidak sedikit juga orang
yang memiliki alter ego untuk membantu kepribadian utama lebih berani dalam
menghadapi dunia.
Beberapa orang lain juga
mengatakan, memiliki karakter buatan ini juga sebuah cara untuk menyembunyikan
sisi yang ingin mereka sembunyikan dari orang lain. Namun, memiliki karakter
lain ini tidak sama dengan memiliki kepribadian ganda.
Berarti
Alter ego dengan kepribadian ganda ini berbeda? Memang apa bedanya alter ego dengan
'kepribadian ganda'?
Dissociative
identity disorder
(DID) atau Multiple Personality Disorder (MPD) atau Gangguan kepribadian ganda adalah kelainan saat seseorang memiliki
lebih dari satu identitas dalam satu tubuh.
Dilansir dari Mayo Clinic, gangguan disosiatif adalah
gangguan mental yang melibatkan rasa putus asa dan kurangnya kontinuitas antara
pikiran, ingatan, lingkungan, tindakan, dan identitas.
Biasanya, orang yang mengalami
gangguan disosiatif ini adalah orang yang melarikan diri dari kenyataan dengan
cara yang tidak disengaja dan tidak sehat, sehingga menyebabkan masalah dengan
fungsi dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagian besar kasus, tanda
seseorang yang mengalami DID ini memiliki lebih dari dua karakter/ identitas
dalam satu tubuh mereka. Jadi, identitas
lain tersebut terpisah satu dengan yang lainnya.
Ketika salah satu Identitas lain menguasai tubuh orang
yang menderita DID ini, maka identitas
lain itulah yang memegang kendali seutuhnya pada tubuh orang yang menderita
DID dalam beberapa waktu ke depan.
Oleh karena itulah, orang yang
menderita DID ini sering mengalami perubahan karakter secara drastis. Mulai
dari aksen bicara, memori, nama, usia, bahkan gender dari kepribadian tersebut
bisa saja berubah sesuai dengan karakter/identitasnya masing-masing. Dan, mereka
(identitas lain) itu benar-benar seperti beberapa orang yang berbeda. Karena
memang sangat amat berbeda.
Bahkan, ketika identitas lain itu
kembali ke identitas aslinya, penderita DID tersebut tidak akan mengingat
tentang apa yang terjadi saat kepribadian lain (identitas lain) sedang
mengambil alih.
Bila pun si penderita DID
memiliki lebih dari dua kepribadian dalam dirinya, maka tiap kepribadian itu
masing-masing akan tetap berfungsi secara terpisah-pisah.
Nah, hal ini tentu saja berbeda
dengan alter ego. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, walaupun mengalami
perubahan identitas, tetapi orang yang memiliki alter ego ini masih tetap dalam
keadaan sadar dan masih dalam kendali
kepribadian utama. Tidak ada yang mengalami lupa ingatan pada proses perubahan
karakter pada orang yang mengalami kondisi ini.
Atau bisa dikatakan, kepribadian
utama masih memegang kontrol atas alter ego sehingga kepribadian lain (alter
ego) ini hanya bisa muncul ketika dipanggil dan dampaknya tidak sampai
mengakibatkan amnesia seperti kepribadian ganda. Selain itu, kepribadian utama
juga masih memiliki hak penuh dalam tukar-menukar identitas, dalam kesadaran
yang utuh tentunya.
Itu bisa diartikan, saat sedang
dalam kondisi membutuhkan, identitas alternatif ini akan muncul. Si pemilik
alter ego ini juga bisa mengubahnya sendiri. Dan, bahkan, dia bisa kembali ke
identitas aslinya dengan mudah.
Jadi, bisa kalian simpulkan bahwa
memiliki alter ego tak sama dengan mengalami gangguan mental. Orang yang sehat
mentalnya mungkin saja mengalami fenomena ini. Terlebih, menurut Health Guidance, memiliki alter ego bisa
memberikan manfaat tersendiri bagi sebagian individu.
Hanya saja, yang perlu Anda
ketahui bahwa pada beberapa kasus, memiliki karakter lain bisa berakhir
membahayakan diri sendiri maupun mungkin orang-orang sekitar.
Jadi, memiliki karakter buatan
ini boleh-boleh saja, selama masih berada dalam kendali dan tidak mengganggu
Anda dalam kehidupan sehari-hari.
Apakah
Alter ego bisa dibuat dan terbentuk? Bagaimana caranya?
Jika kalian bertanya-tanya
bagaimana alter ego dapat dibuat dan terbentuk, berikut adalah informasi
terkait terciptanya sebuah alter ego di dalam diri seseorang:
Ketika
seseorang hidup jauh dari harapannya
Pada umumnya, ketika seseorang
menjalani kehidupan jauh dari harapannya atau tidak pernah merasa puas atas apa
yang telah mereka raih dan dapatkan, maka pada saat itulah alter ego dapat berisiko
muncul dalam diri seseorang tersebut. Mereka tampaknya hidup dalam mimpi dan
memiliki kehidupan yang diinginkannya dengan bantuan dari alter ego yang
dimilikinya.
Seringkali minat orang tersebut
sama dengan minat alter ego yang dimiliki nya. Sehingga, mereka mencoba untuk
mengembangkan minatnya dengan cara mereka sendiri.
Jika kalian mengenal atau bahkan
berteman dengan orang yang memiliki alter ego, maka sebaiknya kamu perlu
mengamati orang tersebut dengan sangat hati-hati, karena membedakan identitas
alternatifnya (alter ego) dengan identitas aslinya hampir mustahil.
Nah, sebenarnya Alter ego itu
berbahaya gak sih? Apakah memiliki alter ego ada manfaat nya? Kita juga akan
membahasnya di sini.
Manfaat
dan Bahaya dari memiliki Alter ego.
Manfaat
memiliki Alter ego
Memiliki alter ego kadang-kadang
bisa bermanfaat, asalkan tidak berlebihan. Ini memberi orang itu (si pemilik
alter ego) rasa kelengkapan pada diri sendiri saat melakukan suatu pekerjaan
tanpa harus memikirkan batasan yang dimiliki.
Seperti yang dijelaskan, bahwa
alter ego ini juga bisa memberi manfaat tersendiri bagi sebagian individu.
Misalnya, seperti Beyonce, penyanyi kelas dunia yang menjadi lebih bebas saat
menjadi Sasha Fierce maupun Yonce.
Beyonce sempat memunculkan
identitas lain dari dirinya, yakni sebagai Sasha Fierce maupun Yonce, yakni
alter ego yang dimiliki oleh Beyonce. Saat menjadi Sasha atau Yonce ia mengaku
jadi lebih bebas dan berani ketika di atas panggung. Ia pun tidak lagi
memperhatikan wajah dan tubuhnya.
Meski demikian, pemilik alter ego
juga harus benar-benar memegang kontrol. Pasalnya, memiliki alter ego yang tak
terkontrol juga dapat menghasilkan
efek negatif.
Bahaya
memiliki alter ego
Namun, memiliki alter ego juga
bisa menjadi sangat berbahaya jika alter ego lebih sempurna dari kepribadian
utama orang tersebut. Hal tersebut dapat membuat kepercayaan diri seseorang
menjadi pudar. Kadang-kadang juga terlihat bahwa jika alter ego mendominasi,
maka hal itu dapat mencegah seseorang menjalani kehidupan normal.
Saat kamu berada di sisi lain dan
mengetahui bahwa seseorang menderita masalah alter ego, maka penting untuk
terus mengawasi orang tersebut. Catat situasi ketika orang tersebut adalah
dirinya yang normal dan ketika orang tersebut bertindak sebagai alter ego.
Jika alter ego tampak mendominasi
pada diri orang tersebut, maka lebih baik kamu menjaga situasi agar tidak
memengaruhi kehidupan sehat orang tersebut.
Saran
untuk menghadapi orang yang memiliki Alter ego
Kemudian, sangat penting sebagai
informasi, ketika kamu sedang berbicara dengan alter ego seseorang tentang
tujuan dan ambisinya, maka ini dapat membantu kamu mengetahui tentang
keinginannya yang tersembunyi dan dapat membantu orang tersebut keluar dari dunia
alter ego.
Berbicara dan memahami orang yang
memiliki alter ego ini adalah saran terbaik yang dapat diberikan siapa pun jika
terjadi perubahan ego.
Jadi, berbicaralah dengan orang
tersebut dan beritahu kepada nya, bahwa banyak orang yang sangat peduli dan
mencintai mereka serta juga akan membantu mengatasi masalah ini.
Sumber referensi:
https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/alter-ego/