Shingeki no Kyojin: Dalam Sudut Pandang Filsafat

 

Oleh: Krisna Dwipayana, Peserta Didik SMAN 34 Jakarta


     Shingeki no Kyojin atau Attack on Titan merupakan salah satu seri anime terbaik saat ini. Serial ini menduduki peringkat dua dalam anime terbaik dengan rating diatas 9! Siapa yang tidak tahu? Tidak bisa dipungkiri, anime dengan sang tokoh utama bernama Eren Yeager ini berhasil memukau banyak mata yang menontonnya. Secara garis besar serial ini menceritakan bagaimana Eren, Mikasa, Armin, dan teman temannya untuk mencapai kebebasan. Awalnya, serial ini menceritakan tentang sebuah peradaban manusia yang tinggal dalam sebuah pulau (Pulau Paradise) yang dikelilingi oleh tiga buah tembok raksasa berlapis yang melindungi mereka dari Titan (raksasa) di luar dinding yang dapat membahayakan keselamatan mereka.

 

Titan adalah spesies makhluk raksasa menyerupai manusia dengan tenaga yang kuat, brutal, tidak berakal, dan yang lebih kejam mereka memakan manusia. Di awal cerita tidak dijelaskan bagaimana awal sejarah Titan dan dinding tersebut bisa ada. Dinding yang melindungi pulau ini bukan dinding biasa, melainkan dinding dengan ketebalan yang sangat kuat setinggi 50 meter. Dinding membentang sangat luas dan berbentuk lingkaran dan terbentuk berlapis-lapis. Dinding ini terdiri dari tiga lapis dinding, dinding terluar adalah Dinding Maria, dinding lapis kedua adalah Dinding Rose, dan dinding yang terdalam adalah Dinding Sina.



Asal mula Titan dan bagaimana dinding ini terbentuk adalah rahasia tersendiri dalam anime ini. Masyarakat dalam tembok meyakini bahwa di masa lalu pernah ada bencana hebat yang hampir meratakan manusia, sehingga manusia membuat dinding yang tebal untuk menyelamatkan mereka dari bencana itu, sehingga para masyarakat dalam tembok percaya bahwa mereka adalah spesies manusia terakhir di muka bumi, dan tidak ada kehidupan di luar tembok. Walaupun, seiring berkembangnya cerita akan terungkaplah misteri besar ini. Keyakinan yang timbul dalam masyarakat tersebut bukan datang tanpa sebab.

 

Para pendeta dan sang raja yang memimpin masyarakatnya itu sendiri sebenarnya mendoktrin masyarakatnya untuk tidak menelusuri kehidupan di luar tembok. Tentu, hal ini sebenarnya sangat mencurigakan. Pihak keagamaan dan kerajaan sebenarnya menutup-nutupi fakta dibalik tembok dan Titan tersebut. Namun, masyarakat tidak berpikir kritis untuk mengungkap kebenaran tersebut. Mereka hanya menerima perintah dari raja dan pendeta saja untuk hidup damai dalam tembok.

 

Namun, hal ini tidak berlaku pada sang tokoh utama yaitu Eren Yeager. Dia merasa muak dengan kehidupannya di dalam tembok dan penasaran seperti apa kehidupan di luar sana. Hal ini bukan tanpa sebab, teman Eren yang bernama Armin, pernah suatu hari menceritakan bagaimana kehidupan diluar sana. Armin membaca buku peninggalan kakeknya yang dulu sempat menjelajah ke luar dinding. Di luar dinding terdapat air yang sangat luas dan mengandung garam atau laut, kemudian ada gurun pasir, gunung meletus, dan masih banyak lagi. Itulah yang mendorong Eren dan Armin untuk berencana pergi ke luar tembok. Tetapi, sayangnya hal itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat, secara tiba-tiba Titan Collosal berhasil menjebol Dinding Maria bagian luar sehingga berlubang, disusul dengan kemunculan Titan Berzirah yang justru merobohkan Dinding Maria bagian dalam.





Hal ini sontak membuat seisi dinding panik. Titan liar diluar dinding pun masuk dan memakan banyak korban jiwa disana. Salah satunya adalah Ibu Eren sendiri yang dimakan Titan. Lantas, di manakah letak filsafatnya?


Jika dilihat dari sudut pandang filsafat, sebenarnya penggalan cerita ini bukanlah filsafat yang rumit, melainkan sebuah alegori (penggambaran). Hal di mana kerajaan mendoktrin masyarakatnya untuk tidak menelusuri kehidupan diluar tembok sehingga masyarakatnya percaya adalah salah satu cerminan dalam kehidupan nyata.

 

Dalam kehidupan nyata sebenarnya kita sering hidup dalam stereotipe masyarakat yang mereka buat, tanpa mengetahui kejelasannya bagaimana. Kita kadang hidup memikirkan pendapat orang lain ketika kita melakukan sesuatu, seperti Bagaimana yah pendapat orang-orang?” Atau Mereka suka tidak, yah?” Hal hal inilah yang sebenarnya terjadi dalam masyarakat kita. Tanpa kita sadar, sebenarnya jika diilustrasikan, kitalah sebenarnya masyarakat dalam tembok tersebut untuk tidak mencari kejelasan dan fakta dibalik dinding tersebut. Kita hanya hidup dalam stereotipe orang tanpa kita ketahui fakta dibalik hal tersebut. Contoh dari kasus ini adalah sex education atau pendidikan seks.

 

Banyak masyarakat yang merasa tabu jika harus membicarakan hal ini. Stereotipe masyarakat mengatakan hal ini adalah hal yang tidak pantas dibicarakan tanpa sadar, bahwa pendidikan seks sangatlah penting. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang tutup mulut dalam membicarakan hal ini karena merasa malu dan jijik. Padahal, ilmu mengenai pendidikan seks tidak kalah penting dari ilmu kesehatan lain. Oleh karena itu, melalui blog ini saya berpesan pada yang membaca untuk tetaplah bersikap kritis terhadap isu-isu dan masalah yang ada. Kebenaran mengenai suatu hal merupakan hal yang tidak bisa ditutup-tutupi sama seperti cerita di atas. Ketidaktahuan mereka mengenai dinding membuat mereka tidak bisa selamat jika terkena serangan Titan.


Cerita pun berlanjut. Eren dan teman temannya pun berusaha semaksimal mungkin untuk bertahan dari serangan Titan. Banyak pengorbanan dilalui dan banyak fakta terungkap. Akhirnya, Eren berhasil membuka petunjuk dari asal-usul Titan setelah mengetahui isi ruang bawah tanah ayahnya yang selama ini disembunyikan. Pada zaman dahulu kala, dunia ini dikuasai oleh berbagai macam suku bangsa. Dua diantaranya adalah Bangsa Eldia dan Bangsa Marley. Mereka adalah dua suku bangsa terkuat di dunia. Suatu hari, salah satu budak Bangsa Eldian bernama Ymir Fritz mendapat kekuatan Titan setelah jatuh ke dalam lubang di dalam pohon di hutan yang lebat.

 

Ymir bertemu dengan sosok makhluk prasejarah bernama Hallucigenia, makhluk ini pun menjadikan Ymir Titan untuk pertama kali. Kekuatan Titan Ymir tidak setara dengan manusia karena terlalu kuat. Sehingga, Ymir pun dijadikan senjata militer Bangsa Eldia untuk berperang. Berkembang dengan sangat cepat akhirnya Bangsa Eldia berhasil menaklukan banyak negeri dengan kekuatan Titan Ymir.



Kekaisaran Eldia pun menyebar ke seluruh penjuru dunia. Setelah ribuan tahun Bangsa Eldia menguasai dunia, seorang Raja Eldia ke 147 bernama Carl Fritz menghentikan tirani besar dari Bangsa Eldia ini. Jadi, kekuatan Ymir terpecah seiring waktu, hingga kekuatan ada sembilan jenis Titan (dua diantara nya Titan Collosal dan Titan Berzirah). Raja Carl Fritz menghentikan keserakahan kaumnya sendiri, dia kemudian membawa sebagian Bangsa Eldia pergi meninggalkan benua utama dan pindah ke Pulau Paradise sedangkan sisanya tetap tinggal di benua utama.

 

Raja Carl Fritz pun menutup diri dari dunia dan menciptakan ratusan juta Titan Collosal untuk membangun sebuah dinding yang kita kenal sekarang yaitu Dinding Maria, Rose, dan Sina. Para Titan ini mengeras sehingga menciptakan struktur dinding. Raja Carl Fritz melakukan ini demi kedamaian dunia. Raja Carl Fritz sudah muak dengan keserakahan kaumnya sendiri. Dari sini terungkap fakta dibalik Titan dan fakta dibalik dinding (yang merupakan Titan).



Eren juga mengetahui, bahwa dirinya memiliki kekuatan Titan juga sehingga ia juga bisa berubah jadi Titan. Selain itu, Eren juga memiliki kekuatan Titan Perintis/Founding Titan yang memiliki kekuatan untuk mengaktifkan seluruh Titan dalam dinding untuk merusak dan menghancurkan dunia. Hal ini terjadi karena ayah Eren lah yang mewariskannya pada Eren, dengan harapan Eren dapat mencapai kedamaian dunia.

 

Mengetahui dirinya dan orang-orang Eldia yang tinggal di Pulau Paradise terancam dihancurkan oleh dunia membuat Eren sangat marah. Kehidupan berupa kedamaian di luar dinding yang selama ini dia impikan hanya omong kosong belaka, faktanya yang ada dibalik tembok adalah musuh. Yaitu seluruh militer dunia yang ingin balas dendam masa lalu ke pada orang orang Eldia di Paradise.

 

Eren yang mengetahui hal ini berkoalisi dengan Zeke (kakaknya) untuk mengaktifkan rumbling. Rumbling adalah sebutan ketika seluruh Titan dinding berhasil keluar dan menginjak-injak dunia. Oleh karena itu, Eren membutuhkan kekuatan Zeke. Dia pun pergi dari Pulau Paradise untuk langsung menyerang Benua Marley. Eren membunuh dan menghancurkan militer Marley dengan Titannya. Namun, Eren juga membunuh warga sipil, anak kecil, orang yang tidak berdosa. Dari sinilah bulat tekad Eren untuk memusnahkan dunia untuk keselamatan negerinya.


Singkat cerita, dengan semua pertempuran yang Eren lakukan akhirnya dia menggunakan kekuatan Founding Titan untuk menghancurkan dunia. Ia dengan tega sekaligus diadab tidak hanya menghancurkan militer musuh. Tetapi, seluruh warga masyarakat yang tidak ada hubungannya dengan militer pun ikut terbunuh. Eren benar benar menghancurkan seluruh dunia hanya untuk ego kebebasannya untuk menyelamatkan kampung halamannya.






Dari sini kita bahas aspek filosofinya. Dari penggalan cerita tersebut kita mengetahui fakta, bahwa Eren Yeager sang tokoh utama meratakan dan membantai (genosida) seluruh umat manusia diluar tembok yaitu di benua utama untuk kepentingan kebebasan negerinya. Apakah tindakan Eren ini dapat dibenarkan? Karena ada juga yang berpikir jika Eren tidak melakukan rumbling, maka negerinya lah yang akan musnah dihancurkan militer dunia.

 

Bagaimana pendapatmu? Tentu saja, hal yang dilakukan Eren adalah hal yang salah. Selain itu memangnya sejak kapan genosida menjadi penyelesaian dalam masalah? Membunuh masyarakat yang tidak bersalah tentu hal yang tidak benar. Ibaratkan sebuah kebun anggur jika ada satu tanaman sakit apakah perlu membakar seluruh kebun untuk menghilangkan penyakit tanaman anggur tersebut? Tentu tidak.


Sejarawan bernama Lord Acton pernah berkata Power tends to corrupt and absolute power corrupt’s absolutely”. Maksud dari kata-katanya adalah manusia yang memiliki power/kekuasaan/kejayaan cenderung menjadi manusia yang corrupt atau rusak. Mereka semena-mena dalam tindakan mereka, melakukan yang salah, dan memaksakan sebuah kebenaran.

 

Orang yang memiliki power/kekuasaan ini cenderung dimiliki oleh raja-raja atau pemimpin pemerintahan karena mereka memiliki kekuasaan yang besar. Dalam kasus ini, Eren juga memiliki kekuasaan yang besar dia memiliki kekuatan Titannya untuk memusnahkan dunia. Jika kita melihat pada sejarah, rata-rata raja yang pernah berkuasa cenderung juga merusak. Seperti Genghis Khan, Raja Fir’aun, bahkan sang penguasa tirani Adolf Hitler, dan lain-lain.





Baiklah sekian dari apa yang dapat saya sampaikan. Kesimpulannya adalah, kita harus selalu bersikap kritis akan suatu hal dan tidak membenarkan kesalahan. Hal yang dilakukan Eren adalah hal yang salah. Tentu kita dapat mengambil makna bahwa ketika kita memiliki kekuatan atau value kita harus mempergunakannya di jalan yang benar. Terima kasih!

Shingeki no Kyojin: Dalam Sudut Pandang Filsafat