oleh: Bima Arya Perkasa, Peserta Didik SMAN 34 Jakarta
Akhir-akhir ini dunia
catur Indonesia sedang digemparkan dengan pemberitaan mengenai Dewa Kipas dan Irene
Kharisma Sukandar, pecatur Indonesia yang menyabet dua kali juara putri Asia. Irene
juga adalah pemain perempuan pertama dari Indonesia yang meraih gelar
Grandmaster Wanita dan Master Internasional.
Semua bermula dari nama akun Dewa Kipas
belakangan ini, yang menjadi perbincangan hangat di pelbagai kanal sosial
media. Kronologinya dimulai dari live pro
player GothamChess, sebuah platform media untuk dunia percaturan melalui
daring. Saat itu, GothamChess sedang melawan player dengan nickname Dewa Kipas. Di luar dugaan, GothamChess kewalahan melawan Dewa
Kipas dan akhirnya mengalami kekalahan. Akan tetapi, kemenangan Dewa Kipas menimbulkan
kecurigaan. Pihak GothamChess mencurigai Dewa Kipas melakukan kecurangan.
Dengan data-data yang ada, GothamChess lalu mereport akun Dewa Kipas dan
kemudian akun Dewa Kipas dibanned.
Tak
dinyana, apa yang dilakukan oleh pihak GothamChess menjadi sebuah letusan
pemberitaan di mana-mana. Hujan simpati mengalir begitu deras kepada Sang Dewa
Kipas, atau Dadang Subur, seorang
pensiunan yang menggemari catur dan memakai akun tersebut. Tentu, bara
permasalahan ini juga turut dikipasi oleh anak dari Dewa Kipas yang bernama Ali
Akbar, yang membuat sebuah postingan di facebook dan bercerita mengenai akun
ayahnya yang dibanned karena tuduhan cheating. Anak dari Dewa Kipas atau Pak
Dadang, tidak terima akun ayahnya dibanned
karena tuduhan yang diterima olehnya, Ali Akbar menunjukan bukti-bukti hasil
latihan Pak Dadang mulai dari langkah BOT yang dia pelajari. Dari BOT yang
kemudian ditulis di sebuah buku catatan, semenjak itulah kasus ini menjadi
ramai di media sosial.
Jelas tak mau ketinggalan, Youtuber
terkenal Deddy Corbuzier, mengundang Pak Dadang untuk klarifikasi hal
tersebut di arena podcast miliknya. Dan, inilah yang menjadi perdebatan bagi
Irene dan Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia), melayangkan nota protest
kepada Pihak Deddy. Singkat cerita, Irene diundang ke Podcast Deddy, dan saat
itulah juga Deddy mengundang Levy Rozman atau dikenal sebagai GothamChess,
seorang komentator sekaligus pemain catur internasional yang disinyalir kalah
dari Dewa Kipas. Deddy melakukan provokasi terhadap Irene agar menantang Dewa Kipas tanding catur secara langsung dan
disiarakan secara live di channel youtube Deddy Corbuzier dengan hadiah 300
juta. Pemenangnya akan mendapatkan
hadiah 200 juta dan yang kalah mendapatkan 100 juta. Pertandingan dimenangkan Grand
Master Irene Kharisma Sukandar dengan telak 3-0 dari 3 sesi pertandingan.
Apa yang menarik dari fenomena ini adalah,
secara tidak langsung menaikkan citra olahraga catur di mata publik. Betul memang,
tanpa adanya Dewa Kipas, catur sudah menjadi semacam olahraga atau bahkan
budaya dari masyarakat khususnya masyarakat urban, di setiap pelosok, di tiap
gang, di tiap sudut pangkalan, selalu saja ada papan catur dan orang-orang yang
memainkannya. Tetapi, catur di sini mendapat sebuah perdebatan yang tidak seperti
biasanya dan mencuri hati dan pikiran masyarakat untuk terus
memperbincangkannya. Perdebatan inilah yang turut menjadi sebuah acuan untuk
menggali informasi lebih dalam lagi mengenai asal-usul catur dan
perkembangannya.
Awal Mula Permainan
Catur
Sekitar abad ke-7. Caturangga juga diperkirakan merupakan nenek moyang dari permainan strategi
serupa yang berasal dari Dunia Timur,
seperti xiangqi (catur Cina), janggi (catur
Korea), dan shogi (catur Jepang). Catur sampai Eropa pada abad
ke-9, saat terjadi penaklukan
Hispania oleh Umayyah. Buah-buah
catur tersebut diperkirakan mendapat bentuknya yang dikenal saat ini pada akhir
abad ke-15 di Spanyol, sedangkan aturan catur modern distandarisasi pada abad
ke-19. Catur pada awalnya dimainkan di India bagian barat, sebelum terkenal
nama catur, catur dikenal dengan nama Caturangga. Caturangga secara etimologi berasal
dari kata bahasa Sanskrit yang berarti “4 pasukan perang”. Sebelum bentuk catur
disempurnakan seperti sekarang, dahulu catur berbentuk empat divisi dalam
militer yang berisi infanteri, kavaleri, gajah, dan kereta, lambat laun
bentuknya disempurnakan menjadi pion, ksatria, uskup, dan benteng.
Bentuk Struktur
Catur
Papan catur berbentuk kotak-kotak yang terdiri dari 64 kotak, yang
disusun dalam petak 8×8, yang terbagi sama rata (masing-masing 32 kotak) dalam
kelompok warna putih dan hitam
Cara Bermain Catur
Pada mulanya, setiap pemain memiliki 16 buah catur:
satu raja (king), satu Queen (ratu),
dua benteng (rook), dua kuda (knight atau kesatria),
dua gajah (bishop atau uskup), dan delapan bidak atau
pion. Setiap jenis buah catur memiliki gerakannya masing-masing,
dengan yang paling kuat adalah ratu dan yang paling lemah adalah pion. Tujuan
dari permainan ini adalah melakukan sekakmat.
Selain sekakmat, seorang pemain memenangkan
permainan jika pemain lawan mengundurkan diri, atau (dalam permainan berwaktu) kehabisan waktu. Ada
juga beberapa cara yang membuat permainan berakhir dalam keadaan remis atau
seri.
Atlet Catur Profesional
Robert
James "Bobby" Fischer Ia dikenal sebagai
salah seorang tokoh era Perang Dingin karena
ia berhasil mengalahkan pemain pecatur Uni Soviet Boris
Spassky pada tahun 1972 yang
waktu itu adalah sang juara dunia. Kemenangannya dalam beberapa permainan
melawan Boris
Spassky di Reykjavik waktu
itu menobatkannya sebagai warga Amerika Serikat pertama dan satu-satunya yang menjadi juara dunia.
Alexandra Botez masuk ke klub Golden Knights dan
menunjuk CM Valer Eugen Demian sebagai pelatih. Saking hebatnya, ia masuk ke
dunia catur profesional pada usia 15 tahun, Ia juga tercatat tampil di Final
Liga Catur PRO 2018 dan 2019 bersama Master Internasional (IM) Daniel Rensch,
IM Anna Rudolf dan GM Robert Hess.
Utut Adianto Ia
adalah Grandmaster (GM) Indonesia berperingkat tertinggi di dunia
saat ini. Utut sempat menjadi GrandMaster super pada
tahun 1995-1999, saat ELO
ratingnya melebihi 2600. Ia pernah masuk peringkat 100 besar dunia
pada Juli 2001 dengan
ELO rating 2598.
Medina Warda Aulia mendapatkan norma WGM keduanya pada
Kejuaran Catur Internasional 2012 di Satka, Rusia. Ia berhasil memperoleh 6,5/9
poin. Di babak terakhir hasil draw diperoleh medina dari GM Ruslan Scherbakov. Medina
meraih Norma GMW pertamanya pada akhir tahun 2011 ketika menjuarai Kejuaraan
Catur Wanita ASEAN ke-2 di Singapura.
Dari fenomena GothamChess
dan Dewa Kipas, secara tidak langsung mengangkat marwah catur kembali naik setelah
sekian lamanya. Dan, ini juga berdampak secara ekonomis, sebab banyak
orang-orang membeli peralatan catur di toko online
atau offline. Bahkan, sepertinya
secara antusias masyarakat mulai menggilai catur, ini dibuktikan dengan
pemberitaan stok di toko online yang habis terjual. Tadinya orang-orang banyak
bermain game online sekarang, tetapi semenjak fenomena ini naik, orang-orang
kembali memainkan catur, bahkan banyak anak muda zaman sekarang mulai
mempelajari olahraga catur.