Westernisasi: Mengikis Nilai Ke-Autentik-An Budaya Bangsa, Benarkah?

 

                       Sumber: http://pilardemokrasi.com/

Oleh: Aufa Qisthia, Peserta Didik SMAN 34 Jakarta

     Manusia memiliki budaya. Budaya sendiri dapat diartikan sebagai suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, peristiwa itu membuktikan bahwa budaya dipelajari.

 

Budaya terdiri atas banyak unsur yang rumit, salah satunya adalah adat istiadat. Adat dapat diartikan sebagai kebiasaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat. Maka, jika kita melanggar adat dalam daerah tersebut, kita dapat dikenakan sanksi tidak tertulis, seperti diajuhi atau dikucilkan masyarakat setempat.

 

Mengenai budaya barat, aspek yang terdapat dalam budaya tersebut ada juga yang membawa nilai positif. Namun, banyak nilai-nilai dalam budaya barat yang menyimpang dengan adat istiadat Indonesia. Hal itu tidak dapat dibiarkan, karena akan merusak generasi bangsa.

 

Perubahan sosial budaya memang akan terjadi dan tidak dapat dihindari. Perubahan sosial budaya berarti perubahan struktur atau tatanan di dalam masyarakat meliputi pola pikir yang lebih inovatif maupun sikap.

 

Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat manusia yang selalu ingin melakukan perubahan. Tentunya, hal tersebut juga berlaku terhadap adat istiadat indonesia. Budaya barat telah mempengaruhi beberapa adat istiadat Indonesia, seperti cara berkomunikasi, cara berpakaian, gaya hidup, tumbuhnya emansipasi perempuan, pudarnya minat terhadap permainan tradisional, serta pudarnya minat terhadap alat musik tradisional.

 

Pertama, berubahnya cara berkomunikasi merujuk pada semakin majunya teknologi. Zaman dulu, kita tidak dapat berkomunikai dengan orang yang bebeda daerah. Namun, bahkan sekarang kita dapat berkomunikasi dengan orang yang berada di luar negeri. Selain itu, jika dulu kita menunggu kabar melalui surat pos, kita sekarang dapat menggunakan e-mail yang dapat mengirimkan pesan dengan cepat kepada orang yang dituju.


Selanjutnya, cara berpakaian. Budaya asing, seperti budaya Barat telah memengaruhi masyarakat indonesia dari segi berpakaian yang dulu lebih suka berpakai yang menutupi semua anggota badan, kini beralih pada pakaian pakaian yang lebih condong terbuka. Zaman dahulu bangsa indonesia memakai pakain adatnya dalam kehidupan sehari, akan tetapi hal tersebut tidak pula berlaku hari in. Pakaian-pakaian adat hanya dipakai ketika ada acara-acara tertentu yang mengharuskan untuk memakai pakaian tradisional.

 

Kemudian, gaya hidup. Sebagian masyarakat menerapkan gaya hidup masyarakat Barat yang memiliki hal positif, seperti: mengantre ataupun menghargai waktu. Namun, sebagian masyarakat juga memilih menerapkan gaya hidup Barat yang cenderung negatif, seperti: hidup bebas mengikuti gaya Barat, lalu terjerumus dalam pergaulan bebas.

 

Setelahnya, munculnya emansipasi perempuan yang berarti, perempuan memiliki derajat yang sama dengan laki-laki, makna sebenarnya dari emansipasi perempuan yaitu, tentang bagaimana perempuan dapat berkembang dan maju dari waktu ke waktu tanpa menghilangkan jati dirinya. Zaman dulu, di Indonesia, wanita kodratnya hanya memasak dan menjadi ibu rumah tangga, tidak dapat sekolah apalagi bekerja. Namun, setelah R.A.Kartini memperjuangangkan hak perempuan dibantu dengan Belanda, Perempuan Indonesia pun mulai mendapati haknya untuk sekolah dan bekerja.

 

Selanjutnya, pudarnya minat terhadap permainan tradisional. Hal ini dapat terlihat jika anak kota zaman sekarang, mayoritas lebih tertarik dengan gawainya. Apalagi, sekarang sudah ada Xbox, Wii, Play Station, dan lain lain, yang anak zaman sekarang anggap lebih kekinian dan lebih seru dibanding permainan tradisional seperti congklak, gerobak sodor, patok lele, egrang, dan sebagainya.

 

Terakhir, pudarnya minat terhadap alat musik tradisional masyarakat sekarang lebih menyukai alat musik ataupun musik modern yang dianggap lebih sesuai dengan zaman atau dianggap lebih kekinian. Hal ini, dapat didasari dengan musik Barat yang mendunia, sehingga masyarakat zaman sekarang lebih tertarik dengan musik Barat yang menggunakan alat musik modern, seperti keyboard dan gitar, dibanding dengan lagu tradisional yang menggunakan alat musik tradisional, seperti: gong dan gamelan.

 

Tentunya, tidak seluruh budaya barat memiliki aspek yang positif atau sesuai dengan norma Indonesia, tapi, tentunya budaya barat memiliki aspek yang positif atau bahkan sesuatu yang tidak bisa mayoritas penduduk Indonesia melaksanakannya, yaitu budaya antre. Dan, inilah cara menyikapi budaya Barat yang sebaiknya harus dilakukan agar terhindar dari aspek negatif dan mengambil aspek positif yang terdapat dalam budaya Barat.


Kita harus bisa bersikap lebih kritis dan juga teliti pada beberapa hal baru yang berasal dari luar, sekaligus menemukan cara untuk menyaring apakah hal tersebut bisa membawa dampak positif atau negatif dalam kehidupan dan diri sendiri.

 

Kita juga dapat memperluas ilmu pengetahuan. Yang berarti, sebelum budaya asing masuk, sebaiknya kita bisa mengetahui tentang beberapa inovasi yang masuk dengan lebih jelas dan rinci. Kita harus mengetahui apa saja kegunaan hal tersebut dari segi ilmu.

 

Selanjutnya, kita harus menyesuaikan dengan adat Indonesia, dikarenakan Negara Indonesia masih menganut adat ketimuran yang terlihat kentara, sehingga masyarakat juga hidup dengan aturan yang berlaku sehingga terlihat lebih pantas sesuai dengan adat kesopanan.

 

Kemudian, kita harus meningkatkan nasionalisme. Yang berarti rasa cinta pada negara, budaya bangsa, dan juga produk dalam negeri, serta berpikir bahwa adat istiadat yang diturunkan dari nenek moyang bisa memberikan manfaat yang baik untuk diri sendiri baik pada masa sekarang dan masa depan.

 

Mendekatan diri kepada Tuhan juga merupakan hal yang wajib untuk kita lakukan. Karena, agama menjadi pondasi utama pada diri sendiri supaya bisa mengontrol diri sendiri terhadap hawa nafsu yang bisa mengganggu dan membawa ke jurang kenistaan. Sebab, hubungan perilaku dengan sikap sangatlah erat. Maka, agar terhindar dari pengaruh hal-hal negatif budaya Barat, kita harus meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita terhadap Tuhan.

 

Setelahnya, kita juga harus menerapkan sikap moderat, yang berarti tidak menolak dan juga tidak mendukung globalisasi secara penuh. Masyarakat moderat sekarang ini harus bisa untuk mengambil sisi positif dengan menggunakan cara agar selalu berpikir positif dari budaya Barat maupun asing sekaligus mencegah dampak buruk yang ada dalam budaya asing tersebut.

 

Pancasila sebagai ideologi dan juga dasar dari negara Indonesia mutlak wajib dipertahankan sekaligus diwujudkan secara baik dan benar. Selain itu, kita harus selektif. Tentunya kita tidak bisa menerima semua pengaruh yang berasal dari luar negeri tanpa proses penyaringan terlebih dulu. Kita harus menolak segala pengaruh negatif yang terdapat dari budaya Barat ataupun asing, seperti: tidak meninggalkan nilai luhur budaya bangsa dan menyeleksi budaya asing yang masuk dan disesuaikan dengan adat Indonesia.

 

Kita juga harus sebisa mungkin meningkatkan daya potensi nasional. Sumber daya alam yang berlimpah sudah seharusnya menjadikan Negara Indonesia yang mampu memenuhi segala kebutuhannya secara mandiri. Tentunya, hal hal tersebut bukan lagi menguntungkan pihak asing.

 

Kemudian, kita harus memberi prioritas pada pemulihan ekonomi. Jika kita ingin budaya Indonesia maju dan memiliki sumber daya manusia berkualitas, maka kegiatan ekonomi menjadi salah satu prioritas yang harus diutamakan mengingat ada pelbagai macam bakat  yang dimiliki bangsa Indonesia. Sebab jika tidak, akan ada beberapa konsekuensi yang harus dihadapi, seperti angka pengangguran semakin meningkat.

 

Selain itu, kita dapat meningkatkan perkembangan mikro dan kemajuan teknologi. Karena Indonesia sebenarnya memiliki potensi serta kekuatan dalam usaha mikro, seperti menyediakan barang murah untuk rumah tangga atau ekspor, atau kemampuan untuk mengembalikan pinjaman yang juga tinggi. Dalam menghadapi budaya asing, kita juga harus bisa memasukkan kemajuan teknologi dalam pembangunan.

 

Kita juga bisa memanfaatkan forum kerja sama internasional. Tujuannya adalah memperdalam kerja sama untuk saling menguntungkan, mendorong proses globalisasi perdagangan, dan investasi, serta kerja sama ekonomi dan teknologi.

 

Terakhir, kita harus melakukan deregulasi dan debirokratisasi  yang bertujuan agar dapat tercipta regulasi baru untuk menjunjung tinggi supremasi hukum, pengakuan pada hak-hak asasi manusia, hak mengenai kepemilikan, kebebasan dalam berusaha dan juga hak masyarakat sipil.

 

Setelah ditinjau kembali apa yang tertulis di atas, budaya barat tentunya berpengaruh terhadap adat istiadat Indonesia. Dapat dilihat dari pengaruh budaya barat terhadap adat istiadat Indonesia, yaitu, cara berkomunikasi, cara berpakaian, gaya hidup, emansipasi perempuan, berkurangnya minat untuk memainkan permainan tradisional, dan pudarnya minat terhadap alat musik tradisional.

 

Berubahnya adat istiadat Indonesia tersebut akibat dari globalisasi secara tidak langsung.


DAFTAR PUSTAKA

 

Abdillah, Fahri. 2018. “Beberapa Upaya untuk Menghadapi Globalisasi”. https://blog.ruangguru.com/beberapa-upaya-untuk-menghadapi-globalisasi.

 

A.M, Sadirman, dkk. 2019. Pembelajaran IPS untuk Kelas IX SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

 

Bulelengkap. 2019. “Pengertian dan Perbedaan Adat Serta Kebudayaan”. https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/pengertian-dan-perbedaan-adat-serta-kebudayaan-89.

 

Febriyandi, Didi. 2015. “Dampak Masuknya Budaya Asing (Barat) Terhadap Budaya Bangsa Indonesia”. https://www.kompasiana.com/febriyandi/dampak-masuknya-budaya-asing-barat-terhadap-budaya-bangsa-indonesia.

 

Wikipedia. “Budaya”. https://en.wikipedia.org/wiki/Budaya.

Westernisasi: Mengikis Nilai Ke-Autentik-An Budaya Bangsa, Benarkah?